Sesampainya di rumah, perutku terasa tidak enak, kepalaku berat rasayanya, penglihatanku memudar. Saat itu ada yang mengetuk pintu rumah, dan memanggil-manggil nama ku. Namun aku tidak kuat untuk berjalan kearah pintu, badan ku terhempas di lantai. Dan disaat yang bersamaan orang tersebut masuk dan melihat ku sudah tergeletak di lantai tanpa daya.
"Taa! Tataaa.."
Ya. Ia adalah Rasya. Aku hanya bisa mendengarnya meneriaki namaku. Tanpa sadar aku sudah berada di ruang ICU, saat aku membuka mata, badanku lemah tak berdaya. Berbicara pun aku tak mampu, bahkan bernafas saja aku dibantu dengan tabung oksigen. Aku hanya bisa melihat orang-orang yang aku cintai ada disisiku. Ayah, Ibu, Kakak, Rasya, dan Keysa.
Melihat mereka semua, aku hanya bisa berkata..
'Tuhan.. bolehkan engkau tidak pisahkan aku dari Ayah, Ibu, Kakak, dan teman-temanku yang lain. Aku rindu keluargaku yang utuh. Aku tidak membutuhkan materi, harta berlimpah, atau hal yang lainnya. Yang aku butuhkan hanya mereka. Aku merindukan kehangatan ayah dan ibu didalamnya.
Tuhan.. jika memang ini sudah waktunya, aku berharap tidak ada lagi hal yang terjadi padaku terjadi pada orang lain, apalagi kepada teman-temanku. Dan aku bersyukur dihidupku yang singkat ini aku masih bisa melihat mereka untuk terakhir kalinya sebelum usai sudah semua perjalan pahitku. Terimakasih Tuhan..'
TAMAT
YOU ARE READING
Usai
RandomAku tidak pernah berfikir untuk menyia-nyiakan masa-masa indah yang selalu hadir dalam hidupku ini. Yang aku takutkan hanyalah, Berpisah dari mereka yang pernah masuk kedalam hidupku.