Awal

21 2 0
                                    

Namaku Sere aku adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas. Aku bekerja paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupku. Aku hanya punya Ibu, ayahku sudah meninggal sejak aku berumur 5 tahun, semenjak itu aku tahu kalau nyawa bisa hilang begitu saja dan dengan cepat nya. Ayahku meninggal akibat dibunuh oleh rekan kerjanya sendiri, karena hal sepele saja. Aku punya sahabat sedari kecil dia Rakes sahabatku yang sudah bersamaku semenjak aku masih  Tadika. Kami bertemu dan setelah itu kami selalu bersama-sama sampai saat ini di Universitas. Banyak orang selalu membicarakan kami karena selalu bersama-sama. Rakes punya banyak kelebihan, wajahnya yang tampan dan dia juga pintar, siapa yang tidak suka? Tentu aku suka, seorang Wanita biasa-biasa saja yang tidak memiliki kelebihan apapun, aku sedikit Risih saat bersamanya karena perbedaam kami yang jauh, tapi entah kenapa dia selalu berusaha untuk selalu dekat denganku.

____________________________

Malam itu aku segera pergi ke apartemen Rakes. Menaiki bus terakhir memandangi suasana kota dari kaca bus.

"Terhening saja biarlah terhening. Air mata tolong jangan keluar sekarang, kau merusak keheningan yang ingin aku rasakan.
Terhening saja biarlah terhening. Bising nya tadi yang aku rasakan membuat telingaku tuli. BIARLAH!"

  "Mbak ... pemberhentian terakhir," teriak seorang supir bus yang membuatku menyadari kalau aku tertidur dan menyadari "Dimana ini?" Gumanku sambil celigak-celiguk.

"Ah ... Apa aku harus tidur dipinggir jalan malam ini? Baiklah apapun yang terjadi aku harus siap menghadapi semua ini. Akan kutunggu bus sampai pagi nanti." Celoteh Sere

___________________________

Setelah melewati malam yang panjang Serepun sampai di depan apartemen Rakes

"Pin nya apa?" Gumannya, setelah mengetikkan nomor setelah berapa kali masih tetap salah. Tapi pikiran Sere mulai teringat dengan sesuatu yang dikatakan Rakes sebelumnya.

Flasback
"K-kau tanggal lahirmu."

"Ah ... 21-12-00," "terbuka!" "Tapi apa dia benar-benar menyukaiku? RAKES ... IBU ... sebenarnya apa yang terjadi?" Gumannya dengan mata berkaca-kaca

Mulai di susurinya ruangan itu, kamar Rakes yang rapi penuh dengan "Photoku?" Guman Sere kebingungan
Dilangkahkan kaki nya menelusuri setiap sudut ruangan yang telah menbuatnya semakin penasaran

"Dimana tulisan itu?! Akh ... Rakes hikss ...," teriak Sere menangis dan ambruk terduduk dengan tangisan yang menjadi tapi maniknya sekarang tertuju pada sesuatu yang tersembunyi dibalik photo Sere, langkahnya mendekati "apa itu? Buku? Buku diary?!" Dibukanya perlahan lahan buku itu dibacanya kemudian duduk di atas kasur milik Rakes.

》》》》》》》》》》》》》》




Pcychopath In Your DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang