Bucin

78 32 3
                                    

Satu minggu berlalu, aku semakin asyik dengan game virtual the Sims nya, Brian makin gencar mendekati Luna, peluangnya makin besar, bagai singa kelaparan yang ingin menerkam mangsanya. Dasar! Orang jatuh cinta itu memang kadang menyebalkan! Topik bicaranya hanya tentang dia, dia, dan dia. aku sebagai sahabat yang baik dan benar setia mendengarkan keluh kesahnya yang membosankan, memberikan solusi, seperti mengasuh bayi!

Besok, Brian akan menyatakan cinta nya pada Luna, dia tersenyum seperti orang yang baru saja memenangkan lotre 1 milyar, agak risih melihatnya, bayangkan saja, ketika pak Rudi guru Kimia yang sangat galak itu sedang marah di kelas karena tidak ada satupun yang mengerjakan tugasnya, Brian tetap senyum - senyum sendiri!

"Gila ya lo Yan! daritadi senyum senyum terus, ilfeel nanti Luna sama lo!" dan seketika Brian berhenti tersenyum. Cinta memang membuat orang bodoh.

"Bun doain gue Bun, gue udah siapin semua saran yang lo suruh ke gue" Brian berbicara dengan berapi - api. Ya, aku memberi saran pada Brian bagaimana cara yang baik untuk menyatakan cinta pada Luna, agak aneh memang, menyadari fakta bahwa aku tisak pernah pacaran

"Bagus yan bagus, Good luck, bro!" ujarku menyemangati

Sampai dirumah, aku segera berganti baju, membawa makanan yang banyak ke kamarku, lalu aku pun melaniutkan main the sims ku, ia sedang hamil! hihihi. Aku sibuk merancang kamar untuk bayiku. Setelah hampir tujuh jam bermain, astaga, aku kalap, aku membuka ponselku lalu mengecek Instagramku, aku melihat instastory milik Brian, ternyata cinta nya diterima oleh Luna! Terlihat dari fotonya Brian merangkul Luna sambil tersenyum dengan sangat lebar ke kamera. Astaga aku merasa berhasil menjadi mak comblang, oh atau pak comblang tepatnya. Aku segera membalas instastory tersebut "Iya ga jomblo lagi, congratulations bosq!" ketikku.

Keesokan paginya, aku terlambat masuk sekolah, ini gara - gara aku terlalu lama bermain the sims! Dan sialnya lagi, guru piket hari ini adalah pak Ucup! Duh! Dia adalah guru yang paling merepotkan, lihat saja hukumannya, hormat bendera selama 30 menit! Astaga, bagi diriku yang sangat membenci olahraga, ini sangat sangat sangat menyebalkan! apalagi cuaca sangat terik! Lengkap sudah penderitaanku

Aku diperbolehkan masuk kelas saat jam istirahat, ketika masuk ke kelas, aku disoraki beberapa temanku, aku hanya melambai - lambai mencoba jadi seperti model, aku segera melangkah menuju tempatku duduk, aku agak bingung, biasanya ada Brian, namun kali ini ia tidak ada.

"Jud, Brian mana?" tanyaku pada temanku Ajuda

"Tadi sih ke kantin, atau mau ngapelin Luna, ya? Apa kombinasi keduanya ya?" lalu dia segera menulis sesuatu yang aku tidak pedulikan.

Ah ya, aku lupa, Brian sudah berpacaran, aku harus terbiasa dengan itu, segera aku ke kantin dan makan dengan banyak tentu saja, aku menghabiskan dua porsi siomay, dua tusuk sosis besar, satu jus alpukat. Ini kan gara - gara tadi dihukum makanya jadi kelaparan.

Di kelas, aku lihat Brian sedang senyum - senyum sendiri sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya, sebegitu bahagianyakah dia? Astaga, cinta sangat menyeramkan, dia benar - benar terlihat seperti orang gila saat ini

"Buset, kayak orang sinting lo" teriakku pada Brian

"Liat deh bun, Luna gambarin muka gue coba, sweet banget gak? Mana gue ganteng banget, yakan!? Gue post ah di instagram"

"Anjir, kebagusan, gue yakin lo terlihat tampan karena kemampuan menggambar Luna yang luar biasa, muka lo kan kayak tukang gali kubur" itu memang bagus sekali! Seperti lukisan! Luna memang sangat terampil menggambar

"Sialan lo Lun" Jawab Brian

love

BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang