I.F.1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:
- Apa maksudnya?
- Dia membaca buku.
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
.
.
.
I.F.2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya:
- Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Halim Perdanakusumah
- Wage Rudolf Supratman
- Jenderal Kancil
- Dewa Pedang
- Alessandro Volta
- André-Marie Ampère
- Mujair
- Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
- ikan mujair
- mesin diesel
- 5 ampere
- 10 volt
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
- Abdul Rahman bin Zaini
- Siti Fatimah binti Salim
- Indani boru Sitanggang
- Charles Adriaan van Ophuijsen
- Ayam Jantan dari Timur
- Mutiara dari Selatan
Catatan: PUEBI 2015 menambahkan (1) penjelasan "termasuk julukan" pada I.F.2., misalnya Jendral Kancildan Dewa Pedang; serta (2) penjelasan "yang bermakna 'anak dari'" pada catatan kedua. Kedua tambahan ini tampaknya bertujuan untuk memperjelas pedoman sebelumnya.
.
.
.
I.F.3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
- Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
- Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
- "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
- "Besok pagi," katanya, "mereka akan berangkat."
.
.
.
I.F.4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
No FicciónMateri PUEBI yang disalin ulang ke dalam karya ini. Semua materi disadur dari tautan berikut: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/