Vernorexia •Jaeyong• ✔

Vernorexia - 2

SEPERTI apa yang di perintahkan oleh Jaehyun diatas kertas, saat ini Taeyong sudah berada di depan pintu apartemen milik lelaki tampan itu. Oh sungguh, ia sangat gugup sekali! Maksudnya, ia masih tidak percaya jika kini ia tengah berada di depan pintu apartemen seorang penyanyi solo yang sedang naik daunㅡdan juga idolanya.

Hari ini Taeyong berpenampilan cukup manis. Ia hanya memakai sweter merah, celana panjang berwarna hitam, serta sepatu converse hitam.

Taeyong hanya ingin berpenampilan secara simple. Mungkin nanti di dalam ia tidak perlu mengenakan apapun kan? Oke itu hanya pikiran liar yang berhasil mengacau di otaknya.

Hembusan nafas kasar ia keluarkan sebelum memencet bel dan mengigiti bibirnya dengan gugup. Ia juga membawa tempat kecil untuk menampung sperma milik Jaehyun, oh sungguh, Taeyong tidak sabar ingin memiliki anak dari seorang Jung Jaehyun!

Pintu di depannya terbuka, Jaehyun muncul dengan wajah bantal. Sepertinya lelaki itu baru bangun dari tidur siang, mengingat ini sudah jam 5 sore. Tapi sungguh, penampilan Jaehyun masih sangat tampan!

Lelaki itu mengenakan celana pendek selutut serta kaus berwarna hitam, lalu rambut yang selalu tertawa rapih itu kini terlihat berantakanㅡnamun malah menambah kesan tampan, seakan Jaehyun adalah seorang bad boy.

"Oh!" ia memekik saat melihat Taeyong, matanya melebar. "Kau sudah datang, silahkan masuk." sebenarnya pagi tadi Jaehyun baru saja berkunjung ke acara musik. Ia sedikit lelah.

Taeyong menelan ludah gugup lalu mengangguk dan melangkah masuk. Jaehyun bergegas untuk menutup pintu; menguncinya. Ia takut jika ada orang yang melihat bahwa artis yang sedang naik daun sepertinya membawa lelaki manis ke apartemen. Jika sampai tersebar, sudah jelas karirnya di pertaruhkan.

"Duduklah," ia membawa Taeyong ke salah satu sofa mewah berwarna hitam. Lelaki manis itu hanya bisa menurut, ia mendudukan dirinya di sana dan menatap ke sekeliling. Apartemen milik Jaehyun sangat mewah! Namun tentu saja ia tidak akan terkejut, bahkan rumahnya saja jauh lebih mewah daripada semua ini.

Jaehyun duduk di sofa yang lebih kecil dan terletak di hadapan sofa Taeyong. "Jadi?"

"Uhm ya," lelaki manis itu menetapkan tubuh dan menatap Jaehyun dengan tatapan penuh minat sebelum mengeluarkan kotak kecil yang sudah ia bawa dari rumah. "Seperti apa yang aku tulis waktu itu, aku ingin meminta sperma milikmu untuk di tanam di dalam rahimku."

Kening Jaehyun berkerut, ia menopang dagu dengan satu tangan. "Wah, jadi kau benar-benar memiliki rahim ya?" tanya nya kagum.

Otomatis Taeyong mengangguk. Ia mengerang pelan karena lupa membawa barang buktiㅡyah maksudnya hasil usg. "Ya, selain itu aku juga ingin memiliki anak darimu, oleh karena itu aku meminta spermamu Jaehyun-ssi." jelasnya tanpa beban. Seolah sedang meminta Jaehyun untuk memberikannya sebuah permen.