"iya ayah... Tidak ada shooting. Aku hanya dikerjain sama tiga orang yang sangat kekanak-kanakan"
"aoh.. Siapa?"
"P'yui. P'jane. Sama P'singto."
"ooh.. Yui jane sama s.. HAH?? SINGTO??"
"iya ayah.. Tidak perlu berteriak. Besok aku akan mengajaknya ke rumah kita. Malam ini aku mau menginap dulu di rumahnya."
"oke oke.. Nikmati waktumu. Jangan lupa bawa singto besok kemari."
"iya ayah. Bye.."
Singto menyetir sambil sesekali mengelus rambut krist yang sedang menelepon ayahnya.
"bagaimana. Apa kau diijinkan menginap?"
"tentu saja."
"yess!!.. "
Setibanya mereka di rumah, Mr ruangroj sudah menyambut kedatangan mereka dengan berbagai hidangan di atas meja. Perayaan kembalinya singto ke rumah dan juga perayaan untuk S2 yang di dapatnya.
Singto dan krist langsung dibuat lapar hanya dengan mencium harum makanannya."selamat datang dirumah nak. Ayah bangga padamu"
Ayah dan anak itu berpelukan hangat.
"aku melakukannya untuk masa depan kita. Masa depan ayah dan juga masa depanku. Hanya aku yang ayah punya dan aku berjanji akan membuat ayah bahagia"
Ya.. Setelah ibunya meninggal beberapa tahun lalu, satu-satunya orang yang selalu ingin dia bahagiakan adalah ayahnya. Harta nya paling berharga di dunia.
Mr ruangroj tersenyum bangga dan krist tersenyum terharu. Bahkan dia hampir menangis melihat kehangatan yang tersuguh gratis didepan matanya. Salahkan pribadinya yang sangat sensitive. Dia mudah tersentuh dengan hal-hal yang menghangatkan hati seperti ini.
"mari makan. Kalian berdua pasti lapar."
Mr ruangroj, singto dan krist duduk mengelilingi meja makan. Mereka makan dengan lahap sambil sesekali bercanda. Mr ruangroj beberapa kali menambahkan makanan ke piring krist karena beliau tidak suka dengan krist yang semakin kurusan dan hal itu langsung di-amin-kan oleh singto. Krist hanya Bisa pasrah dan menelan semua makanan tersebut.
Mr ruangroj juga menanyakan apa singto tidak ingin mengajak P'jane makan malam bersama. Singto mengatakan bahwa malam ini khusus untuk mereka bertiga. P'jane dan P'yui beserta teman-teman yang lain akan dia ajak makan bersama ramai-ramai di restoran saja besok.Singto menatap ayahnya dan krist yang sedang mengobrol tentang series terbaru krist. Dia tersenyum. Sudah berapa lama dia tidak merasakan kehangatan ini. Dua orang terpenting dihidupnya sekarang berada didepan matanya.
"ayah dari tadi hanya menanyakan ini itu pada krist. Apa ayah tidak penasaran tentangku selama di jepang?"
"kau selalu meneleponku dan menceritakan semua tentang keadaanmu selama disana. Aku merasa tidak perlu bertanya apa-apalagi padamu. Kau ada dirumah sekarang itu sudah cukup. Aku sudah lama tidak bertemu dengan krist. Wajar saja jika aku lebih banyak bertanya soal pekerjaannya. Kau sekarang seperti anak kecil yang sedang minta perhatian saja"
"hahahaha... Tidak perlu kesal ayah.. Aku hanya bercanda."
Jam 11 malam akhirnya ayah singto pamit tidur.
Singto mengajak krist masuk ke kamar untuk beristirahat. Dia merasa sangat kelelahan."kenapa kau berdiri disitu. Berbaringlah disini disampingku."
"i-iya P'sing"
Singto tersenyum tipis melihat kegugupan krist. Dia tau betapa gugupnya krist saat ini dan dia menyukainya. Krist yang sedang gugup sangatlah manis dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted End
FanfictionSemua kebiasaan itu tidak akan terjadi lagi.. Butuh waktu berapa lama untuk membiasakan diri?. Pertanyaan ini terbersit dibenak mereka.