chap 1

1.7K 84 9
                                    

Jennie pov.

Matahari pagi yang sangat indah memasuki kamarku melalu jendela. Mataku terbuka perlahan lahan mengatur cahaya yang ada.
Aku memasuki kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. mama papaku sudah menunggu.

"Pagi papa, pagi mama." Aku duduk disebalah mama.

"Pagi sayang." Sapa mereka bersamaan.

"Wahh banyak sekali mama masaknya, kan kita hanya bertiga." Aku binggung.

"Surprise." Aku terkejut bukan main. Kakak ku pulang dari london. Aku berdiri berlari menuju kakakku yang berada di bawah tangga.

"Kakak kapan kakak pulang? Aku rindu sekali dengan kakak, kenapa ngak kasih kabar ke aku?." Kakak ku menariku mennuju meja makan.

"Baru pulang capek, eh ini malah ditanya banyak banget makan dulu kenapa." Kakak tertawa kecil. Aku tak menjawab dan melanjutkan makan bersama sama. Sangat menyenangkan saat semua berkumpul bersama. Dia kakaku satu satunya Kim Yerin.

"Kak cepat jawab pertanyaanku aku mau berangkat nihh." Aku menaruh tanganku kepundak kakak samvbil menghadap ke kakak.

"Adikku ternyata dah besar ya, iyadehhh" kakak ku mencubit pipiku.
"Auu."
"Tadi pagi jam 3 kakak sampai lalu papa menjemputku, aku memang sengaja agar aku bisa memberi surprise kepada adik mungilku ini yang sudah besar diaman ya adik ku yang dulu." Kakaku mencupit pipiku lagi.

"Sakit." Aku mengelus elus pipi mungilku.

"Aku berangkat ya." Pamitku.

"Aku antar yaa." Kakakku menawariku, aku hanya mengangguk.

"Kakak tau sekolahku?." Dia hanya mengangguk dan tetap fokus menyetin. Kakakku memang tidak berubah selalu fokus sama apa yang dia tuju aku suka sifatnya.

"Sampai." Aku keluar mobil dan memberi lambaian tangan kepada kakak ku. Semoga dia tidak tersesat karena lama di london jadi lupa. Kakaku sudah hampir 5 tahun di london untuk melanjutkan pekerjaan papa. Sejak aku kelas 1 SMP dan sekaran aku kelas 3 SMA. Aku sangat rindu kakakku yang bawel yang selalu aku jailin.

***

Aku berjalan menelusuri kolidor sekolah menuju kelasku. Hari masih pagi sepanjang kolidor hanya ada beberapa siswa. Kelas masih sepi hanya ada aku, aku mengambil airphone dan hanphone dari tasku tak lupa dengan buku novelku aku takmau hanya duduk dan melamun seperti orang gila.

Aku menikmati alunan musik, cerita yang aku baca waktu pun masih juga berjalan hingga semua teman masuk kelas. Aku seperti ada yang memanggilku tapi aku menghiraukannya. Tapi tiba tiba ada yang memukul meja ku dengan keras aku sangat terkejut. Teryata itu Lisa, Lalisa manoba.
Dia teman sekelasku dan juga teman baikku. Orang tua kita juga berkeja sama diperusaan.

Aku menutup bukuku dan mencabut airphone dari telingaku dan memasukannya ke dalam tas.

"Kamu sudah nggak waras ya?" Tanyaku sebel.

"Makanya kalo dipanggil tu jawab, jangan keasikan baca buku donng." Ucapnya dengan sangat santai.

"Mianhee, aku sedang memakai airphone tadi jadi tidak mendengar." Lisa duduk disebelahku.

"Kamu tau nggak? Kakaku pulang" ucapku dengan senyum mengembang, semyum lisa juga ikut mengembang.

Dia memegang pipiku "Kamu serius? Pulang sekolah bawa aku ke rumahmu, aku rindu dengan kakamu."

My Coldest Boyfriend  (KTH×KJN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang