Tohoshinki, Sekolah itu aneh, tetapi sangat bagus. Sekolah internasional di Seoul. Seoul International School, terdiri dari Elementary, Junior , dan Senior High school.
Di sekolah itu terdapat peraturan-peraturan aneh, salah satunya adalah anak gadis dilarang memakai make up, bagi Korea Selatan, anak SMA tidak memakai make up merupakan hal yang sangat tidak wajar.
•••
Pagi ini, seperti pagi biasanya bagi Jaejoong, hanya saja dia hari ini 1000× lebih cantik, karena dia sedang bahagia. Dia kemarin melakukan perawatan di Salon terkenal, dengan Mama tercinta tentu saja.
Dengan langkah biasa, Jaejoong memasuki gerbang sekolah nya. Dengan senandung riang, semua sempurnah! Sepatu hitam yang mengkilat, rambut yang di ikat sedemikian rupa, dengan rok di bawah lutut. Tidak ada peraturan yang di langgar, jadi dia santai saja.
"Nona," seseorang mencekal lengan lembut Jaejoong. Ah ketua kedisiplinan rupanya, Jung Yunho. Sekaligus ketua OSIS di sekolah itu.
"Iya Yunho-ssi? Apa ada yang salah?" Tanya Jaejoong dengan menyeritkan dahinya. "Tolong hapus lipstik anda." Perintah mutlak dari sang ketua! Wow hebat.
Ucapan itu membuat Jaejoong membeku seraya menatap Yunho dengan tatapan yang sulit di artikan. Tanpa menghiraukan Yunho, Jaejoong melangkah melewati pria itu setelah melepaskan genggaman Yunho pada lengan nya. "Nona Kim? Hapus lipstik anda!" Perintah Yunho sekali lagi, membuat banyak orang yang melihat mereka.
Jaejoong tersenyum sinis "tangan ku sibuk, jadi hapus saja sendiri jika bisa!" Ujar Jaejoong seraya memasukan kedua tangannya di saku jaket yang ia kenakan. Dengan santai dia melangkah menuju kelas. Yunho mengikuti Jaejoong dari belakang, hingga tiba di kelas Jaejoong.
Jaejoong duduk dengan santai di kursi, dengan Yunho yang bediri di depan nya. Semua teman Jaejoong melihat kearah mereka berdua. "Jaejoong-ssi, sekali lagi! Hapus lisptik itu!" Geram Yunho. "Sudah kubilang, hapus sendiri, tangan ku sibuk! Yang butuh kan anda hm?" Jaejoong memainkan ponsel pintarnya, berselancar di Instagram.
Dengan kesal, Yunho merebut ponsel Jaejoong dan berkata "jangan menyesal!" Setelah itu, ciuman manis terjadi. Ah bukan ciuman manis, tapi deep kiss karena Yunho sudah menggunakan lidahnya untuk mencium Jaejoong!
Ya! Yunho mencium Jaejoong, membuat kelas itu heboh, apalagi Jaejoong merupakan primadona di sekolah itu, ini akan menjadi gosip yang terhangat.
Selang beberapa detik, ciuman itu terlepas. "Manis, tetapi mengapa lisptiknya tidak bisa di hapus? Apa perlu ku cium sekali lagi?" Pertanyaan bodoh, Jung!
Plak!
Dengan sekuat tenaga, Jaejoong menampar Yunho, dia dengan kalap mengambil sebuah tisu dari dalam tas dan menggosok bibirnya dengan keras tanpa memperdulikan jika bibirnya sudah mulai berdarah karena kasarnya gosokan yang dia lakukan.
"Jaejoong-ah!" Teriak teman-teman Jaejoong yang sedih melihat Jaejoong menangis seraya menggosok bibirnya. "Brengsek! Kembalikan ciuman pertama ku!" Teriak Jaejoong kepada Yunho "ah jadi bukan lipstik? Baiklah kau mau ciuman pertama mu kembali? Silahkan cium aku kalau begitu, supaya kembali lagi ciuman pertama mu" ucapan Yunho membuat Jaejoong geram, dengan kesal Jaejoong mengigit bibir Yunho hingga berdarah, bahkan Yunho dapat merasakan darahnya yang bercampur dengan darah si primadona.
"Kau, kekasih ku!" Mutlak Yunho kepada Jaejoong setelah ciuman itu. Sedangkan Jaejoong hanya melongo setelah mendengarkan perkataan Yunho yang menurutnya sangat egois dia melirik Yunho serara berujar "Apa maksudmu? Apa kau bercanda? kita? sepasang kekasih? jangan bermimpi, Jung!" ujarnya dengan nada yang sinis.
