Sudah 30 menit Jinan menunggu Deon diparkiran. Tapi Deon belum menampakan batang hidungnya sama sekali. Begitupun dengan Senja, sahabatnya itu pamit untuk ke toilet tapi sampai sekarang belum balik juga.
" Gue telpon aja kali ya? "
Tuttt
" Hallo sayang, kamu dimana? aku udah dari tadi nungguin kamu diparkiran? "
" Eh maaf sayang, ini aku habis dari perpustakaan disuruh sama Bu Devi buat ngembaliin buku. Tunggu 10 menit lagi aku ke situ. "
" Oke "
" Iya sayang, bye. "
Setelah sambungan telpon dengan Deon terputus, Jinan mengirimkan pesan kepada Senja.
Senja, lo dimana? pamit ke toilet tapi sampai sekarang belum balik lagi ke parkiran.
Drttt
Ponsel yang ada disaku seragam Senja bergetar. dengan wajah yang ditekuk, Senja mengambil ponselnya.
Jinan
Senja, lo dimana? pamit ke toilet tapi sampai sekarang belum balik lagi ke parkiran.
" Ganggu aja sih nih orang. "
" Jangan cemberut dong sayang. ya udah aku ke parkiran dulu. biar si Jinan ga curiga sama kita. " ucap Deon sambil mengecup kening Senja dalam
" Iyaa tapi nanti kalau di mall, kamu jangan diemin aku terus. aku juga mau dimanjain sama kamu. "
" Iyaa sayang, tapi nanti kita liat kondisi ya. "
Setelah itu, Deon bergegas menuju parkiran.
" Maaf sayang aku telat. ya udah yuk, kita jalan. "
" Iya tapi lain kali kasih kabar dulu ke aku. eh tapi Senja dari tadi belum balik dari toilet. "
Tidak lama kemudian, Senja muncul dihadapan Jinan.
" Sorry Nan, gue tadi kebelet banget hehe. "
" Pantes lama. Ya udah buruan masuk ke mobil yuk. "
Deon bergegas menyetir mobilnya agar cepat sampai ke mall.
*****
Sekarang, Deon sedang mengantri tiket nonton.
Setelah membeli tiket, mereka masuk ke bioskop. Posisi Deon ditengah, Jinan disebelah kiri, dan Senja disebelah kanan. Deon memilih duduk ditengah karena dia ingin berlaku adil terhadap kedua pacarnya.Jinan menyandarkan kepalanya dipundak Deon. Sedangkan tangan Deon yang sebelah kanan, menggenggam tangan Senja tanpa sepengetahuan Jinan.
*****
Setelah menonton film dan berbelanja, mereka memutuskan untuk pulang.
Deon sesekali melirik Senja dari kaca spion yang ada didepan kepalanya.Tiba didepan rumah bercat putih, Deon segera membukakan pintu untuk Jinan. Sedangkan Senja menunggu didalam mobil karena merasa lelah setelah seharian ini pergi jalan-jalan.
" Makasih ya sayang buat hari ini. " ucap Jinan tulus
" Iya sama-sama sayang. Ya udah kalau gitu aku pulang dulu sekalian mau nganterin Senja. "
" Hati-hati sayang. Jangan lupa kabarin aku kalau udah sampai rumah. "
" Iya sayang. " ucapnya sambil mencium kening dan kedua pipi Jinan dengan penuh kasih sayang.
Deon masuk kembali ke dalam mobilnya. Sekarang Senja sudah duduk dikursi depan. Deon pun segera melajukan mobilnya. Alasan Deon lebih memilih mengantarkan Jinan karena Senja satu komplek dengannya.
" Sayang " panggilnya
" Hem "
" Kamu kenapa hem? Dari tadi diem terus? " tanya Deon sambil mengelus rambut panjang Senja dengan sayang.
" Ih kamu tuh ga peka banget sih jadi cowo. Aku tuh ga suka liat kamu cium kening sama pipi nya si Jinan! "
Deon menghembuskan nafasnya kasar. Mau bagaimana pun, Deon sangat sayang terhadap Jinan. Jinan yang lemah lembut dan penurut. Berbeda dengan Senja yang mudah cemburu, posesif, dan penuntut. Tapi sikap Senja tidak membuat Deon marah.
Cinta memang buta dan tuli.*****
TBC
typo tolong koreksi yaa
jangan lupa vote dan komen😊
- 🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
JINAN ( TAHAP REVISI )
ChickLitmy first story Start : 22 November 2018 Finish : - I hope you like it - 🍒