Prolog

255 89 66
                                    

Namaku Buna, Adibuna Andesa, ya, orang tua ku yang memberikan nama itu, sampai sekarang aku tidak paham apa makna namaku, umurku 16 tahun, sedikit lagi 17 tahun. Sungguh, hidupku biasa - biasa saja, tak ada yang spesial. Parasku tidak terlalu cantik, namun aku tidak jelek, ya! Ayahku bekerja sebagai manager di sebuah kantor di daerah Jakarta. Ibuku hanyalah ibu rumah tangga, tetapi ia sering berjualan secara online di rumah, aku memanggilnya Bunda. Aku anak tunggal, kalian tahu kan? Ya, aku tidak memiliki kakak ataupun adik, entahlah, tak pernah terbersit dalam benakku untuk memiliki saudara kandung, aku sudah terlanjur nyaman dengan hidupku saat ini, kasih sayang bunda dan ayahku sudah cukup bagiku.

Ah ya, satu lagi, aku tidak pernah berpacaran. Aku tak pernah tertarik untuk berpacaran, bukan berarti aku tidak laku, hanya saja, aku tak tertarik, sungguh! Bagiku berpacaran itu buruk, dosa juga kan? Ya, dengan pemikiran itu aku menjadi .... Katakanlah takut untuk berpacaran, karena... bagaimana ya menjelaskannya? Aku merasa kurang ajar menjadikan seseorang pacarku, melontarkan kata-kata romantis yang tak benar-benar kupahami, mengucapkan hal-hal gila serta janji-janji palsu kepada orang lain, sungguh itu bukanlah diriku. Karena aku selalu bersungguh-sungguh dengan apa yang aku katakan. Ini kisah hidupku, bertahan dengan prinsip itu hingga saat ini, dikelilingi oleh ABG Labil, bersama-sama mencari jati diri. Apa itu cinta, persahabatan, dan pengorbanan.

BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang