Chapter 9 [End]

7.8K 627 92
                                    

DUDU8812 Present

HAPPY READING

***

.

Ruangan yang tidak cukup luas itu bercat serba putih. Aroma obat-obatan yang khas yang menggelitik indra penciuman tidak lagi Kyungsoo hiraukan meskipun setengah mati sebenarnya Ia sangat membencinya. Ya, Kyungsoo benci semua hal yang berbau rumah sakit. Namun kali ini, Ia sama sekali tidak memikirkan hal itu karena Park Chanyeol terlanjur memenuhi isi kepala, bahkan jiwanya.

Di bagian tepi ranjang rawat, Kyungsoo duduk berdampingan bersama Chanyeol. Mereka membiarkan suasana hening terus menyelimuti dan membiarkan mata merah mereka terus bertemu, saling memandang dengan sorot mata yang dalam.

Kyungsoo mendapati bibir Chanyeol melengkung indah. Seperti biasa, pria itu tersenyum tulus padanya. Namun entah mengapa, kali ini Kyungsoo merasa senyuman itu begitu menyakitkan dihatinya. Kyungsoo pun memutuskan untuk menundukkan wajahnya, menghindari tatapan Chanyeol dan beralih memperhatikan punggung telapak tangan kanan Chanyeol yang dibalut perban putih. Kyungsoo meraihnya. Lalu dengan hati-hati Ia membawa tangan Chanyeol ke atas pangkuannya. Mengelusnya lembut.

"Chanyeol-ah, mengapa kau membuat tanganmu terluka seperti ini?" Tanya Kyungsoo dengan nada gumaman. Masih mengarahkan fokusnya pada tangan Chanyeol, Kyungsoo melanjutkan. "Seharusnya kau tidak boleh melukai dirimu sendiri. Apapun alasannya, kau tetap tidak boleh melakukannya."

"Kyungsoo-ya."

Kyungsoo kembali mendongak menatap Chanyeol, mendapati pria itu masih tersenyum padanya.

"Tadi dokter sudah selesai memeriksamu. Dokter juga sudah selesai mengobati lukaku. Apa kita boleh pulang sekarang?" Tanya Chanyeol, seolah tak peduli dengan kata-kata Kyungsoo yang barusaja wanita itu lontarkan padanya. Kyungsoo menatap Chanyeol dengan mata semakin memerah sementara Chanyeol kembali bersuara. "Aku ingin pulang. Aku ingin memasakkan makanan yang enak untukmu. Kau harus makan yang banyak setelah ini.Kyungsoo tidak boleh sakit lagi." Senyum Chanyeol semakin mengembang di akhir kalimat. Ia bahkan memberikan kecupan hangat dikening Kyungsoo—cukup lama, membuat kelopak mata Kyungsoo kemudian tertutup perlahan.

Chanyeol menarik wajahnya kembali,Kyungsoo pun membuka mata perlahan. Dua detik kemudian pintu ruangan dibuka. Mereka berdua menoleh ke arah pintu dan mendapati Nyonya Shin kini berjalan mendekati mereka.

Setibanya di hadapan Kyungsoo dan Chanyeol, Nyonya Shin memandangi kedua orang itu bergantian. Kemudian Ia memfokuskan irisnya pada Chanyeol dan berkata. "Chanyeol-ah." Panggilnya dengan nada yang sarat akan amarah. "Apa kau tidak tahu bahwa tindakanmu mencelakai Jongin seperti tadi, itu sangat berbahaya? Kau seharusnya bersyukur karena Jongin hanya pingsan. Bagaimana jika Jongin sampai meninggal? Kau pasti bisa masuk penjara karena kejadian ini."

"Ibu." Tegur Kyungsoo. Nyonya Shin kemudian menatapnya. Kyungsoo barusaja akan melanjutkan bicaranya namun Chanyeol lebih dulu menyentuh tangannya.

"Kyungsoo-ya." Panggil Chanyeol. Saat Kyungsoo dan Nyonya Shin kini menatapnya, Chanyeol melanjutkan. "Aku ingin pulang. Aku ingin pulang ke rumah kita. Apa kita bisa pulang sekarang, heung?"

"Ya Tuhan.." Nyonya Shin menatap Chanyeol tak percaya. Mengapa Chanyeol bisa menunjukkan wajah setenang itu setelah apa yang Ia lakukan pada Jongin? Nyonya Shin benar-benar bingung dibuatnya. "Ya! Park Chanyeol. Bagaimana kau bisa setenang ini setelah—"

"Ibu." Kyungsoo kembali menegur. Kali ini dengan nada yang lebih tegas begitupun dengan tatapan matanya. Nyonya Shin bahkan langsung terdiam menatapnya. "Sebaiknya Ibu keluar." Kata Kyungsoo. Ia menatap Ibunya semakin serius. "Tinggalkan kami berdua. Kumohon."

[END] HUSBAND [REMAKE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang