1

15 2 1
                                    

Hari ini akan kutuliskan semua kisah ku tentangmu, tentang kehidupanku.

September 2018

"Kamu sekarang pasti sudah menemukan buku ini, aku sudah menuliskan semuanya, mungkin sekarang aku sudah tidak ada di dunia ini lagi. Tapi satu hal yang aku sudah selesaikan adalah aku mengatakan kalau aku cinta kamu Sere!" Tulisan Rakes yanh membuat Sere semakin penasaran dan membuka lembaran baru buku itu.

Dulu waktu SMP ....
      _______
Flashback on

pagi yang cukup indah untuk beraktifitas, membuat semangat pria bernama Rakes sangat semangat pagi ini. Langkah kakinya begitu cepat. Tas yang sudah di gendongnya. Bau wangi dari badannya. Dan sudah sangat rapi untuk berangkat sekolah. Di depan pintu gerbang terdapat seorang wanita yang sudah menunggunya. Dengan baju SMP miliknya itu terlihat cocok dipakai dengan wajah nya yang imut.

"Sere!" Pangil Rakes dari arah yang sedikit jauh, terlihat wajah Sere yang tersenyum saat Rakes meneriaki namanya "huh ... huh ... maaf yak kelamaan nunggunya hehe tadi aku terlambat bangun kamu sudah lama nunggu?" Tanya Rakes dengan nafas kecapean.

"Mm ... ga kok. Baru aja. Kamu juga ga usah lari gitu juga, kamu terlambat bangun lagi? Ya ampun Rakes, jangan sering gitu." Celoteh Sere yang membuat Rakes tersenyum "heh? Kok senyum sih?" senyumannya membuat salah tingkah

"Mungkin aku akan terlambat bangun kalau tidak ada alarm. Sere mau ga jadi alarm ku?"

"Apaan sih, gomong ga jelas banget sih kes,"

"Maksudnya itu, kamu mau ga bangunin aku pagi-pagi, semisal nya telepon aku pagi-pagi atau kirim pesan atau datang ke rumah aku juga boleh."

"Apaan sih ga jelas banget, ayo ah pergi kekelas udah mau masuk nih," ucap Sere kemudian menuju kelas

Suasana kelas sangat tidak teratur saat ini. Murid yang berlarian kesana kemari. Duduk di atas meja dan bernyanyi sambil memukuli meja sebagai alat musiknya.

"Hah ...," desah Sere

"Kenapa Re?" Tanya Rakes

"Ribut banget, aku ga suka." Ucap Sere kemudian pergi ke mejanya yang diikuti oleh Rakes "apa sih kes? Kenapa dari tadi ngikutin?"

Bukannya menjawab tapi Rakes malah memasangkan  earphone ke telinga Sere. Dengan musik yang menenangkan Sere sedikit terhanyut dalam alunan musik yang disarankan Rakes

"Sere ga suka ribut." Ucap Rakes meninggalkan Sere dan hp+earphone miliknya di meja Sere lalu pergi ke meja nya di sudut ruangan kelas itu.

Tring ~~ Jam istirahat

"Sere kantin yo!" Ajak Rakes

"Iya bentar lagi ...,"

"Nanti! Sekarang makan! Kalau telat makan bisa sakit!"
"Ok!" Balas Sere heran melihat Rakes

______

" bentar yah. Aku pesan makanan dulu ok. Tunggu disini," perintah Rakes dan di iyakan oleh Sere.

Sere masih menunggu sendiri sementara Rakes masih antri untuk membeli makanan.
Tapi, Sere di hampiri oleh kakak kelas Sere yang langsung duduk Disampingnya

"Sere, mau ikut lomba ga?" Tanya nya.
Dia adalah Dimas, kakak kelas Sere yang bisa dibilang ganteng tapi sayang dia disebut juga anak ternakal di sekolah itu waktu SMP

"Lomba? Lomba apa kak?" tanya Sere sedikit kebingungan dan juga sedikit takut, karena sekarang Dimas sudah sangat dekat duduknya dengan Sere, selain itu Sere juga tau kalau Dimas kakak kelas nya itu anak ternakal di SMP.

"lomba memenang kan hatiku hahahaha," Dimas tertawa dengan sekeras mungkin. Manik mata Rakes seketika melihat interaksi Sere dan Dimas, lalu mendekat ke arah mereka.

"Ngapain lu?" Seketika bahasanya berubah saat bertemu dengan Dimas

"Apa lu? Posesif amat! Lagian Sere juga bukan pacar lu kan, ngapain lu natap gue sampe gitu amat, heh ...," celotehnya

Buk!

Satu pukulan tepat mengenai pipi Dimas

"Sekali lagi lu deketin Sere, habis lu!" Teriaknya kemudian menarik tangan sere

"Kes ... lepasin! Sakit kes!" Teriak sere dan langsung dilepas oleh Rakes.

Sere dan Rakes sama-sama diam setelah kejadian tadi, tapi air mata Sere menetes.

"Re kamu kenapa? Apa yang Dimas buat pada mu?" Tanya Rakes panik

"Ga ... tapi untung kamu datang tepat waktu kes, aku takut hiks ...,"

"Iya gapapa. Selama ada aku kamu pasti aman. Udah dong jangan nangis lagi. Ntar imut nya ilang. Lagi pula sekarang kita ada di taman sekolah lan ga enak di lihati sama yang lain hehe," celoteh Rakes yang menyadarkan Sere.

"Kes kok kamu peduli sama aku?" Tanya Sere yang membuat Rakes sedikit kebingungan menjawab

"Mm ... karena kita kan u-dah sahabatan dari kecil, jadi sebagai sahabat kan harus saling peduli hehe," jawab Rakes sedikit gugup

"Oh gitu," guman Sere "jadi cuma sahabat, cuma sahabat aja toh," Batinnya

"Kenapa Re?"
"Mm? Ga, gapapa."

"Oh gitu. Mm ... Re! Nanti pulang sekolah aku ga bisa pulang bareng sama kamu. Soalnya aku ada urusan hehe maaf yah," ucap Rakes

"Oh ok." Jawab Sere "lagipulakan sebagai sahabat aku ga bisa mengekang dia. Kalau menanyainya juga pasti terlihat aneh. Ok. Re jangan sampai Rakes tau kalau kamu suka dia." Batinnya

_________

Pagi datang lagi, tapi tidak secerah pagi biasanya. Seperti biasa Sere pergi berangkat sekolah sendiri.

"Eh tau ga. Dimas!"
"Dimas kenapa?
"Dimas meningal!"

Tanpa sengaja Sere mendengar perkataan murid lain saat ingin menuju kelasnya. Sere berlari menuju kelasnya dan sudah ada Rakes di sana.

"Kenapa Re?" Tanya Rakes melihat Sere lari seperti itu

"Udah tau ga? Kalau Dimas udah,"

"Iya udah."

"Hah?"

"Siapa yang ga tau sih, itu kan jadi trending topic di sekolah kita,"

"Iyakah? Kamu tau ga dia ninggal karena apa?"

"Tabrak lari,"

"Ya ampun, yang nabrak kak Dimas udah ketangkap belom."

"Ga tau," jawab Dimas singkat

"Hiks ... kak Dimas. Kenapa gini sih?"

"Kamu kenapa sih? Nangis buat orang yang ga penting gitu. Lagi pula kalau dia ketabrak mah bodo amat," bentak Rakes yang membuat Sere bingung

"Kes aku tau kamu ga suka sama kak Dimas tapi, setidaknya bisa ga, kamu peduli sedikit aja sama orang yang sedang tertimpa masalah." Teriak Sere yang di abaikan oleh Rakes

"Ah masa bodo deh. Sama si Dimas itu." Bentak Rakes berlalu dari hadapan Sere

"Setidak penting itukah aku?" Batin Sere

To be continue ...









Pcychopath In Your DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang