- 4 -

508 84 43
                                    

masi ada yang nungguin gak nih?!1!

.
.
.
.
.

Semua orang sepertinya ikut bahagia mendengar pulih kembalinya kedua kaki milik perempuan berambut merah-coklat, Kim Chaewon. Bahkan langit yang biasanya dipenuhi gemuruh pertanda akan datangnya hujan pun sekarang menjadi cerah tak berawan.

Kakaknya, Kim Yoojung sampai menampar wajahnya sendiri beberapa kali ketika ia menemukan adiknya berjalan menuju dapur. Kakak beradik itu berpelukan hingga sama-sama menitikan air mata bahagia.

Tak lupa juga, sang eomma yang diberitakan akan sampai kerumahnya hari ini. Sungguh komplit sudah kebahagiaan Chaewon.

Rasa terimakasih yang terbendung dalam benak perempuan itu kepada Sang Penyihir kian membesar, hanya saja rasanya agak gengsi untuk mengungkapkannya.

Dengan setelan baju kemeja putih dan celana pendek hitamnya, Chaewon terlarut dalam lamunannya di kasur.

Ia berandai apa jadinya jika Felix tidak hadir dalam hidupnya, akankah ia masih dapat bertahan hidup? atau bahkan mungkin hari ini adalah hari pemakamannya atas kasus bunuh diri yang mungkin ia lakukan.

Si penyihir ber-freckless itu sangat berpengaruh pada hidupnya, padahal mereka baru bertemu sejak 2-3 bulan yang lalu. Tentu saja hal yang aneh jika Felix melakukan itu atas dasar cuma-cuma. Pasti ada hal besar dibalik sikap baiknya. Sungguh kepala Chaewon dibuat pusing tujuh keliling jika memikirkannya. Hanya Felix dan Tuhan yang tahu soal apa dan mengapa alasan dibalik semua kebaikan yang dilakukan Felix.

"Memang ya aku itu pikir-able orangnya", suara baritone yang tak asing terdengar, siapa lagi kalau bukan Lee Felix?

"Kapan kau bisa berhenti membuat orang kaget dengan suara om-ommu itu tuan Lee?"

"Habisnya kau memikirkanku sampai lupa waktu sih. Aku memang pikir-able tapi jangan sampe lupa waktu juga"

"Astaga percaya diri sekali kau!", Chaewon berjalan mendekati cermin tua miliknya itu untuk melakukan sedikit touch-up pada wajahnya.

"Centil sekali, memang ada yang mau denganmu?"

"Ya Tuhan, apakah tidak ada kerjaan lain selain mengomentariku wahai tuan penyihir?", Chaewon merotasikan matanya.

Felix hanya membalasnya dengan tawa pelan. Ia memerhatikan detail wajah Chaewon dari balik sisi kaca dengan serius. Mulai dari mata bulatnya, hidung mancungnya hingga bibir mungilnya ia perhatikan.

Chaewon menghentikan kegiatannga ketika ia sadar akan jarak Felix dengannya yang terlampau sangat dekat itu membuatnya tidak bisa menghentikan rasa panas yang menjalar pada kedua pipinya. Kedua manik kembar itu pun saling bertatapan membuat rasa geli pada perutnya semakin terasa.

Sungguh jika dilihat dari dekat, detail wajah seorang Kim Chaewon persis seperti wajah milik Lee Felix. Bagai pinang dibelah dua.

Kegiatan saling bertatap-muka itu berhenti ketika Felix dengan tiba-tiba mundur sembari menggaruk kepala belakangnya yang sebenarnya tidak gatal.

"K-kau harus pergi bertemu teman-temanmu kan? c-cepat pergi!" ucap si Lee sembari mengalihkan pandangannya.

Si Kim hanya mengangguk menunduk menahan senyumnya.

🌈🌈🌈

Kafe bernuansa coklat gabungan antara keindahan design interior yang hampir didominasi oleh kayu serta wangi kue menyambut kedatangan perempuan manis berkucir dua berkemeja putih. Siapa lagi kalau bukan Kim Chaewon?

Suasana kafe yang didominasi oleh anak muda menambah sedikit kepercayaan diri pada benak Chaewon kala itu, ditambah lambaian tangan serta senyuman hangat dari teman-temannya .

Rasanya Chaewon ingin menangis mengingat entah kapan terakhir mereka bertemu ditempat ini dengan situasi seperti ini.

"ASTAGA CHAE! AKU RINDUUUUUUUUU", Teriak Choi Yena, teman seperjuangan Chaewon sambil berlari memeluknya.

Chaewon sama sekali tidak berfikir untuk menghentikan senyumannya kala itu, mengingat ia duduk dikelilingi teman-temannya lagi. Oh! bahkan temannya tak henti hentinya melontarkan lelucon lucu yang sangat Chaewon rindukan.

"Hari ini ada orang spesial yang minta ketemu sama kamu lho Chae!", Goda Chaeyoung teman sekelasnya dulu.

"Siapa? siapa sih? Berhenti menatapku dengan tatapan menjijikan itu Chaeyoung!", Chaewon sedikit mendorong bahu temannya itu.

"Halah! Kalau orangnya muncul juga pasti kamu kesenangan kan!" Yuri menjawab.

"Ya siapa? Beri tahu dulu dong!"

"Astaga Chaewon, jika aku beri tahu namanya bukan rahasia dong!"

"Tapi kalian bikin k-

"Kim Chaewon?"

"Kim Chaewon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.
.

HAIIIII GAES!!1!

semoga kalian tahu keberadaan ff ini 😭 maap kalo pendek dan mengecewakan yha : (( sebenernya aq ada ide cuman suka kehilangan kata-kata

HAYOLO KALIAN MAU TETEP CHAELIX APA CHAEWON CHANGBEEN?!1

oh iya btw aq mw buat ff stray kids tentang thiller, horor gituu tapi takut kalian gak minat huhuhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


oh iya btw aq mw buat ff stray kids tentang thiller, horor gituu tapi takut kalian gak minat huhuhu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mirror ; felix chaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang