"Jebal jangan tinggalkan aku sendiri" ucap irene lalu mengecup bibir seulgi.
Seulgi yang sekarang tengah berbaring di samping irene.
Jangan tanya bagaimana jantungnya."Umm seul mian untuk yang tadi" irene yang memperbaiki posisi tidurnya lalu berbaring memeluk bantalnya.
"Ne gwenchana unnie" ucap seulgi tanpa menatap lawan bicaranya."Seul-"
"Unn-"Ucap mereka bersamaan.
"Unnie saja duluan tak apa"
"Kau saja seul"
"Yang lebih tua duluan"
"Yaaakk.. kau mengatakan aku tua?" Ucap irene yang sadar dengan perkataan seulgi.
"Ck... tidak pernah berubah, kecilkan suaramu unnie astaga"
"Kau menyebalkan"
"Baiklah unnie ingin membicarakan apa?"
"Seul-ah apakah kau membenciku?" Irene yang bertanya dengan suara pelan dan lirih.
"Membencimu untuk apa?, bagaimana bisa aku membencimu jika hati dan perasaanku masih kau bawa?" Seulgi yang akhirnya menatap irene."Se-seul" Irene yang akhirnya mematung karena jawaban dari seulgi, jawaban yang tidak pernah terlintas dipikirannya.
"Aku bahkan merindukan saat kau memanggilku bear atau kau merengek memanggilku daddy" Seulgi terkekeh lalu perlahan air matanya telah jatuh.
Bersyukur karena suasana kamar irene yang remang sehingga membuat irene tidak bisa melihatnya menangis.
"Seul mianhae"
"Tidak perlu minta maaf, sekarang tidurlah unnie" ucap seulgi lalu memakaikan selimut ke tubuh irene."Selamat malam unnie" baru saja seulgi ingin membalikan tubuhnya kearah yang berlawanan dengan irene, tanpa di sangka irene kembali mencium bibir seulgi.
Seulgi yang mematung karena merasakan benda kenyal yang sangat ia rindukan menempel pada bibirnya.
Dengan perlahan irene pun menggerakan bibirnya dan mulai melumat bibir milik beruang kesayangannya itu.
Pada awalnya seulgi hanya diam karena shock dengan tindakan yang di lakukan oleh irene namun perlahan seulgi mulai membalas lumatan lalu mengelus pinggang ramping milik irene, sedangkan irene sudah mengelus kedua pipi milik seulgi.Lumatan yang awalnya pelan berubah menjadi panas karena sekarang seulgi sudah berada diatas irene. Saat tautan bibir mereka terlepas, perlahan irene membuka matanya dan menatap seulgi yang berada diatasnya. Jemari lentik itu mengelus bibir milik seulgi.
"Saat aku tidak bersamamu, berapa orang yang sudah menciummu hm?" Tanya irene yang masih menatap bibir milik seulgi.
"Sunmi unnie" jawab seulgi sambil terkekeh karena ia sudah pasti tau jika irene tidak menyukai perempuan itu.
"Yaaaa apa apaan itu tidak ada yang boleh menciummu!" irene yang mempoutkan bibirnya lalu menghentikan elusan pada pipi seulgi.
"Waeyo? Memang kenapa? Lagi pula bukannya sekarang statusku sudah tidak memiliki kekasih?"Raut wajah irene perlahan berubah menjadi sedih, ia baru sadar jika mereka sudah tidak memiliki ikatan selain member dan leader.
"Mi-mian seharusnya aku tidak melarangmu"
"Aku hanya bercanda, lagi pula seseorang masih membawa hatiku" seulgi yang merubah posisinya menjadi duduk.
"Ung?"
"Kelinci bodoh yang bantet masih membawa hatiku, bagaimana aku bisa menyukai atau mencium orang lain jika bayangan wajahnya selalu muncul?" Seulgi langsung menatap irene dengan senyumnya.Irene yang merubah ekspresinya menjadi tersenyum karena perkataan seulgi dan langsung memeluknya.
"Mianhae" ucap seulgi yang memeluk irene.
"Tidak mau kau sudah meninggalkanku" irenepun menjawab sambil mempoutkan bibirnya.
"Aish kau yang tidak mau menjelaskan padaku"
"Heh bodoh sadar ya, kau yang tidak mau mendengar penjelasanku"Merekapun terkekeh karena kesalahpahaman yang terjadi.
"Bear, peluk aku" Irene yang menatap seulgi dengan tatapan memelasnya.
"Umm... apa yang akan unnie berikan jika aku memeluk unnie?" Seulgi lalu memeluk irene lalu mengecup kening milik kelincinya itu.
"Hatiku" irene terkekeh lalu menatap seulgi."Aku mencintaimu seul, mian"
"Aku lebih mencintaimu unnie tapi-" ucapan seulgi terpotong karena irene mengecup bibirnya.
"Ayo tidur" kelinci itupun tersenyum langsung memeluk beruang sesayangannya dengan erat.Dan malam itu mereka lalui dengan perasaan yang lega.
Tbc
Saya nulis apa :"
Vote commet ya
Maaf kalau misalnya ada typo:'v

KAMU SEDANG MEMBACA
COMEBACK?
FanfictionBisakah kita kembali seperti dahulu? Aku mencintaimu unnie ㅡKang Seulgi