Chandelier by Delevingne

702 34 36
                                    

Chandelier by Delevingne
Anime » Naruto Rated: M, Indonesian, Romance & Hurt/Comfort, Sasuke U., Sakura H., Words: 36k+, Favs: 291, Follows: 219, Published: Jan 11 Updated: Nov 26

Chapter 2

Chandelier

.

.

.

.
.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

.

.

.

Sakura butuh waktu untuk sendiri. Ia bersikeras untuk mengemudikan mobilnya sendiri dan menolak permintaan Sasuke yang menawarkannya tumpangan ke rumah. Ia tidak bisa berlama-lama jika harus berdekatan dengan bos besar itu. Ini berbahaya. Dan pernikahan konyol mereka, Sakura juga masih tidak menyangka akan terjadi. Itu semua berada di luar akalnya saat ini.

Yang harus ia lakukan adalah menghubungi Ino dan mengajak wanita itu untuk pergi keluar makan malam. Walau sebenarnya, ia sendiri sedang tidak lapar. Ia hanya butuh anggur dengan sedikit alkohol untuk melupakan masalahnya.

Tetapi, Sakura tidak melakukannya. Ia hanya duduk di sofa besarnya dan melamun. Entah harus berbuat apa dengan keputusan nekatnya menerima tawaran menikah dengan lelaki itu. Jelas saja, Sasuke yang dulu berbeda dengan sekarang. Yang membedakan hanyalah para wanita yang mengantri untuk menjadi kekasihnya, lebih banyak ketimbang masa sekolah dulu.

Sakura segera pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya di wastafel. Menghapus sisa make-up yang masih menempel di wajahnya dengan air bersih yang mengalir dari keran wastafel.

Persediaan anggur di dalam kulkas dan rak khusus penyimpanan sudah habis. Banyak orang mengatakan terlalu banyak mengkonsumsi anggur tidak baik, tapi Sakura tetap meminumnya. Ia mulai kecanduan saat video itu tersebar. Video sialan yang berhasil menghancurkan hidupnya dalam satu malam.

Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Sakura menegak air dingin dari gelasnya dan segera mengambil ponselnya yang ada di meja makan.

Aku ingin bertemu denganmu malam ini. –Sasuke

Sakura memutar matanya. Jari-jari lentiknya mengetik balasan di sana.

Aku punya janji dengan Ino. –Sakura

Oh, baiklah. Besok kita bertemu. Aku akan ke kantormu kalau begitu. –Sasuke

Sakura mengerutkan dahinya ketika membaca pesan balasan dari Sasuke.

Kau tahu dimana kantorku? –Sakura

Tidak sulit bagiku menemukannya. –Sasuke

Sakura mengusap wajahnya dan kembali mematikan ponselnya. Ia menaruh ponselnya di atas meja makan setelah menghubungi Ino untuk makan malam bersama. Ia harus berbicara pada sahabatnya. Ia harus menceritakan segalanya. Harus.

.

.

"Kau tidak gila 'kan? Apa kadar kewarasanmu sudah habis?" Ino mengangkat tangannya seakan tidak mengerti dengan kata-kata Sakura yang menjelaskan bagaimana pernikahan konyolnya.

Sakura hanya mendesah. Ia memotong asal daging panggangnya dan memainkan garpunya. Matanya tidak berselera memandang daging asap yang tampak lezat itu.

"Entahlah. Aku menerimanya demi kepentinganku sendiri. Aku melakukan ini demi kalian semua," kata Sakura putus asa. Ia melirik ekspresi Ino yang sedih. "Tidak apa, Ino. Ini hanyalah kontrak biasa. Kami tidak akan macam-macam."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

chandelierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang