Albert berjalan dengan langkah tegasnya, suara sepatu yang bergesekan dengan lantai pun begitu terdengar di telinga setiap orang yang melewati Albert. kedua tangannya yang di masukkan kedalam saku menambah kesan wibawa pria itu."Silahkan Mr" Seorang Pria berpakaian serba hitam yang sedari tadi berada di belakang tubuhnya mempersilahkan Albert masuk kedalam Lift yang sudah terbuka.
"Bagaimana?" Tanya-nya kepada Pria berpakaian hitam itu. Albert menyandarkan tubuhnya di dinding Lift sambil menatap Pria yang selama ini ia percaya untuk mencari semua informasi yang ia butuhkan.
"Mr.Romi sudah menunggu di ruangan Anda Mr" Albert menganggukkan kepalanya mengerti. lalu ia mengeluarkan Ponselnya guna menghubungi Gadisnya.
"Hallo" terdengar suara merdu milik Barbie yang pertama kali terdengar di telinga Albert
"Apa yang kau lakukan sekarang, Sayang?"
"Aku sedang membuat sarapan untuk si kembar"
Albert menggangkat tangan kirinya guna melihat Jam tangan miliknya.
"Kenapa si kembar belum berangkat ke sekolah sayang?, ini sudah hampir jam Delapan"
"Heum, ini karena ulah Pria gila yang membuatku harus bangun kesiangan" Albert terkekeh geli mendengar suara sindiran yang di berikan gadisnya untuk dirinya sendiri.
Albert mengangkat satu tangannya untuk menghentikan Pria kepercayaan nya itu yang akan mengatakan sesuatu padanya. Sambil berjalan keluar dari dalam Lift menuju Ruangannya Albert masih memegang ponselnya di telinganya.
"Baiklah sayang, aku akan menghubungimu Nanti. Aku harus bekerja dulu"
"Baiklah, Love You"
Setelah membalas ungkapan cinta dari Barbie, Albert memutuskan sambungan Teleponnya dengan sepihak.
Albert menatap kembali kearah orang kepercayaan nya itu, mengerti dengan tatapan yang di berikan Orang kepercayaannya itu, Albert langsung berpesan kepada Sekretarisnya supaya waktunya tidak di ganggu selama ia tidak keluar dari dalam Ruangannya.
"Selamat Pagi Mr.Collin's" Sapa Romi dengan sopan santunnya.
Albert menatap dingin kearah Romi yang sudah berdiri menyambutnya.Albert juga mengabaikan uluran tangan Romi yang terulur di hadapannya. dengan angkuhnya Albert duduk di kursi kekuasaannya.
"So,saya ingin langsung saja ke intinya. saya minta dengan anda untuk tidak pernah lagi menganggu calon istri saya dan kedua adik kembar saya"
"Apa maksud anda Mr. Collin's?"
Albert tersenyum miring "Saya tau jika anda menemui Barbie waktu itu, dan saya tidak mau Anda menemuinya sampai kapanpun"
"Kau tidak memiliki hak melarang ku untuk menemui Putri Mr. Collin's" Geram Romi tidak suka.
"Aku memiliki Hak, karena saya Calon Suaminya!, dan jangan pernah temui Barbie lagi"
"Saya tidak membutuhkan Perkataan anda" Kata Romi tenang.
"Benarkah? baiklah jika begitu" Albert bangun dari kursinya lalu berjalan kearah Romi.
"Pergi menjauh, maka saya akan membantu perusahaan Anda, tapi jika Anda masih berada di sekeliling Gadisku maka Siap-siap perusahaan Anda akan—" Albert tidak melanjutkan ucapannya karena ia tau, tanpa harus menjelaskannya Romi pasti tau apa maksud ucapannya barusan.
"Kau mengancamku?" Romi mengepalkan kedua tangannya menahan letupan emosinya.
"Ya"
"Kau tidak bisa melakukannya Mr. Collin's. Bagaimana pun aku ini masih Daddy nya dan tentunya kau tidak bisa menikahinya jika tanpa restu saya" Romi tersenyum puas menatap Keterdiaman Albert.
Tiba-tiba saja Albert tertawa keras, seakan ucapan Romi itu adalah sebuah lelucon.
"Ha ha ha ha.... Apa anda sedang membuat lelucon disini? asal Anda tau, sejak Anda meninggalkan mereka beberapa tahun yang lalu. Anda sudah Mati bagi mereka. Bukankah itu yang Anda minta kepada ketiga anak mu? " Kata Albert menatap tajam kearah Romi.
Albert dan Romi diam tidak melanjutkan perkataan mereka, karena tiba-tiba saja pintu ruang kerja Albert dibuka Dengan sangat kencang menimbulkan suara yang keras.
"Ap—Sayang" Hampir saja Albert memaki orang yang membuka Pintu seperti itu, tapi ketika ia tau siapa yang membukannya Albert mengurungkan niatnya.
"Al—Hiks.. Sam... Hiksss" Albert buru-buru berjalan mendekati Gadisnya yang menangis histeris.
"Shhttt, ada apa sayang? kenapa kau menangis? " Tanya Albert menenangkan Gadisnya.
"Sam.. Hikss... Sam kecelakaan" Tangis Barbie semakin kencang.
Tubuh Albert menegang, ia memeluk tubuh Barbie dengan erat.
"Kita kerumah sakit sekarang" katanya dengan nada lembutnya.
Sedangkan Tomi, ia masih terdiam terkejut mendengar Ucapan Barbie, jantungnya berdegup kencang dan tangannya juga bergetar.
Tomi mengikuti langkah keduanya yang berjalan menuju Parkiran, tatapan Tomi tidak terlepas dari punggung putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity ✔
RomanceTERSEDIA DI BOOK GOOGLE PLAY 18++ Menceritakan seorang kakak perempuan yang bernama Barbie berusia 21 tahun yang memiliki dua adik kembar perempuan dan laki-laki yang berusia 5 tahun, yang mana ia harus menghidupi kedua adiknya tanpa kedua orang tua...