Aku meregangkan tubuhku lalu membuka handphone yang kuletakkan diatas nakas. Mengetikkan kode layar kunci dan melihat pemberitahuan yang ada.
Josh
Josh sent an audio 23.47Hm? Dia mengirim apa?
Aku tidak membuka pesan dari Josh, meletakkan kembali handphone di nakas lalu berjalan ke kamar mandi. Mulai bersiap ke sekolah.
Aku membuka handphone ku lagi saat bus mulai berjalan menuju halte terdekat dengan sekolah. Memasang headset dan memutar audio yang dikirim Josh.
Sebuah instrumen gitar. Dan suaranya. Dia meng-cover lagu baru.
Dan masih ada sebuah pesan dibawahnya.
Josh
Jadikan itu sebagai alarm 23.47Aku segera menyimpan audio dari Josh dan menjadikannya sebagai alarmku, sesuai permintaan.
Me
Iya, sudah kupasang sebagai alarm 06.27 readJosh
Good, selamat pagi omong-omong. Semangat untuk hari ini 06.28Aku tersenyum membaca pesan balasan dari Josh.
Aku dan Josh berkenalan melalui Instagram sekitar 8 bulan lalu. Aku menemukan akun miliknya di kolom explore saat dia sedang memainkan gitar dan mengirimkan satu komentar berbunyi "wow, its my fav song. You play it well. I love it."
Dan dia membalas melalui direct message, "what's your another fav song?"
Darisanalah kami akrab dan masih saling berhubungan hingga sekarang. Josh masih sering membuatkanku instrumen dari gitarnya atau meng-cover lagu yang kusuka, lalu di upload di akun miliknya. Suaranya lembut, aku suka.
Tapi, sejak obrolan pertama kami hingga sekarang, aku tidak pernah mengetahui bagaimana wajah Josh. Dia tidak pernah menunjukkan wajahnya divideo covernya, begitupun post Instagramnya. Dia selalu menunjukkan sebuah boneka pokemon atau pemandangan studio yang berdominasi warna abu-abu. Aku hanya tau namanya Joshua, lebih sering kupanggil Josh, dan suaranya.
"Minggir, kau menghalangiku." Aku tahu itu suara pengganggu hidupku, Hong Jisoo.
"Jalan koridor masih luas Hong. Menyebalkan." Aku mempercepat jalanku menuju kelas.
"Hei, hei, kau tahu?" Aku menghampiri teman dekatku sambil tersenyum lebar.
"Kalau tidak tentang lagu dari Josh, pasti tentang cover dari Josh." Iya, teman dekatku ini tahu tentang Josh. Dia tau karena pernah tidak sengaja membuka music player di handphoneku dan menemukan suara Josh disana.
Aku mengangguk semangat, "Iya, dia mengirim cover baru untukku." Kemudian aku memutar cover lagu yang Josh berikan semalam.
"Aku seperti pernah mendengar suaranya," dia mengerutkan alisnya, berpikir.
"Kau sering mendengarnya dari playlistku." Aku membalas.
"Bukan, bukan. Aku pernah mendengarnya tapi bukan dari playlistmu. Aku mendengar nyanyiannya langsung."
Ganti aku yang mengerutkan alis. Dimana dia mendengarkan suara Josh? Kapan dia bertemu dengan Josh?
Aku masih memikirkan jawaban kedua pertanyaanku hingga waktu istirahat tiba dengan menenggelamkan kepalaku diantara tangan sambil menikmati lagu yang terputar di radio sekolah. Ketika istirahat, klub radio sekolah akan mengisi dengan berbagai berita yang ada hari itu atau lagu-lagu yang dipilih dari kotak request yang disediakan.
Aku mengangkat kepala ketika mendengar petikan gitar yang memulai lagu. Aku tau intro lagu ini. Ini intro gitar yang dikirim Josh tadi malam.
Dan suara yang mengiringi intro lagu tersebut adalah suara Josh.
Aku langsung berlari menuju ruang siaran ketika mendengar suara yang mengalun di seluruh penjuru sekolah.
Ini suara Josh. Aku yakin ini suara Josh.
Tapi ruang siaran kosong. Tidak ada orang disana. Hanya sebuah komputer yang memutar suara Josh.
"Josh?"
"Apa?"
Aku memutar badanku ketika ada yang membalas gumamanku dan menemukan Hong dibelakangku.
"Kenapa kau memanggilku?" Lalu dia melewatiku dan duduk di kursi siaran.
"Aku tidak menyebut namamu," aku mendekati Hong menyebalkan ini, "aku menyebut Josh."
"Nama inggrisku Joshua."
Aku terdiam, berpikir apa yang harus kubalas padanya. Lalu berbalik dan melangkah menuju kelas.
"Nama Joshua tidak hanya kau, Hong."
⭐️
Aku masih memikirkan perkataan Hong sampai kelas tambahanku selesai. Namanya Joshua dan nama temanku yang "itu" juga Joshua.
Tapi aku benar kan, nama Joshua tidak cuma satu?
Josh dan Hong itu amat sangat berbeda. Josh baik hati selalu, Hong menyebalkan. Josh perhatian, Hong cuek sekali. Josh bisa bernyanyi dan bermain gitar, Hong tidak-
Aku tidak tahu apakah Hong bisa bernyanyi dan bermain gitar.
Josh
Good evening, princess
Sudah pulang? 16.28Josh
Sepertinya kau masih ada kegiatan, jangan pulang terlalu malam, oke? 17.13Me
Aku baru selesai kelas tambahan, Josh
Setelah ini aku pulang. 19.27 readBug!
Aku tertabrak. Oleh seseorang yang sedang memainkan handphone sambil berjalan. Membuat handphone miliknya terjatuh.
"Kalau jalan lihat depan." Aku memperhatikan Hong yang mengambil handphone nya dan tak sengaja melihat apa yang ada di layarnya.
Pesan yang baru saja kukirimkan.
Aku mengernyit, "Josh?"
Dia menatapku malas, "Kau memanggilku dengan Joshua sekarang?"
"Bukan," secara tidak sadar aku menunjukkan layar handphoneku padanya.
Dia melirik layar handphone ku sekilas, "oh, itu? Bukannya aku sudah bilang kalau namaku Joshua?"
Aku menatapnya tak percaya.
"Aku sering menyiarkan cover lagu milikku di radio sekolah, sejak kau memberi komentar pada akun Instagram ku," Hong menatapku tepat di mata, "Kau tidak mendengarnya?"
Aku terdiam mendengar penjelasan Hong.
"Kau tau betapa senangnya aku saat itu?" Aku tidak tau sejak kapan dia mendekat padaku, tapi sekarang punggungku sudah menabrak tembok di belakangku, "Ketika aku dapat berinteraksi dengan gadis yang kusukai?"
Hong menghembuskan nafasnya perlahan, "Kau pikir aku mengganggumu tanpa alasan? Kukira kau tak sebodoh itu."
Kini Hong telah menjauh dariku. Meninggalkan aku yang sedang mencerna kalimat-kalimatnya barusan.
Hong menghentikan langkahnya, "Intinya aku menyukaimu. Begitu saja kau tidak tau."
⭐️⭐️⭐️
Based on my dream lagi yang pasti dengan beberapa perubahan.
Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine
FanfictionImajinasi kalian bersama member member svt dengan berbagai karakter dan genre Selamat berimajinasi carats1!1!1!!(〜^∇^)〜