November 2018
🍁
"Jay, ini bener bus nya yang ini?" Bisik Rian ke Fajar yang sedari tadi sedang memperhatikan bus didepan mereka.
"Iya, kata crew nya kita memang harus naik ini dulu"
"Yodah lu masuk duluan"
"Gua harus pastiin yang lainnya udah pada masuk"
Rian hanya mengangguk nurut, dan mulai menggusur badannya ke dalam.
Rian sebenarnya cukup lelah atas perjalanan kali ini, dia sudah berharap akan dikasih akomodasi yang lebih manusiawi.
Yang nyatanya malah tidak.
"Jaay, buru masukk" Teriak Rian dari dalam bus.
Fajar yang merasa semuanya sudah aman terkendali pun akhirnya ikut masuk.
Yup, bisa kita katakan Fajar lah yang paling senior di rombongan itu, tidak aneh ia ditunjuk pelatih sebagai kordinator.
"Jay, bangkunya gak muat" keluh Rian.
"Iyaa, heu"
"Lu gak papa duduk disitu?" Tanya Fajar khawatir
"Iya gak papa"
'yodah, hati-hati jatuh"
Fajar berjalan ke arah depan bus."Eh Jay!" Sergah Rian, membuat Fajar kembali menoleh nya.
"Lu duduk dimana?" Gantian Rian bertanya.
"Gua berdiri disini dulu, gak papa ngalah"
"Paling nanti kalo dah capek, bisa nyempil sama si Chico hhaha" jawab Fajar menenangkan.
-
-
-Perdebatan team Indonesia dengan Crew yang ada di lapangan tak berbuah hasil apapun.
Mereka terpaksa melanjutkan perjalanan tak tentu arah itu dengan berjalan kaki.
Supir bus mereka tak paham harus mengantar rombongan itu ke venue mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Diary | Fajar & Rian's Journey
FanfictionLiving in other universe. Menggambarkan Fajar dan Rian itu lebih seperti Ying and Yang, Malam dan Siang, Air dan Api. Rapuhnya pribadi yang kuat seperti Fajar hanya Rian yang paham. Sedihnya pribadi yang tenang seperti Rian hanya Fajar yang tahu. - ...