THD-3

126K 3.1K 82
                                    

Author Pov.

*******

Claudia berjalan kearah dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kedua Pria itu,selagi menunggu Liam yang masih mandi,dan Marco yang belum kembali dari kantor lebih baik Claudia memasak saja.

Gadis itu membuka kulkas besar yang berada di sudut ruangan,Dia menggarut bagian leher nya yang tidak gatal. Di dalam kulkas begitu banyak bahan makanan membuat dia bingung ingin memasak apa.

Hingga Claudia mengambil beberapa Potong daging ayam yang akan ia rendang, Mendiang Ibunya yang berasal dari Negara Indonesia membuatnya pandai memasak berbagai masakan Dari Indonesia dan Claudia bersyukur karena Kedua Pria itu juga menyukai setiap masakan yang ia masak tanpa ada Protes dari bibir keduanya.

Claudia memotong daging Ayam itu dengan cekatan,hingga sepasang tangan melingkari perut ratanya. Dari Aromanya Claudia tau siapa yang memeluknya.

"Apa yang sedang kau lakukan Honey" Kata Marco masih lengkap dengan pakaian kantornya.

"Memasak, kenapa baru pulang?" Tanya Claudia berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Marco.

"Tadi Ada masalah dengan Kantor,Tapi sudah aku selesaikan. Dimana Liam?"

"Liam ada di kamar,sedang mandi" Claudia bias merasakan anggukan kepala Marco di bahunya.

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Ehm,Mungkin kau bisa mengupas kulit Kentang itu" Claudia menunjuk kentang yang berada dalam Baskom berukuran besar.

"Baiklah" Marco melepaskan pelukannya dari tubuh Claudia,lalu dia melepaskan jas mahalnya, meletakkan nya begitu saja diatas meja. Dia juga menggulung lengan kemeja sampai keatas siku.

"Malam ini masak apa?" Tanya Marco,tangannya dengan Lihai mengupas kulit kentang, memang diantara Marco dan Liam, Marco lah yang masih bisa memasak.

"Aku mau memasak Daging Ayam Rendang"

"Indonesia? " Claudia mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis menatap kearah Marco.

"Kenapa? Apa kau tidak suka?"

"Tidak Honey,Apapun yang kau masak aku selalu menyukainya" Kata Marco.

"Benarkah?"

"Ehm, Tentu saja"

"Jika aku memasak Sup Toge,Bagaimana?"

"NO..Jangan pernah memasak makanan itu lagi Honey. Itu sangat menjijikkan" Kata Marco membesarkan Bola matanya, Claudia menahan tawanya menatap Ekspresi Jijik Marco ketika Claudia menyebutkan Sup Toge yang pernah ia masak dan hasilnya kedua Pria itu memuntahkan semua makanan dari dalam perut mereka.

****

Jari-jari Claudia saling meremas satu sama lain, Ia menatap penampilannya dari Cermin dimana beberapa wanita yang menghias rambutnya dan juga wajahnya. Sudah hampir Dua Jam dia di dandani Oleh para wanita itu.

Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka menampilkan sosok pria yang berpakaian serba Hitam,Khas seorang Bodyguard.

"Bagaimana?,Apa sudah selesai?"

"Sudah, Mrs.Bella sudah selesai" Claudia meremas gaun pengantin yang ia gunakan dengan erat. Ya, hari ini adalah hari dimana ia akan di nikahi kedua pria kembar yang tidak indentik itu.

Tidak banyak yang di undang,hanya beberapa Patner bisnis Kedua nya. Dan pernikahannya juga sangat tertutup sehingga tidak akan banyak yang tau jika mereka sudah menikah. Claudia berjalan keluar dari ruangan menuju sebuah Gereja yang tidak jauh dari Ruangannya.

Claudia meneteskan air matanya ketika pintu gereja terbuka dan disana ia menatap sosok Daddy-nya yang berdiri di kursi tamu yang menatap nya dengan tatapan sedih dan ketidak berdayaannya sebagai ayah yang tidak bisa melindungi Putrinya.

Liam dan juga Marco yang sudah berdiri di atas Altar,secara bersamaan mereka berdua berjalan menuruni Altar untuk mendekati Claudia. Mereka berdiri diantara Claudia hingga Gadis itu berada di tengah-tengah.

"Kau sangat cantik Honey" Bisik Marco di telinga Claudia dengan lembut.Tangan Liam dan juga Marco melingkari pinggang Claudia dengan sangat Possesivenya seakan menunjukkan jika Gadis itu hanya milik mereka berdua.

Mereka berjalan menuju Altar,lalu Mereka bertiga berdiri di depan sang pendeta. Marco terlebih dahulu mengucapkan Janji sucinya lalu di susul dengan Liam. Setelah kedua Pria itu mengucapkan Janji suci mereka, Kini giliran Claudia yang mengucapkan Janji Sucinya dengan menyebut Nama kedua Pria Kembar tidak indentik itu. Liam dan Marco menyematkan cincin di jari manis Istri mereka secara bergantian.

Claudia menggigit bagian dalam mulutnya melihat Dua cincin yang tersemat di jari manisnya. Lalu dia juga menyematkan cincin ke jari Marco terlebih dulu lalu ke Jari Liam.

Kedua Pria itu tersenyum bahagia,ketika sang pendeta mengucapkan untuk mencium Pengantin wanita,Marco terlebih dahulu mencium Bibir Istrinya,setelah Marco melepaskan Bibirnya dari bibir Claudia. Liam dengan gesit menarik Pinggang Claudia lalu mencium bibir istrinya dengan senyum merekahnya.

Para Tamu undangan yang Awalnya terkejut melihat Liam dan Juga Marco yang menikahi satu Wanita, Mereka hanya bisa mencibir dan menjelek-jelekkan Sang pengantin wanita di dalam hati dan fikiran mereka masing-masing,Karena jika mereka mengatakannya secara terang-terangan lalu sampai di telinga kedua Pria itu maka Nyawa mereka lah Taruhannya.

*****

Claudia memijit kedua kakinya yang terasa sakit,bukan hanya kakinya, karena tubuhnya juga sangat terasa sakit karena seharian ini Dia harus mengikuti Resepsi pernikahannya. Claudia menjatuhkan tubuhnya diatas Ranjang King Size yang akan ia dan kedua suaminya tiduri.

Baru kali ini Claudia akan tidur dengan kedua Pria itu yang sudah sah menjadi suaminya, Biasanya selama Claudia tinggal bersama Kedua Pria itu mereka memiliki kamar masing-masing. Namun kali ini berbeda karena dia akan tidur satu ranjang dengan kedua suaminya.

Pintu kamar mandi dan juga pintu Kamar terbuka secara bersamaan dimana Marco baru saja masuk kedalam kamar dan Liam baru saja keluar dari kamar mandi.

"Apa kau lelah Honey?" Tanya Marco menaiki ranjang, Claudia yang memang belum membuka baju pengantinnya hanya mengangguk malas sambil memejamkan matanya.

Claudia merasakan kecupan-kecupan di wajahnya dan dia juga merasakan Air menetes di wajahnya.

"Liam,kering kan dulu rambutmu tetesan air nya mengenai wajahku" Kata Claudia malas,dia juga memiringkan wajahnya menghindari kecupan-kecupan yang di berikan Liam di wajahnya.

"Mandi dulu Sweetie" Seru Liam menghentikan kecupannya.

"Aku lelah" Claudia semakin memeluk bantal guling saat dia merasakan ada yang memijit lembut kedua kakinya.

"Marco,jangan memijit kakinya dulu,nanti dia semakin tidak mau membersihkan tubuhnya. Dan kau juga sana bersihkan tubuhmu" Kata Liama, Marco tersenyum miring menatap Liam, Liam yang mengerti arti senyum Liam pun langsung menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Tidak ada mandi bersama dengan Claudia,Mandi sendiri" Seru Liam dingin menatap Marco

Two Husband Devil (SUDAH TERBIT - TERSEDIA E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang