3

5 3 0
                                    

Didalam kelas yang sedang ramai. Tepatnya sedang ramai membicarakan Sere sekarang. Bisik dan sikap mereka dengan wajah kebencian, menjauhkan diri dari Sere. Disudutkan, dibenci, Sere menjatuhkan kepalanya di atas meja, terpuruknya yang ia rasakan saat ini. Seketika air matanya menetes.

"Apa yang aku lakukan?" Batin Sere kebingungan

_
Rakes yang baru datang kesekolah melihat para wajah siswa sekelasnya seperti ada yang terjadi baru saja. Dilihatnya Tia yang menghampirinya dengan senyum kegirangan seperti sedang mendapat mainan baru.

"Rakes ...," teriak Tia dari arah lumayan jauh dari posisi Rakes saat ini. Berlari ke arah Rakes dan tersenyum lebar "Rakes kok datang nya lama sih?" Tanya Tia sembari memeluk tangan Rakes tapi, Rakes seperti sedikit risih dengan perlakuan Tia padanya

"Mm ... Kamu liat Tere ga," tanya Rakes yang langsung membuat wajah Tia murung, pelukannya juga langsung dilepas, melihat sikap Tia, Rakes sedikit kebingungan

"Ga tau!" Singkat Tia yang langsung mempautkan bibirnya

"Oh ... yaudah, aku mau nyari sendiri." Tukas Rakes yang langsung berlalu dari hadapan Tia

"Kenapa sih kes kamu cuma merhatiin dia aja! Awal lu Tere," batin Tia

Didalam kelas yang tentu saja masih ramai membicarakan Tere. Tere hanya diam di meja miliknya, dengan wajah di atas meja, menunduk ke bawah dengan air mata menetes. Terlihat Rakes memasuki kelas dengan wajah kebingungan. Tentu, keadaan kelas yang ramai dengan gosip para siswa. Manik matanya seketika tertuju pada Tere yang tidak biasa nya tidur dikelas. Dihampirinya Tia.

"Kamu tidur?" guman Rakes pelan

"Ah ... Rakes! Dia ga boleh liat aku nangis! Tere kamu harus gimana?" Guman Tere

Tring~Jam pelajaran

"Huh? Udah masuk!, Tere bangun," bisik Rakes ke dekat telinga Tere, sambil mengoyang-goyangkan badan Tere dengan pelan

"Ah ... aku harus gimana sekarang?" Batin Tere kebingungan "ah ... Rakes, hehe," guman Tere menunjukkan wajahnya

"Tere kamu baru nangis?" Tanya Rakes tegas

"Ah? Ga hahaha ini tadi baru tidur jadi mata ku jadj sembab gini hahah, jelek yah?" celoteh Sere menyembunyikan kesedihannya

"Oh ok." Rakes kemudian pergi ke mejanya tapi pandangannya tidak lepas dari Sere, bisa dikatakan ia tidak memerhatikan pelajaran

"Tia," bisik Sere pada Tia teman sebangkunya yang baru masuk kelas setelah pelajaran berlangsung yang tadinya sudah izin pada guru

" ...." tidak ada jawaban dari Tia malah memasang wajah juteknya

"Apapun itu. Maaf!" tulis Sere di atas selembar kertas yang dibaca sekilas oleh Tia kemudian di abaikan lagi

Tring~jam istirahat

Semua siswa sudah berhamburan keluar kelas untuk pergi kekantin

"Re kantin yuk," ajak Rakes

"Ma-maaf ya kes, aku belum laper," tukas Sere  yang membuat Rakes bingung. Bagaimana tidak, Sere yang biasanya langsung mau ketika di ajak Rakes kekantin, tapi hari ini Sere terlihat berbeda

"Oh ok," jawab Rakes kemudian pergi ke kantin dengan penuh kebingungan

"Ah ... Tia kenapa sih?" dari tadi Tere hanya melamun tidak peduli apa yang terjadi di sekitarnya

Byur!

