🏫 Tokyo High School
Sebuah mobil mewah memasuki area sekolah elit di kota tokyo .
Sesampainya , seorang gadis mengenakan pakaian sekolah rapi nan cantik keluar dari mobilnya , disusul seorang laki laki dewasa pun keluar mengikuti sang gadis tersebut memutar guna mendekat ke samping sang gadis menyenderkan tubuhnya pada mobil mewahnya dengan tangan dalam saku celana terlihat sangat cool ." Bagaimana , kau suka sekolah yang aku pilihkan ...?? " tanya laki laki tersebut
" Apa ini tidak berlebihan , Han_nii ??"
Sahut sang gadis ." Tidak .., aku hanya ingin yang terbaik untukmu , ayo sana cepat masuk !!! "
Tukas laki laki bernama Han" Hmmm arigatou !!! , baiklah sampai nanti !?? " timpal sang gadis tersenyum seraya melakah .
Han hanya tersenyum geli melihat tingkah sang gadis . Lalu ia pun pergi .
Saat si gadis sedang berjalan memasuki koridor banyak pasang mata memperhatikannya .
Bisik bisik samar samar pun dapat ia dengar . Tapi si gadis hanya cuek melenggang begitu saja .Suasana kelas yang ramai , seketika sunyi ketika kakasi sensei mamasuki kelas unggulan tersebut .
"Perhatian semuanya , hari ini kelas kita kedatangan seorang murid pindahan dari Qyoto . Baiklah silahkan masuk nona !!"
Tukas kakashiGadis tersebut pun perlahan berjalan memasuki kelas . Semua pasang mata terpusat pada gadis itu , terkecuali anak laki laki dengan mata onyx hanya melihat kearah luar jendela
" Ohaiyo mina .., perkenalkan namaku Hinata .. !! " ucapnya dengan senyuman tipisnya .Deg ,
"Hinata ..!!" gumam laki laki bermata onix
Seketika laki laki bermata onyx tersebut terkejut dengan sebuah nama yang tak asing baginya , nama yang sangat amat ia rindukan . Tapi mungkinkah benar dia .
Ia pun menoleh . Dan benar seorang tadi menyebutkan namanya adalah orang yang dulu bersamanya , yang meninggalkanya , kini ada didepan matanya . Kini terlihat tidak seperti hinata yang ia kenal dulu .
Ia terlihat dingin tak ada wajah ceria yang manis yang sasuke sukai . Melainkan wajah datar
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason
Random" Hal yang ada dalam pegangan tangan ini adalah tetesan waktu . Kugenggam bersama kenangan yang terlupakan, ialah kata yang telah hilang . Kuingat satu per satu . Dan meski aku telah memahami setiap kata yang ada , Namun kata-kata itu perlahan memud...