"Io lo tau lo udah mati?"
Kelas itu mendingin entah apa yang terjadi namun suhu di dalam ruangan itu mendadak dingin. Ify sadar ia mengejutkan Rio dengan pertanyaannya barusan.
"Lo nggak sadar?"
"Gw tahu." Gumam Rio pelan.
Lelaki itu meninggalkan Ify pergi, melangkah selayaknya ia adalah manusia normal. Ify meragukan pernyataan itu. Sudut matanya masih memandang lelaki itu sampai menghilang setelah di luar ruangan.
"Kenapa fy."
"Rio kecelakaan kenapa Ag?" Tanya Ify yang baru saja membaca name tag milik Agni.
"Kenapa? Lo diliatin sama dia?"
"Eh??"
"Banyak anak yang suka ditakut-takutin sama yang katanya Rio. Padahal mah mana ada sih setan."
Ify sedikit tidak paham apa yang Agni maksud saat ini, Rio menakut-nakuti temannya sendiri? Ify tidak yakin hal itu.
"Ditakut-takutin?"
"Iya, setiap ada yang mau duduk di bangku itu ada aja apesnya katanya tiap malem didatengin Rio dengan keadaan hancur parah. Serem dah pokoknya." Tutur agni sembari mengelus tengkuknya yang perlahan meremang.
"Mana mungkin bisa kaya gitu?"
"Ya mana gw tahu."
- -
Ify menghentikan langkahnya dibalik tembok yang berhubungan langsung dengan danau sekolah. Tujuannya hari ini hanya ingin melihat-lihat tingkungan yang ada.
"Namanya Rio, dia anak baru disini." Ify sedikit terkejut ketika menyadari suara itu mengenal nama Rio.
"Sejak kapan lo bisa liat gw sama temen-temen gw? Keren banget gak ada takut-takutnya?" Imbuh suara itu lagi.
"Sejak lahir, btw, lo anak sini juga?" Gadis disamping ify itu menggeleng.
"Nggak tahu. Kayanya gw nyasar disini. Gw muter-muter aja disini dari sekitar 10 tahun yang lalu apa ya."
"Kok bisa?"
"Biasa, gw nggak tahu gw matinya kenapa, gw gak tahu siapa nama gw, gw gak tahu apa-apa pokoknya."
"Jadi lo gak punya nama?"
"Chelsea."
"Eh?"
"Iya itu nama gw. Nama baru lebih tepatnya hahaha.. eh Rio sadar." Ucap gadis itu kemudian menghilang.
Rio memandang Ify dengan pandangan sendu, pandangan yang berbeda dari tadi pagi. Gadis itu memilih melangkah menuju danau. Menemui lelaki yang seolah ingin berkisah ke padanya itu.
"Kenapa?"
Rio tidak menjawab, ia tetap memandang lurus ke titik yang bahkan Ify tidak tahu dimana itu.
"Gw mau pergi dengan tenang."
Mereka berdua diam, Ify paham apa yang sedang Rio maksudkan saat ini. Rio sangat tahu bahwa Ify bisa membantunya.
"Tapi lo nggak yakin dengan kematian lo sendiri?" Rio mengangguk menjawab pertanyaan itu.
"Bukannya kecelakaan?"
"Ada yang janggal."
Ify diam, tugasnya kali ini hanya menyimak. Ia hanya perlu mendengar apa yang Rio ingin utarakan. Semua itu akan mempermudah jalan mereka kedepannya.
"Lo nggak papa bantuin gw?" Pertanyaan itu muncul dengan suara dan aura yang meragu.
Rio tahu bahaya apa yang akan Ify dapatkan jika membantunya. Bisa saja Ify terseret keduniannya dan ikut bersamanya di akhir nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
·NCHETA·
Übernatürliches"kamu bisa liat aku?" "HEH JANGAN SEMBARANGAN!!!" "Jadi aku kamu apa lo gw?" "END!!!" kisah Mario sesosok lelaki remaja yang memiliki usia sama dengan gadis yang selalu ia ikuti. seoranng Ify yang selalu bahagia dengan kesendirian.