PART 10

38.7K 1.4K 29
                                    


Dian mengerjapkan matanya, merasakan sebuah tangan melingkari pinggangnya, wajahnya juga merasakan hembusan nafas.

Faris menatap lekat wajah istrinya, memeluk erat tubuhnya. Gemas melihat sang istri yang masih mengerjapkan matanya berulang kali, Faris mengecupi seluruh wajah istrinya.

"Pagi Sayang" sapa Faris

"Engh? Sayang?" Beo Dian dengan suara serak

Bukannya menjawab, Faris malah tersenyum lalu semakin mengeratkan pelukkannya. Sedangkan yang dipeluk semakin menelusupkan kepalanya ke dalam dada bidang Faris, mencium aroma maskulin dari tubuh suaminya, bibirnya mengembangkan senyum.

Selang 10 menit, keduanya segera bangun, menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Wajah cantik Dian semakin bertambah saat sedang serius memasak. Faris memandanginya dengan senyum yang tercetak dibibirnya. Gemas melihat Dian Faris pun menghampirinya.

"Masak apa?" Tanya Faris dengan posisi memeluk Dian dari belakang serta menelusupkan kepalanya ke ceruk leher Dian.

"Nasi goreng" jawabnya

"Geli mas" ucap Dian saat merasakan nafas Faris berhembus di kulit leher nya.

Faris terkekeh lalu melepaskan pelukkannya, memilih bersandar di kulkas memperhatikan Dian.

"Sudah Siap" ucap Dian saat sarapan sudah rapih di atas meja makan.

"Sudah heum?" Tanya Faris lembut

Dian mengangguk, kemudian mengikuti langkah kaki Faris yang menggandengnya.

"Pasangkan" Faris memberi dasi pada Dian

Dian mengernyitkan dahi, "Mas kan juga bisa" Dian menerima dasi itu lalu memasangkannya

"Saya mau nya kamu yang pasang" ucap nya

"Biar apa?" Tanya Dian polos

"Biar terasa bedanya jomblo dengan sudah menikah" Faris menaik turunkan sebelah alisnya menggoda Dian

"Gombal" Dian memukul dada bidang suaminya

"Ah.. sakit" Faris meringis dibuat buat, jelas saja pukulan Dian tadi tidak terasa apa apa baginya.

"Gak usah akting. Itu gak sakit" ucap Dian

Faris terkekeh. Ya ampun Istrinya mengapa berubah menjadi menggemaskan seperti ini.

Saat dasinya sudah terpasang rapih, Faris mensejajarkan tubuhnya agar kepalanya sejajar dengan perut Dian.

"Morning, sayang. Kamu tahu? Bunda mu semakin hari semakin menggemaskan, Ayah sampai malas bekerja" ucapnya

Dian melengkungkan senyumnya melihat Faris yang menyapa anaknya. Hatinya berdesir tatkala Faris mengecup perut nya yang sudah mulai membuncit.

Usia kandungan Dian sekarang sudah memasuki minggu ke 16. Dimana Janin sudah bisa melakukan gerakan berupa menghisap jempol-jempol tangannya. Janin bisa merespon suara yang di dengarnya, terutama janin akan merespon suara ibunya.

Faris menggandeng tangan Dian menuju meja makan membuat Dian senyum senyum sendiri. Tangan besar itu menggenggam tangan kecil Dian.

"Mas" panggil Dian

Faris menoleh, "iya?" Sahutnya lembut, tapi tak mendapat jawaban Dian

"Mas" panggilnya lagi

"Heum?" Sahut Faris lagi lagi tak direspon

"Mas" lagi

"Iyaa" sahutnya

"Mas?" Panggilnya lagi disertai tawa

Wife? [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang