10 November 2010
~ Halte Bus ~Mentariku menyambut dengan penuh keceriaan pagi ini.
Firasatku, akan terjadi hal indah yang tidak pernah kubayangkan.
Tentang pangeran itu kah?
Apa takdir berencana untuk mempertemukan kita?
Lalu mengijinkan kita saling mengenal. Kemudian saling menaruh hati. Dan.. apa?
Menjalin hubungan?
Berpegangan tangan, tertawa bersama, membaca buku bersama, saling menatap.. seperti cerita dibuku buku dongeng itu?
Inikah awal mula aku akan percaya cinta itu benar nyata?
Bukan hanya sebuah defisini belaka.
Yang menggambarkan begitu banyak keindahan, namun pada dasarnya memiliki hubungan yang erat dengan luka dan perpisahan.
Lalu siapa yang dapat menjamin bahwa cinta itu tidak akan disertai dengan airmata?
Dan yang aku tahu tidak semua rasa dapat terbalaskan.
Jika tidak ada yang dapat bertanggung jawab atas perasaan yang kini tumbuh dalam hatiku, setelah ini jika aku menangis, apakah ada yang akan bertanggung jawab atas hal itu?
Atau aku memang harus menanggungnya sendiri?
Kupikir aku memahami apa itu cinta. Ternyata hanya sebuah opiniku saja. Pada kenyataannya, cinta begitu sulit untuk ku telaah.
Aku rindu toko buku. Aku akan kesana sore ini.
Lebih tepatnya aku rindu pria itu :)-Dari Aneta-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa Yang Tak Pernah Berujung
PoetryKamu terlalu dalam memasuki kehidupanku. Membangun tempat khusus dalam sudut hatiku. .. .. Ku pikir kepergianmu akan membantuku memulai kisah yang baru. Tidak benar ! Kamu tidak benar pergi Sam. Kamu masih disini. Ikut terbawa dalam setiap tulisan y...