"Aku tidak bermimpi dan jika pun aku bermimpi aku akan mewujudkan nya menjadi kenyataan. Jadi, Nona Kim! mulai sekarang kau adalah kekasihku jangan membantah! ini perintah mutlak dari ketua OSIS dan ketua kedisiplinan Tohoshinki senior high school." ujar Yunho dengan tatapan yang tajam, sejenak Jaejoong merasa membeku melihat tatapan itu, akan tetapi rasa kecewa yang ada dalam dirinya mengambil alih, sekali lagi tamparan mendarat mulus di pipi Yunho.
"Hei Bung! Bukankah perilaku mu sangat buruk? Memperlakukan seorang wanita itu harus sangat lembut, tapi apa yang kau lakukan? kau mencium teman kami seenaknya! Dan berkata dia milikmu, apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan? Tolong segera pergi dari kelas ini atau aku akan memanggil seorang guru untuk mengusirmu dari kelas ini!" Pria dengan jidat lebar itu berujar yang di iyakan oleh teman-temannya.
"Baiklah aku akan pergi" ujar Yunho sekilas seraya mengelus lembut bibir Jaejoong yang terluka, Dia mendekati wanita itu dan berbisik dengan lembut "Maafkan aku! Aku akan menjemputmu nanti untuk pulang bersama." setelah mengucapkan itu Yunho pergi begitu saja meninggalkan Jaejoong yang membeku meresapi apa yang telah terjadi, Mengapa ini semua bisa terjadi? pertanyaan itu terus berkecamuk di pikirannya.
•••
Sepulang sekolah Yunho benar-benar menunggu Jaejoong di depan kelasnya, Jaejoong sedikit telat karena dia harus piket sebelum pulang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore tetapi Jaejoong belum juga keluar dari kelas, dengan sabar Yunho menunggu hingga beberapa menit kemudian wanita itu keluar dengan senyum manis yang terpatri dalam wajahnya di sampingnya ada beberapa temannya yang juga melaksanakan piket bersama mereka adalah Jaehwan dan juga Taemin.
" Nona Kim, mari kita pulang bersama" ujar Yunho mengagetkan ketiga wanita cantik itu. "Oh jadi ini pria kurang ajar yang mencium mu hingga membuat bibirmu terluka Jae?" Tanya Taemin dengan sinis, wajar saja dia tidak tahu karena dia datang terlambat tadi.
"Ya, itu dia!" Ujar Jaejoong berupa gumaman. "Kau ingin pulang bersama kami atau bersama Yunho-ssi?" Tanya Jaehwan. "Bersama kal-" ucapan Jaejoong terpotong dengan genggaman tangan Yunho. "Nona Kim akan pulang bersama ku!" Ujarnya mutlak.
•••
Yunho terus menggenggam tangan Jaejoong mereka pulang dengan berjalan kaki, Yunho sengaja meninggalkan Mobilnya di sekolah. Yunho tidak perlu khawatir, karena tentu saja itu aman, sekolah itu berstandar internasional, Jadi tidak perlu takut akan kehilangan mobil mewahnya.
Mereka berdua berjalan dengan keheningan yang meliputi, tanpa ada yang berujar.
"Maafkan aku" ujar Yunho memecah keheningan itu. Jaejoong berkata "semarah apapun diriku, itu tidak akan bisa mengembalikan keadaan! Mama pernah berkata, jika takdir sudah dijalani maka jalani saja, jangan setengah-setengah"
"sekarang kau masih belum mencintaiku tetapi lihat saja 6 hari kedepan, kau akan mencintaiku! Aku pastikan itu. Besok hari kedua kita menjadi sepasang kekasih, jadi nona Kim tunggu beberapa hari lagi kau akan mencintaiku." Tanpa mereka sadari mereka sudah berada di depan rumah Jaejoong
"Pulanglah. masuk! segera istirahat Aku akan menghubung mu nanti" Yunho berujar lembut.
"Bagaimana cara kamu menghubungi ku? Jika nomorku saja kau tidak punya!" ujar Jaejoong sinis.
"Oh ya? lihat saja nanti Nona Kim! sudah sana masuk, hari sudah mulai gelap"
"Baiklah" Jaejoong mulai melangkahkan kakinya menuju rumah megah itu. Rumah milik keluarga Kim yang tersohor.
"Ya, nona Kim! sampai jumpa"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days. To Falling for You [YUNJAE] End
أدب الهواةGS FOR ALL UKE!!! Pria itu seenaknya saja menklaim dirinya sebagai kekasihnya setelah lancang mencuri ciuman pertamanya. Pria sebagai ketua osis dan ketua kedisiplinan itu benar-benar membolak-balikan kehidupannya. Apakah waktu 7 hari dapat membuat...