"Jadi, kau masih belum mengatakannya pada kakakmu ya? Tentang penyakitmu itu..." tanya Rafaela yang hanya dibalas keheningan oleh Guineverre
"............"
"Kau tahu 'kan, terkadang ada hal yang tidak bisa kita ungkapkan. bahkan pada keluarga sekalipun" ucap Guineverre
"Yah, itu benar, tapi, sampai kapan kau mau menyembunyikannya?" tanya Rafaela
"...Aku tidak ingin melihat Kakak bersedih lagi..." ucap Guineverre
"...Suatu saat, kakakmu akan tau kebenarannya" ucap Rafaela
"Sebelum itu terjadi, aku tetap akan berusaha sebaik mungkin" ucap Guineverre
"Yah, kau keras kepala seperti biasa..." ucap Rafaela
"Tapi, aku kagum, bahkan setelah kau mengetahui penyakitmu, kau sama sekali tidak pernah mengeluh ataupun berputus asa" ucap Rafaela
"Kenapa aku harus mengeluh? Aku tidak berhak mengeluh setelah semua yang diberikan Tuhan kepadaku. Memberi kemampuan dan kekuatan, memberikanku teman, memberikanku keluarga, dan juga memberikanku Kehidupan yang sudah kujalani hingga sekarang" ucap Guineverre
"Sekarang kau sudah jadi lebih bijak ya?" ucap Rafaela
"Tidak juga, hanya saja, aku tidak ingin menyia-nyiakan hidupku hanya terbaring dikasur menunggu kematian itu datang dengan ketakutan. lebih baik aku lari bersenang-senang dan menyambut kematian itu dengan suka cita" ucap Guineverre
"Orang yang sudah siap menerima kematian dengan lapang dada ya..." ucap Rafaela
"Soal penyakitmu aku juga... minta maaf, aku tidak bisa melakukan apapun" ucap Rafaela
"Aku tidak menyalahkanmu, kamu sudah cukup banyak membantuku, Rafaela" ucap Guineverre
"Guineverre..." ucap Rafaela
"Rafaela, bisakah kau merahasiakan ini semua dari Kakak?" tanya Guineverre
"Yah, ini adalah urusanmu dengan Kakakmu. jadi aku takkan memberitahunya. kaulah yang harus mengatakannya sendiri suatu saat nanti..." ucap Rafaela
"Aku tau...terima kasih" ucap Guineverre
"Jika terjadi sesuatu,, kau bisa menghubungiku, atau datang kerumah sakit ditempatku bekerja" ucap Rafaela
"Rafaela..." ucap Guineverre
"Mungkin tidak akan membantu banyak. Tapi mungkin aku bisa membantumu walau sedikit" ucap Rafaela
"Ya, terima kasih" ucap Guineverre
"Dan satu lagi, aku yakin saat ini kau masih menahan sakit 'kan? minumlah ini" ucap Rafaela memberikan obat kepada Guineverre
"Ini..." ucap Guineverre
"Sejak itu, aku terus berusaha untuk menciptakan obat untuk menyembuhkan penyakitmu itu. aku tapi belum bisa menemukannya. Hanya ini yang baru kubuat. obat yang dapat mengurangi rasa sakit dari penyakitmu itu, terlebih obat ini tak memiliki efek samping" ucap Rafaela
"Terima kasih, Rafaela UHUK! UHUK!" ucap Guineverre yang terbatuk-batuk
"Kau baik-baik saja!?" taya Rafaela khawatir
"Se-sebenarnya sejak kemarin aku bertarung dengan Kakak dan Odette, aku merasa rasa sakitnya makin parah" ucap Guineverre
"Kau bertarung dengan Lancelot dan Odette!? dasar gegabah, dengan kondisimu yang sekarang, bisa-bisa kau..." ucap Rafaela
"Aku tau..." ucap Guineverre
"Sekarang, kita kerumah sakit saja! kondisimu sudah cukup parah!" ucap Rafaela
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobile legend : The Last Universe
Fanfiction(fanfic~fantasy~adventure) 15+ Setelah perang yang melibatkan argus. kedamaian di land of dawn dapat dikembalikan namun itu semua tidak berlangsung lama. Karena musuh baru yang lebih kuat sudah bersiap untuk merusak kedamaian itu. Untuk itu, Lancel...