Siraman air dingin berisi es tepat mengenai sekujur tubuh Tere, dengan sangat terkejud Tere berteriak dengan sangat keras

"Lu harus di mandiin. Biar bersih dari kotoran. Hahaha," teriak Tia yang memengang ember ditangannya yang sudah dipesan dari kantin waktu pagi hari tadi

"Ti-tia kamu. Apa yang kamu?" Tanya Sere kedinginan

"Bodo amat," Tia lansung pergi begitu saja tanpa wajah rasa bersalah

_

"Tere pasti laper, aku beli apa yah buat dia? Mm ... Mie goreng deh. Tere kan suka Mie," batin Rakes "bu mie gorengnya satu minumnya satu yah buk,"

Satu piring mie goreng dan minuman dingin ada ditangan Rakes saat ini. Wajahnya tersenyum hanya dengan melihat Mie di tangannya

"Hiks ... Tia kamu kenapa sih?" Guman Tere duduk ditempat duduknya dengan tubuh basah dan kedinginan, air mata terus mengalir

"Tere! kamu kenapa?" Teriak Rakes langsung berlari ke arah Tere, meletakkan mie dan air minum dingin di meja Tere "Tere kamu kenapa bisa basah kuyup gini? Air es? Apa yang ...,"

"Aku gapapa kok Kes, a-aku ke kamar mandi dulu yah,"

"Ga! Ini kenapa? Ada apa?"

"Ga ada apa-apa Kes. Udah yah,"

"Kalau kamu ga mau cerita. Ok! Tapi udah sampai disini ...."

"Kes, bukan ga mau cerita tapi ...."

"Tapi apa?"

"Aku juga ga tau kenapa aku diginiin sama Tia?"

"Hah? Tia? Ada apa?"

"Aku juga ga tau Kes. Hiks ... dia tadi pagi marah-marah sama aku, terus tadi dia siram aku pake air es. Aku juga ga tau kenapa? Hiks ... hiks,"

"Udah yah. Jangan nangis, kamu pasti kedinginan. Kamu harus ganti pakaian."

"Ta-tapi aku ga bawa baju ganti,"

"Mm ... gimana yah? Ah! Aku ada bawa baju olahraga. Tapi munglin kebesaran gapapa deh yah, yang penting kamu ga kedinginan."

"Mm ... makasih yah kes," "kepedulianmu semakin membuatku jatuh kes. Tapi kamu cuma nganggap aku sahabat," batin Tere

_

Di lapangan sekolah

"Lihat deh ada tukang nikung temen sendiri yang ga tau malu. Kemarin dia ke mall sama gebetan teman pake baju tidur hahaha kebayang ga sih? Sekarang dia kesekolah pake baju olahraga cowok. Hahaha ya ampun. Benar-benar ga tau mali banget sih tuh cewek," teriak Tia ketika melihat Tere berjalan menuju kelas

"Ha? Jadi ini alasannya!" Guman Tere pelan memandangi Tia yang berdialog tidak jelas di lapangan.

"Tere. Ngapain disini? Udah siap make bajunya?" tanya Rakes yang menghampiri Tere

"Ah~ Kes. Kamu kenapa ada disini?"

"Mm gak. Cuma mau liat apa yang dilakuin Tia dilapangan, kayaknya seru,"

"Kes ...," tahan Tere

"Aku mau tanyak kenapa Tia lakuin ini sama kamu. Aku ga terimalah sahabatku di perlakukan seperti ini!"

"Udahlah ga penting juga. Ayo ah. Aku laper," ajak Tere yang di iyakan dengan senyuman oleh Rakes "setidaknya aku lega, aku tau kenapa Tia marah padaku. Ok Tia maafkan aku. Aku akan berusaha mendekatkanmu dengan Rakes. Setidaknya Rakes hanya menganggap ku sahabat tidak lebih
Mungkin dia bisa menganggapmu lebih." Batin Tere

"Setidaknya aku bisa lega sekarang kamu mau makan,"  batin Rakes tersenyum

_

Tring~ pesan masuk

"Tia aku sama Rakes ga ada hubungan apa-apa, dia cuma mau nganggap aku sahabat. Jadi kamu ga usah cemburu. Kalau kamu mau aku bisa bantu kamu dekat sama Rakes :)" Tere

"Hah? Tere beneran. Terus kecemburuan sama perlakuan berlebihan sama Tere percuma aja dong. Kyiaaa ... ya ampun seneng banget. Tere emang the best," teriak Tia

Tring~ pesan masuk

"Kamu beneran Re? Aku minta maaf yah sama perlakuanku selama ini :D" Tia

"Ok. Mulai besok aku harus mulai!" guman Tere

To be continue.





















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pcychopath In Your DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang