usai.

81 35 28
                                    


Sesampainya di rumah, perutku terasa tidak enak, kepalaku berat rasayanya, penglihatanku memudar. Saat itu ada yang mengetuk pintu rumah, dan memanggil-manggil nama ku. Namun aku tidak kuat untuk berjalan kearah pintu, badan ku terhempas di lantai. Dan disaat yang bersamaan orang tersebut masuk dan melihat ku sudah tergeletak di lantai tanpa daya.

"Taa! Tataaa.."

Ya. Ia adalah Rasya. Aku hanya bisa mendengarnya meneriaki namaku. Tanpa sadar aku sudah berada di ruang ICU, saat aku membuka mata, badanku lemah tak berdaya. Berbicara pun aku tak mampu, bahkan bernafas saja aku dibantu dengan tabung oksigen. Aku hanya bisa melihat orang-orang yang aku cintai ada disisiku. Ayah, Ibu, Kakak, Rasya, dan Keysa.

Melihat mereka semua, aku hanya bisa berkata..

'Tuhan.. bolehkan engkau tidak pisahkan aku dari Ayah, Ibu, Kakak, dan teman-temanku yang lain. Aku rindu keluargaku yang utuh. Aku tidak membutuhkan materi, harta berlimpah, atau hal yang lainnya. Yang aku butuhkan hanya mereka. Aku merindukan kehangatan ayah dan ibu didalamnya.

Tuhan.. jika memang ini sudah waktunya, aku berharap tidak ada lagi hal yang terjadi padaku terjadi pada orang lain, apalagi kepada teman-temanku. Dan aku bersyukur dihidupku yang singkat ini aku masih bisa melihat mereka untuk terakhir kalinya sebelum usai sudah semua perjalan pahitku. Terimakasih Tuhan..'


TAMAT

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UsaiWhere stories live. Discover now