Tak Perlu Mencari

24 0 0
                                    

Setiap hati pasti menginginkan cinta sejati. Setiap hati pasti mendambakan penjaga yang setia. Seperti aku yang selalu bermimpi bertemu dengannya. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Hingga tahun demi tahun pun kulalui seorang diri tanpa adanya pelengkap hati.

Jangan, jangan sampai aku gagal dalam urusan cinta. Tidak, aku tidak gagal. Bagaimana bisa disebut gagal jika menemukan cinta saja aku tak bisa. Ini namanya gagal total. Usai sudah, apa aku termasuk manusia lemah yang gagal dalam urusan cinta? Bukan, karna ini masih permulaan. Jangan putus asa dalam urusan cinta. Sebenarnya cinta akan datang sendiri tanpa perlu kau cari. Asal kamu terus memperbaiki diri.

• • •

Seperti mentari, kamu selalu hadir di pagi hari tanpa ku minta. Aku mengenalmu, tapi kamu tak mengenalku. Begitulah perumpamaan yang tepat untukmu. Kamu begitu populer, banyak mahasiswa yang iri pada ketampananmu. Banyak pula mahasiswi yang berangan bisa menjadi kekasihmu. Selain tampan, suaramu yang merdu saat menyanyikan sebuah lagu mampu meluluhkan hati siapa saja yang mendengarnya. Anak band biasanya memang terkenal keren, cool, dan pandai bergaul. Muhammad Rizki Al-Faris, namamu selalu saja terngiang-ngiang di kepalaku. Terkadang aku juga berangan seperti mahasiswi lain, ingin menjadi kekasihmu. Memang, seperti menggapai langit rasanya. Karna wajahku pun tak selevel dengan wajahmu. Apalagi suaraku, kaca-kaca akan pecah dan sekelompok burung yang terbang dengan barisan rapi akan berantakan ketika aku mulai bernyanyi.

Selama aku kuliah selama itu pula aku menyimpan rasa padamu. Namun, sepatah katapun tak pernah terucap ketika berpapasan denganmu. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, anganku telah sirna, kukubur bersama rasa kecewa yang selama ini kubuat sendiri. Orang yang selama ini aku percaya untuk bisa menjaga rahasia tentang perasaanku padamu, ternyata adalah seseorang yang tega menghianatiku. Kukira dia adalah sahabat yang tak pernah menyakiti perasaanku. Ternyata aku salah besar. Dia diam-diam mencuri hati yang seharusnya kumiliki. Haruskah seeogis itu? Haruskah aku yang menanggung rasa perih ini sendirian? Sudahlah, tapi ini bukan akhir dari persahabatan kita. Aku tak mau persahabatan kita berakhir karna seorang lelaki. Aku berusaha terlihat baik-baik saja saat Nadin bertanya tentang Faris.

   "Aisyah, gimana Faris? Kemaren udah dapet nomor WhatsApp nya kan? Yauda buruan chat."

   "Iya, tapi gausa deh. Mulai sekarang aku udah gamau bahas dia lagi Din. Aku mau fokus sama ujian akhir."

  "Loh, gimana sih kamu Is. Terus buat apa usaha kamu selama ini? Isyaa jawab akuu. Masa belum apa-apa kamu udah nyerah."

   "Maksud kamu apa? Aku ga pernah usaha untuk bisa memenangkan hatinya Din."

   "Kamu kan... Isyaa. Aku belum slesai ngomongnya! Kok udah pergi aja! Isyaaa!!! Dengerin Nadin dulu..ayolah!!"

Aku hanya tersenyum pada Nadin yang berusaha membujukku untuk mengirim pesan singkat kepada Faris.

   "Seharusnya kamu jujur Din, daripada kamu bermuka dua seperti ini." (Batinku)

   "Isyaa... Isyaa mau kemanaa?"

   "Iya bentar Din mau ke toilet!"
(Berlari sambil menghela nafas)

   "Yauda jangan lama-lama, awas ya kalo kelamaan!"

Aku terus mempercepat langkahku, tak terasa air mata menetes deras membasahi pipiku.

Di depanku, kamu berusaha menyatukanku dengan Faris. Tapi dibelakangku, kamu berusaha menjauhkanku dengan Faris. Dan akhirnya kamulah yang menjadi kekasihnya. Aku tau semuanya Din, aku tau. Media sosial itu jangkauannya luas, mau seperti apa kamu menyembunyikan postinganmu dariku, ada teman kelasku yang memberitahuku soal itu. Jadi, nenekmu yang sakit itu ternyata Faris? Jadi, tantemu yang mengajak liburan ke pantai itu juga Faris? Jadi, kakakmu yang mengajak ke kebun teh itu Faris? Semua yang kamu ceritakan selama ini memang Faris, tapi dengan narasi yang kau buat jadilah Faris dengan banyak nama.
Mau bagaimanapun kamu adalah Nadin Nadiyah Marwa, sahabatku sejak kecil. Dan aku adalah Aisyah Tasya Nadilla, sahabatmu satu-satunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arti CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang