Mengisi Telapak Kaki Menjadi Memori

8 0 0
                                    

Terdengan suara hp berbunyi.   Masih males melihat sebuah media sosial dengan berbagai berita yang membodohi.  "Ahhh mungkin itu hanya sekedar pemberitahun". Ku seduh kopi panas dengan rokok yang masih saja berputar di antara jari-jari. Tak lama suara hp mulai terus berbunyi, "mengganggu saja,  tak pernah tenang kehidupan ini".  Ku buka hp,  ternyata beberapa pesan masuk dari sahabat ku. " lu sibuk gak hari ini? Mendaki yuk!  Mempung hari cerah ni! Ada cewek juga ni yang ikut".  Ahhhh.... Sudah... Lagi males untuk berpergian.  Tapi boleh lah untuk menghilangkan rasa bosan dengan dunia yang kian membodohi sesama manusia(kata dalam hati). "Oke!  Jam berapa berangkat? ". Sambil menghisap rokok yang masih tergantung di jari-jari. "Hari ini!  Packing lu cepat!  Gua nunggu di pos! Lu gak usah bawa logistick! Cuman bawa keperluan lu aja!".  Aiiiiihhhhh.... Males bergerak rasanya. Masih nyaman dengan posisi ini.  Dari pada dia nunggu lama mending packing pelan-pelan dari pada dia bacot terus.

Ku naiki motor tua dengan lanju pelan dan santai.  Setibanya di pos,  ku cari sahabat ku bernama rizky,  tak lama berputar kesana kemari,  ternyata si bangsat itu duduk dan tertawa dengan dua orang cewek yang ia bilang tadi.  "Woiiii!!! Bangsat!  Gua udah muter-muter nyari lo! ". "Sorry lah.  Kenalin dulu nih temen-temen gua! " yang dia maksud cewek yang di bawanya. "Hei. Nama gua Roy(sambil berjambat tangan)". "Nama gua lisa, salam kenal". Lisa adalah bergaya simpel dan tak banyak dandan. "Hei!.  Nama gua roy". "Nama gua venny, salam kenal".  Venny yang menurut gua biasa saja,  tapi dia cantik dan pendiam.

Tak banyak tanya satu sama lain,  kami bergegas mendaki ke gunung merapi sumbar.  Berjalan dengan perlahan. Bercerita satu sama lain biar tidak terada bosan perjalan ini. Gua sibuk memutarkan lagu di hp gua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Talapak KakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang