❝Mau lo jungkir balik pun juga bukan urusanku. ❞
━━━━❰・❉・❱━━━━
p o c k y
━━━━❰・❉・❱━━━━“Lo ga bosen beli pocky mulu?” Aggatha menoleh kesumber suara, tak lain dan tak bukan adalah suara Felix.
“Gue yang beli, kenapa lu yang ribet? Toh gue gak minta bayarin sama lo kan?” sarkas Aggatha.
Felix menghela nafas pelan, “Bukan gitu, oncom. Maksud gue pocky kan manis gak baik untuk gigi lo, Atha.”
“Bacot.”
Aggatha lalu meninggalkan Felix yang mengusap wajahnya kasar.
Sorry Lix, mood gue gak bagus hari ini.
Ia, hari ini hari Sabtu dan sekarang hari sedang menjelang sore dan tadi ia bertemu dengan Felix dijalan yang kebetulan juga sedang menuju ke minimarket.
Sejak sang kakak bangun entah kenapa feelingnya selalu saja tak enak, hari-harinya juga ikut berubah. Walau ia senang sang Bunda sudah kembali pulih dari depresinya gak kemungkinan kecil hati kecilnya ikut gelisah.
Sejak kecil, Aggatha besar oleh sang Ayah dan sang kakak besar oleh sang Bunda. Tidak! Orangtuanya tidak berpisah, cuman sang Bunda terlalu mementingkan diri sang kakak daripada dirinya.
Sejak kecelakaan yang menimpa sang kakak dan dokter memvonis bahwa sang kakak mengalami koma, ibundanya stress berat dan selalu mengomeli dirinya.
Walaupun ia terima dengan lapang dada, tapi hati kecilnya benar-benar merasakan sakit yang luar biasa.
“Tha, jangan bengong kalau ga mau nabrak orang.” Aggatha tersadar dari lamunannya akibat tepukan pelan pada bahunya.
Ia berdua sudah selesai berbelanja dan membayar, lebih tepatnya Felix yang bayar karena paksaan Felix sendiri tentunya. Seorang Aggatha mana mau dibayarin orang lain kalau memang bukan hari bahagia orang itu.
“Iya,” balas Aggatha pelan.
“Maaf.” Aggatha menoleh dengan pandangan bertanya pada Felix,
“Untuk apa?”
“Untuk gue yang udah buat suasana hati lo yang udah buruk makin buruk, gue lupa karena gue lu jadi hobi makan pocky.” jelas Felix. Aggatha tersenyum, dan menepuk punda Felix pelan,
“It's okay. Gue juga salah, makasih btw dulu sebelum lo hilang dari hadapan gue udah ngenalin pocky ke gue sebagai penghilang rasa sakit.” Felix tersenyum dan ngerangkul Aggatha dan kembali berjalan sesekali bercanda bareng serta pukulan kecil yang didapatkan Felix.
“Tha, jangan lupa untuk bahagia. Karena kebahagian lo adalah kebahagiaan buat gue.” ujar Felix tulus seraya mengusak surai Aggatha lembut.
Aggatha menoleh, dan tersenyum tipis, “Iya, lo juga jangan lupa bahagia ya?” Felix dengan cepat mengangguk dan tersenyum kecil.
·•·
“Bukan urusan gue, toh gue udah move on!”
![](https://img.wattpad.com/cover/153350207-288-k628035.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[D] pocky ↬Hyunjin
Fanfiction❝Pocky itu rasanya manis, tapi lebih manis lagi kalau makannya bareng kamu.❞ ╔════•| ✿ |•════╗ O D O L A T T E S Y ╚════•| ✿ |•════╝