Episode 1. Beberapa Sifat

4.4K 146 43
                                    

Menjadi diri sendiri? Huh! Aku sebenernya belum paham dengan kalimat ini. Karena aku merasa tidak hidup dengan pemikiranku sendiri. Aku merasa ada yang berbeda pada diri ini.

Diri sendiri? Aku merasa setiap kali memutuskan sesuatu, seperti memilih arah jalan ke kanan atau kiri, memilih pakaian yang hendak dibeli, atau apapun itu selalu ada perdebatan di dalam diri. Aku seperti bercakap-cakap lebih dari satu orang. Sepertinya mereka memilih pilihannya masing-masing tentu dengan alasan yang berbeda pula. Lalu aku? Aku hanya bisa mendengarkan mereka berdebat. Terkadang Aku yang menjadi penengah. Ayo lah, ini tubuhku. Kenapa ada perdebatan?

Aku juga merasa seperti punya beberapa sifat gitu. Dan sifat ku ini bisa berubah-ubah setiap waktu, bisa tiap hari beda, bisa juga sehari berbeda-beda. Kalau bahasa ku sih semacam mode begitu.

Pertama, Aku punya sifat yang normal. Ya tidak ada yang aneh memang. Bicara ya dengan porsi yang normal, kerjaan, belajar, aktifitas semua biasa-biasa saja.

Kedua, Aku bisa berubah jadi seorang yang bisa dibilang terlalu aktif. Dalam berbicara bisa dikatakan cerewet, banyak tanya, pokoknya berisik banget deh, melakukan aktifitas juga kelihatan lebih rajin dari biasanya deh. Seperti rasa ingin tahu ku sangat tinggi dan tidak mengenal lelah.

Ketiga, Aku bisa menjadi sangat sensitif. Orang bilang seperti wanita yang datang bulan. Hah! Aku kan laki! Ya mau bagaimana, sifatku ini bisa sangat sensitif pada hal-hal kecil tanpa sebab. Orang memanggil ku saja aku bisa marah. Emosi menggebu-gebu tanpa ada alasan apapun. Jangan asal bicara deh kalau aku lagi sangat senaitif. Bisa-bisa senggol bacok.

Keempat, Aku bisa menjadi orang pendiam. Yah seperti kebanyakan orang pendiam, tak suka keramaian, sedikit bicara. Sepertinya sifat ini yang sering ada di dalam diriku. Dalam hatiku merasa, ya ngapain bicara deh kalau tidak ada kepentingan. Tapi ini membuat aku sungkan kalau sedang ada tamu di rumah atau ada kumpulan. Ya sungkan dong, kalau lagi kumpul kan setidaknya ada pembicaraan, tapi aku memilih untuk diam. Tapi dalam diriku seperti ada perdebatan tadi. "Hey, itu ada temanmu, tanya apa gitu jangan diam saja" lalu aku seperti menjawab pada diri sendiri "tanya apa? Bingung nih ". Pokoknya semacam banyak bicara pada diri sendiri jatuhnya, jadi aku malah tidak jadi bicara dengan teman-temanku. Makanya sering dibilang sombong.

Kelima, Nah kalau yang ini seperti tingkatan dari yang keempat, yaitu aku bisa jadi sangat pendiam. Benar-benar sangat pendiam. Bicara pun aku tidak. Aku merasa hatiku ini seperti sangat hancur walau tidak ada masalah apapun. Terkadang bisa tiba-tiba nangis karena tidak kuat merasakan sakit hati ini. Aku tidak mengetahui apa sebabnya aku bisa begini. Sakit hati yang sangat luar biasa ku rasakan hingga aku sering menghela nafas seperti saat tertimpa masalah yang besar.

Jadi, gimana sih cara menjadi diri sendiri? Apakah yang aku alami ini sangat wajar? Atau aku harus menjadi diriku yang mana?

Menjadi Diri Sendiri?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang