Part 2

75 11 2
                                    

Enam Tahun Kemudian

"Hei, ayo cepat" kata Ketua Polisi itu

Kelompok hijau di tugaskan membersihkan sepatu mereka diawasi. Ketua Polisi mendatangi Bomi, Bomi yang tadinya mau mengikat sepatu itu terhenti dan terdiam

"Kau melakukan kesalahan, seperti ini, lihatlah aku" kata Ketua Polisi itu menggoda Bomi, tapi Bomi terdiam dia ketakutan dan hanya menatap lurus tidak berani menatap Ketua Polisi itu

"Lihatlah aku, lihatlah aku!!!"teriak polisi itu membuat Bomi ketakutan

"Kami tak seharusnya melihatmu" kata Bomi yang ketakutan

"Hmm, ya. Aglet itu ditaruh di atas lubang, bukan di bawahnya" kata Ketua Polisi itu, dan menghamburkan barang-barang yang didekat Bomi membuat semuanya kaget dan ketakutan

"Aku sudah lama mengawasimu, kau terlalu bodoh untuk hijau tapi setelah hari ini, kita akan tau kebenarannya" kata Ketua Polisi itu

"Agletnya ditaruh di bawah"kata perempuan yang di samping Bomi

"Apa katamu?" tanya Ketua Polisi itu mendekatinya

"Agletnya harus ada di bawah, bukan di atasnya" lawan perempuan itu

"Apa kau super cerdas?" tanya Ketua Polisi itu dengan senyum sinisnya

"Ya, seperti semua hijau di ruang ini, kurasa menghirup semir sepatu membunuh setiap sel otakmu yang tersisa"kata perempuan itu tersenyum sinis dan Ketua Polisi itu memegang rambutnya dan menariknya

"Kita lihat nanti" kata Ketua Polisi itu menarik perempuan itu

"Lepaskan tanganmu dari rambutku bajingan!"kata perempuan itu kasar yang berusaha melepaskan tangan Ketua Polisi itu dari ranmbutnya

"Jalankan tes nya!" teriak Ketua Polisi itu

S
K
I

"Memulai Tes Frekuensi Subatomik dimengerti"

"Frekuensi tes satu"kata polisi itu dan menyalakan frekuensi nya, membuat semuanya tutup telinga dan Bomi pingsan

"Bomi? Bomi? kau mendengarku? Bomi, apa kau bisa Mendengar ku?" tanya dokter perempuan itu. Bomi terbangun dan mau mengangkat tangannya tapi diborgol membuatnya duduk dari tempat tidur itu

"Oh tidak! Tak apa, tak apa. Hei! Kau baik-baik saja, kau akan baik-baik saja Bomi. Apa kau masih kesakitan kau tahu dimana dirimu?" tanya dokter itu ke Bomi

"Ya" singkat Bomi

"Hai, aku Dr.Minatozaki jika ini membuat mu lebih nyaman kau bisa memanggil ku Sana lupakan persoalan dokter ini" Kata Sana yg melihat Bomi ketakutan

"Kau tau, sebelum ini aku pekerja sosial. Kau mengingatkan ku, kau anak yang dulu ku kenal" kata Sana

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Bomi

"Aku tak mampu menyelamatkan dia, tapi aku ingin kau tau bahwa aku disini untukmu sekarang"kata Sana, tiba-tiba polisi datang dan Sana berpura-pura memeriksa Bomi

"Kau ingat terjatuh saat mereka menyalakan suara berisik itu?" tanya dokter

"waktunya habis!" kata polisi itu menyuruh Sana keluar

"Kali ini berbeda" kata Bomi, Sana mengangguk mendengar kata Bomi

"Aku perlu dia semalam lagi, aku harus menjalankan beberapa tes" kata Sana mencoba membujuk

"Kau harus minta izin ke Kapten"kata Polisi itu sambil berjalan ke luar

Bomi mengambil catatan yang ditulis Sana dan melihat tulisan

The Darkest MindsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang