When I Meet You (1)

29 14 7
                                    

"Dar! Lo cewek, Dar. Buset." Seorang remaja laki-laki di sebelah gadis yang bersendawa, memberikan satu botol minuman bermerk yang selalu di pakai oleh sejuta umat di Indonesia.

"Ya nama nya kekenyangan, ya gue sendawa lah." Dara, gadis yang bersendawa, mengambil botol minum yang di berikan temannya dan langsung menenggaknya.

Tak lama ia bersendawa lagi.

"Alhamdulillah, masih bisa kenyang." Dara mengusap perutnya yang rata walaupun ia makan sebanyak apapun.

"Bersyukur sih, bersyukur. Gak usah make sendawa juga. Jorok amat jadi cewe. Heran." Laki-laki di sebelah Dara mengerutkan mukanya, heran dengan tingkah kelakuan salah satu temannya.

"Wan, lo sewot amat sih! Yang sendawa juga kan, gue." Ujar Dara kesal.

"Ini kantin, Daraa. Tempat umum. Feminim dikit." Juan lama-lama kesal juga dengan kelakuan Dara yang dari dulu tidak pernah ada kecewe-ceweannya sama sekali.

"Gue juga sekolah, bayar. Terserah gue. Gue mau cabut ke kelas. Lo mau ikut, gak?" Dara bangkit dari duduknya dan mendapatkan gelengan dari Juan yang artinya ia tidak ikut dengan Dara.

Tanpa kata pamit, Dara melangkahkan kaki nya keluar kantin. Di tengah perjalanan menuju kelasnya, ia melihat kerumunan yang diikuti dengan teriakan-teriakan perempuan dan beberapa suara kamera yang sedang menangkap objek di depannya.

Karna kerumunan itu sebenarnya tak menghalangi jalannya, ia tak ambil pusing dan mengambil langkah untuk berbelok ke kiri ke arah koridor menuju kelasnya. Sampai satu teriakan memberhentikannya.

"Just stop taking picture of me!" Dara menolehkan kepalanya kearah kerumunan tadi. Dipikirannya adalah apa ada bule nyasar ke sekolahnya?

Dara menggelengkan kepalanya, tak mau ikut campur dengan bule yang sedang kesal. Ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Sampai di kelas, Dara menyumpal telinganya dengan earphone dan melahap permen karetnya. Sambil menunggu bel masuk kelas berbunyi, ia bermain permainan sejuta umat, The Sims Mobile di handphonenya.

Bruuk!

Saat sedang asik-asiknya memainkan satu pasangan di handphonenya bermain 'Wohoo' bolak-balik, seseorang menghentakkan mejanya. Ia membulatkan matanya. Ia kaget setangah mati, sampai handphone nya jatuh dari genggamannya dan permen karet yang sedang ia gelembungkan meletus begitu saja.

Permen karetnya meluber pada bagian setengah wajahnya. Salahkan seseorang yang menghentakkan mejanya dengan kaki. Ulangi.

Dengan sekali hentakan kaki. Suaranya begitu menggema.

Dara menolehkan kepalanya kepada sang pelaku, tak tertinggal dengan tatapan tajam yang sangat dihindari teman-teman yang dekat dengan Dara.

Dara bangkit dari duduk nya, ia menarik permen karet nya dari dalam mulut, dan memasukkan nya ke dalam tissu yang ia tarik sebelumnya lalu melemparnya ke tempat sampah di depan kelas. Dan gotcha! Masuk sesuai perkiraan.

Dara menolehkan kepalanya ke arah laki-laki yang baru ia lihat di hadapannya. Tingginya melebihi Dara sekitar 25cm. Dara hanya sebatas dadanya saja. Tapi tak membuat Dara takut, malah ia mendongakkan kepalanya menantang.

"Maksud lo apa ya, nendang-nendang meja gue? Ngajak ribut? Jangan mentang-mentang lo anak baru, terus lo ganteng, udah punya banyak fans. Terus lo seenaknya aja, gitu? Ngotak dong, lo!" Cerocos Dara dengan penuh luapan emosi dalam setiap kalimatnya.

"What are you talking about?" Ujar lelaki di hadapannya dengan tampang bingung yang di mata Dara terlihat di buat-buat.

Dara membuka mulutnya lebar-lebar. Tak percaya apa yang baru saja di dengarnya.

When I Meet You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang