D.3

4 1 0
                                    

Berani untuk memiliki berarti berani juga untuk mengikhlaskan.

Jika memang nantinya kamu tidak seperti yang ku harapkan, maka aku hanya minta keikhlasan yang begitu besar. Dan ku inginkan masih memiliki harapan sendiri untuk tetap mencari kebahagiaan lain untukku nanti, selepas kau pergi.

Bahagia cuma dengan modal cinta memang konyol sekali. Hidup tidak seperti dongeng atau kata rayuan. Cinta aku sudah punya, bahagia pun aku mampu memberinya, tapi soal tahta? Maaf, aku tidak mampu.
Jika orangtua mu menginginkan yang sepadan dengan kondisi sepertimu, maka itu bukan aku. Untuk itu, aku mulai meminta harapan baru kepada Tuhanku, bahwa aku ingin diberi keikhlasan yang besar jika apa yang aku inginkan ternyata tidak terwujudkan nantinya.

Bagiku, kata-kata "aku bahagia, jika kamu bahagia" itu musyrik.
Ketika yang dicintai bahagia dengan orang lain, maka akan ada luka yang terasa. Memang akan bahagia, tapi gak tau itu kapan terjadinya.


24 Nov 2018 Randu Agung
17:17

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang