- 3 -

829 141 22
                                    

Pertemuan antara dua insan berambut merah itu terjadi dari hari ke hari sehingga bertemu dengan si Lee-sialan-Felix mungkin termasuk kedalam list kegiatan rutin milik Chaewon saat ini.

Berhiaskan dengan senyuman di wajahnya, tingkah bodoh yang sering Felix tunjukan perlahan namun pasti membantu Chaewon bangkit dari masa sulitnya. Candaan demi candaan terus dilontarkan Felix demi menghibur sang pemeran utama.

Mungkin bisa dikatakan Felix lah Sang Penggulir Takdir bagi Kim Chaewon. Kehidupan sepi tanpa seorang selain dirinya kini berubah dipenuhi tawa bodoh milik Felix.

Tak jarang pula Felix menggunakan sihirnya menyentuh tangan Chaewon untuk menghibur perempuan bermarga Kim itu. Mulai dari berpegang tangan hingga memunculkan sesuatu yang didamba-dambakan Chaewon pun bisa Felix wujudkan.

Seperti saat Chaewon mengharap-harapkan seekor anjing kecil ber-ras pudel hadir dikamarnya,

"Aku tau kok kamu punya handphone bermerek terkenal itu, jadi stop memamerkannya padaku", tegur Felix dengan suara baritone-nya.

"Siapa yang pamer? aku sedang melihat ini bodoh", jawab Chaewon tanpa mengalihkan pandangan dari gawainya.

"Ternyata ada yang lebih menarik dari diri seorang Lee Felix ya?", gumam Felix dan dibalas delikan oleh Chaewon.

"Iya jelas dong, lihat anjing ini menggemaskan sekali astaga! pasti kalau aku punya dia, aku tak kesepian lagi. Lihat Lee kau kalah dengan anjing", Chaewon menunjukan gawainya kepantulan cermin itu. Menampilkan snapgram salah satu temannya yang mendapat anjing baru.

"Sialan kau"

🌈🌈🌈

Tidur siang Chaewon dibangunkan oleh suara lengking milik kakaknya, entah dengan alasan apa kakaknya membangunkannya dengan brutal ini.

"Bangun kau kerbau ada yang mencarimu didepan"

Chaewon menaiki kursi rodanya dibantu oleh kakaknya, dengan keadaan setengah mengantuk ia pergi ke pintu depan untuk menemui orang yang katanya mencarinya.

"Dengan Nyonya Kim Chaewon?", tanya seorang kurir yang berbaju biru dengan logo hewan didada kirinya.

Chaewon membalasnya dengan anggukan. Seingatnya ia tidak membeli barang online akhir-akhir ini.

Kurir itu pergi ke mobil box yang terparkir didepan rumahnya, kemudian mengeluarkan kandang sekaligus seekor anjing dari dalam box mobil tersebut.

"Ini pesanan Nyonya. Anjing Pudel beserta kandangnya. Silahkan tanda tangan dikolom penerima"

Chaewon membelalakkan matanya, kapan ia membeli seekor anjing?

"Uhm... maaf pak, seingat saya saya tidak membeli seekor anjing akhir-akhir ini", jawab Chaewon.

"Tetapi anjing ini memang ditujukan untuk nyonya, ini ada struknya", Sang Kurir menunjukan selembar kertas struk dihadapan Chaewon.

Benar saja, alamat beserta nama lengkap Chaewon tertera pada struk itu.

"Silahkan tanda tangan dikolom penerimanya nyonya", kurir itu menunjuk salah satu kolom yang ada distruk itu menggunakan jempol kanannya.

Chaewon yang masih bingung pun hanya menurut, ia mengambil pulpen dari kurir itu dan menandatanganinya.

Kurir itu masuk kerumah Chaewon untuk menyimpan kandang anjing tersebut dikamar Chaewon. Selekas itu kurir keluar dan pergi menjauh dari rumahnya.

Chaewon dengan otak bingungnya masuk kekamarnya dan termenung soal anjing ini. Ia menatap anjing yang sangat ia impi-impikan untuk dimiliki tersebut.

mirror ; felix chaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang