05

33.4K 1.6K 33
                                    

"Nathan berangkat, bun! Assalamualaikum!"

Nathan pergi kesekolah dengan motornya, pemuda itu bersenandung kecil selama diperjalanan. Ya memang sudah menjadi hal biasa, Nathan kerap berbicara sendiri, bisa dibilang terlalu ceroboh sebagai laki-laki.

Baru saja motornya terparkir dikawasan sekolah, tiba-tiba Malik CS kembali mendatanginya.

"Apa lagi sih?" tanya Nathan memilih mengabaikan Malik dan kawan-kawan. Namun nampaknya pagi ini adalah pagi yang buruk untuk Nathan karena tanpa aba-aba, Malik kembali menghajarnya.

Kali ini Nathan melawan, dan perkelahian tak dapat terelakkan. Sontak saja kejadian tersebut menjadi perhatian seantero sekolah.

"Kalian berdua!"

"Berhenti!"

Seorang guru berteriak memanggil dari kejauhan.

"Keruangan BK sekarang!!"

Nathan menjauh dari atas tubuh Malik setelah menghajar habis-habisan pemuda itu. Nampaknya, Nathan lah yang unggul.

Jam pembelajaran sudah berlangsung, namun Nathan dan Malik masih berada diruang BK sembari menunggu kedatangan orang tua dari mereka.

"Ya ampun, Nathan.." panik Olivia menatap wajah anaknya yang lebam.

"Kamu nggak papa? Masih sakit?" tanya Olivia memeluk sebentar pada Nathan.

"Anda benar, ibu dari Nathan Fernando?" tanya Pak Firman selaku guru BK.

"Benar, Pak." Olivia dipersilahkan duduk.

"Nathan berkelahi dengan kakak kelasnya. Padahal baru saja dia menjadi murid disekolah ini. Parahnya lagi, dia berkelahi dengan Malik, anak pemilik sekolah." Pak Firman menjelaskan dan hal itu tentu saja membuat Olivia cemas.

"Maafkan kelakuan anak saya, Pak. Saya akan mendidik Nathan dengan lebih baik lagi," ucap Olivia menggenggam tangan Nathan.

"Baik, jika lain kali Nathan kembali berkelahi. Maka dia akan mendapat sanksi tegas. Kali ini saya dapat memaklumi," balas Pak Firman.

Olivia dapat tersenyum lega.

"Saya tinggal dulu, mungkin kalian perlu berbicara," ucap Pak Firman kemudian pergi.

Olivia menatap Malik yang juga tengah menatapnya.

"Maafin Nathan ya, nak." Pinta Olivia tersenyum tulus namun Malik hanya diam.

"Bun, bukan Nathan yang salah. Dia yang duluan mukul Nath. Kemarin, dia juga udah mukul Nath!" bela Nathan dan memang benar itu faktanya.

"Kalau elo nggak gangguin Sisil! Gue juga nggak bakal ganggu elo!" balas Malik membela diri sendiri.

"Sisil?" tanya Olivia.

"Aneth, dia kakaknya Aneth," jawab Nathan membuat sang ibu terkejut.

"Ya ampun, mungkin kalian cuma salah faham. Aneth anak yang baik, kemarin dia ngantar Nathan pulang, tante juga ajak dia makan. Apa nggak sebaiknya kalian berteman?" tanya Olivia membuat Malik kembali terdiam.

"Saya cuma mau bilang, tolong kasih tau anak tante buat jangan ikut campur urusan saya dan adik saya. Permisi!" Malik pergi, Nathan hendak mengejar namun dicegah oleh Olivia.

"Udah, jangan dipikirin." Olivia tersenyum sembari merapikan penampilan anaknya.

"Dia kakak seayahnya Aneth. Kemarin waktu Nathan nganterin Aneth, dia mau nyakitin Aneth. Nath nggak mau malaikatnya Nath terluka!" ucap Nathan kesal.

Cold Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang