Bab 1

47 8 2
                                    

    “Anak sialan!  Apa yang telah kau lakukan, hah?! Bagaimana bisa Kau bisa membunuh mamamu sendiri?! Kurang ajar!”

“Terserah Anda mau berkata apa! Saya tak peduli. Dia telah berani bermain-main dengan saya!” bentaknya.

“Tapi, dia itu ma-“

“Hahahaha, Anda mau bilang “mama”? Mama itu apa? Oh, atau lebih tepatnya siapa?! Saya tidak tahu dan tidak ingin tahu!”

“Kau!!!” 

Sebuah pedang sudah siap menusuk jantung gadis itu. Namun, tiba-tiba ... “Anda ingin bermain rupanya!” Sebilah pisau tertancap indah di jantung sang raja.

---

“Moon, kenapa? Kenapa? Kenapa Kau selalu merenggut semuanya?! Pertama, Kau mengambil mama dan sekarang ayah. Apa maumu, hah???! Kau tidak lebih dari seorang monster!”

Sebuah serangan siap menerjang gadis itu. Tetapi, “Jangan coba-coba! Kalau Anda masih sayang dengan nyawa Anda. Maka menjauhlah. Atau, Anda ingin berakhir seperti mereka?”
Sun terdiam di tempat.

“Kenapa Moon? Kenapa? Kenapa Kau selalu saja seperti ini? Entah berapa banyak nyawa yang telah kau renggut. Kau bukanlah Moon yang aku kenal. Ke mana hilangnya dirimu???”

“Diam, Kau!!! Bukan karena Anda adalah saudari kandung saya Anda dapat seenaknya mengatakan bahwa Anda mengenal saya!”

“Tapi-“

“Tutup mulut busukmu itu!!! Jangan Kau bertindak seolah-olah Anda mengenal saya!!! Itu adalah hal yang sangat menyakitkan! Pergi dari hadapan saya sebelum saya membuat akhir bahagia Anda hancur!”

Sun terpaku. “Apa yang terjadi? Apakah dia benar-benar Moon???”
Semua orang yang menyaksikan kejadian tersebut terpaku.

Hanya satu pertanyaan yang ada di kepala mereka “apa yang telah terjadi di sini?”

Gadis itu berjalan menjauh. Melangkah keluar dari istana.
Yah, itulah Putri Moon. Putri kedua dari Raja Max dan Ratu Mey.

---

    Awal hari yang  seharusnya menjadi awal yang bahagia telah berubah menjadi awal yang suram. Moon seorang putri dari Kerajaan Milenia  baru saja membunuh kedua orang tuanya. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Hari ini, di awal pagi ini merupakan puncaknya. Tak ada belas kasih.

    Sun hanya dapat bergeming melihat punggung adiknya  menghilang dari aula kerajaan. Entah ke mana dia akan pergi.

“Putri, apa yang harus kita lakukan terhadap raja dan ratu?” tanya seorang dayang.

Sun terdiam sejenak, “jangan sampai ada orang luar yang mengetahui kejadian ini. Cepat makamkan ayah dan mama di samping makam bunda!”

“Baiklah, Putri.”

“Sun ...” terdengar suara rintihan dari sang raja. Sontak sang putri berbalik dan menghampiri ayahnya.

“Ayah, apa yang harus kulakukan terhadap Moon? Dia sama sekali tak ingin mendengarku.”

“Dengarkan, ayah, Nak. Membunuh adalah bagian dari diri Moon. Hal itu tidak kan pernah dapat dipisahkan darinya. Ayah sudah tahu, bahwa suatu hari nanti ayah dan bunda akan meninggal,” kata sang raja.

“Tapi, Yah....”

“Saat Moon lahir. Adikmu itu memang sudah mendapatkan kutukan. Dan Kau? Kau mendapat sebuah peruntungan. Kalian sangat berbeda. Dia bagaikan bulan dan Kau mataharinya. Berjanjilah pada ayah, bawa kembali Moon adikmu ke jalan yang benar. Berjanjilah, Sun!”

“Ta-“

Sun terdiam. Apa yang harus dia lakukan? Ayah, bunda, dan mama dengan mudahnya kehilangan nyawa hanya karena sebuah terkaman dari Moon. Jika dia tidak segera membawa kembali adiknya ke jalan yang benar, entah berapa nyawa lagi akan direnggutnya.

“Huft, baiklah, Yah. Sun berjanji akan mengembalikan Moon ke jalan yang benar. Sun berjanji demi nyawa Sun sendiri.”

“Itu baru putri ayah...,” dan di saat itu juga sang raja menghembuskan nafas terakhirnya.

Dalam tangisnya, Sun berjanji akan mengembalikan Moon ke jalan yang benar.

---

    Moon terus melangkahkan kakinya menjauh dari kerajaan. Entah apa yang ia pikirkan.

    Sementara Sun, “siapkan para prajurit! Tutup gerbang! Perketat keamanan! Kita harus segera menangkap Putri Moon sekarang!”

“Tapi, Putri. Apakah Putri Moon masih ada di kerajaan ini?”

“Aku yakin Putri Moon masih ada di sekitar kerajaan ini. Oleh karena itu, kita harus bertindak sekarang!”

“Panglima Gian! Siapkan semua prajurit terbaikmu! Putri Moon tidak akan mudah dikalahkan, dia memiliki kemampuan yang melebihi kemampuanku. Dan pastikan mereka semua siap gugur untuk ini,” titah Sun.

    Pikirannya kacau. Moon memenuhi kepalanya. Merasuki tubuhnya. Sekarang dia hanya ingin agar Moon kembali. Dengan senyum manisnya. Walaupun senyum itu hanyalah senyuman palsu. Dia hanya ingin Moon kembali.

---

    Di kegelapan malam yang dingin, seorang gadis terus melangkahkan kakinya, mencari tempat yang lebih aman, lebih nyaman, dan lebih suram. Menyimpan segalanya sendiri dan mengurung monster yang ada di dalam dirinya. Tanpa mengetahui ada seseorang yang menunggunya dan juga sesuatu yang akan mengubah segalanya.

    Di mulailah kisah kedua gadis itu.  Terlahir dari satu rahim namun sangat berbeda. Satu bagaikan matahari sedangkan yang lainnya bagaikan bulan.

---
27 November 2018

TBC :)

Moon and SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang