Chapter 5

3.9K 515 110
                                    

HAPPY READING

Typo adalah sebuah karya yang indah

.

.

.

"Mengapa jamnya bisa rusak seperti ini?" Chanyeol bertanya seraya bola matanya meneliti ke arah jam weaker berbentuk kepala rilakkuma yang kini berada di tangannya. Lalu, Chanyeol menoleh ke arah Kyungsoo yang duduk di sampingnya dan mendapati wanita itu tengah menatapnya dengan mata yang masih terlihat memerah.

Mereka kemudian saling memandang dalam diam. Membiarkan suasana hening menyelimuti seluruh sudut ruang kamar sampai beberapa waktu lamanya.

Dibagian tepi tempat tidur, Kyungsoo menggeser duduknya ke arah Chanyeol, tubuhnya pun semakin mendekat ke arah Chanyeol hingga lengannya kini bersentuhan dengan lengan pria itu. "Aku membanting jamnya." Jawab Kyungsoo atas pertanyaan Chanyeol yang pria itu lontarkan beberapa saat yang lalu. Ekspressi wajahnya terlihat tenang, nada bicaranya pun masih terdengar tenang saat Ia melanjutkan. "Aku kesal, aku sudah menunggumu berjam-jam tapi kau tidak juga pulang ke rumah. Jadi aku membanting jamnya."

Chanyeol mengerjap pelan. "Kau.. membantingnya?" Tanyanya setengah tak percaya.

"Kenapa?" Kyungsoo mulai menatap Chanyeol dengan sorot mata yang serius. "Kau tidak suka aku menghancurkan jam itu? Kau marah? Ini semua salahmu! Mengapa kau pulang hingga larut malam seperti ini? Jika kau menepati janjimu, jam jelek itu pasti masih berada di atas meja saat ini!"

Demi apapun, Chanyeol tidak ingin melihat Kyungsoo marah karena dirinya—untuk kesekian kali. Maka Chanyeol segera menghadapkan tubuhnya pada Kyungsoo lalu memberikan pelukan hangat untuk wanita itu.

"Maafkan aku." Gumam Chanyeol seraya mempererat pelukannya. "Saat aku ingin menemui Yejin di rumah lamanya, Yejin sedang menangis karena mendengar berita bahwa kedua orang tuanya kecelakaan. Jadi aku menemani Yejin pergi ke rumah sakit untuk menunggu orang tuanya sadar kembali."

Kyungsoo hanya diam, pandangannya kini menunduk menunduk perlahan.

"Aku ingin menghubungimu tapi aku lupa membawa ponselku. Aku berniat pulang terlebih dahulu untuk memberitahumu, tapi Yejin malah menangis sangat keras karena dia tidak memiliki siapapun yang menemaninya di rumah sakit. Jadi.. aku menemaninya. Saat kedua orang tua Yejin sudah sadar, aku langsung pulang. Maaf." Chanyeol melepas pelukannya, membiarkan kedua tangannya tetap menyentuh tubuh Kyungsoo, Chanyeol kemudian melanjutkan dengan nada penuh penyesalan. "Maaf telah meninggalkanmu di rumah sendiri. Kyunsoo-ya, aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi."

Kyungsoo menatap Chanyeol lekat-lekat. Menghembuskan napas yang terdengar jelas sebelum akhirnya menjawab. "Kau harus berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

Chanyeol membetulkan letak kaca matanya sejenak, lalu mengangguk mantab. "Eum! Aku janji."

"Jika kau pergi, jangan sampai lupa lagi untuk membawa ponselmu. Kau mengerti? Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padamu dan aku tidak tahu?"

Chanyeol tidak langsung menjawab, melainkan mendaratkan kecupan singkat di bibir Kyungsoo membuat kelopak mata wanita itu berkedip pelan setelahnya.

Setelah itu, Chanyeol menunjukkan senyuman mengembang. "Ya, aku mengerti. Kau tenang saja, karena aku ingin selalu berada di sampingmu, jadi aku harus menjaga diriku dengan baik." Ujarnya, lalu menunduk, kembali memperhatikan jam weaker di tangannya tanpa memperdulikan Kyungsoo yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Oya." Chanyeol kembali mendongak membuat Kyungsoo terkesiap.

[END] HUSBAND [REMAKE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang