01.30 AM
SEOUl
-3909
Dini hari yang begitu tenang bahkan terkesan sepi dan hampa? bagi seorang pria berkulit pucat yang tengah menikmati kesunyian pagi di balkon kamarnya.
"Hah~"
Helaan napas sang pria berkulit pucat yang entah mengapa terdengar begitu memilukan serta menjengkelkan?
Ya, setidaknya itulah yang dipikirkan oleh pria lain di kamar 3909 itu.
"Yaak!!! Itu adalah helaan ke-234 yang keluar dari mulutmu. Bukankah kau memanggilku kemari untuk suatu pembicaraan penting!" seru sang pria bersurai hitam pekat dengan suara parau khas orang yang sedang menahan kantuk.
"Hmmm..." gumam sang pria pucat.
"Hahh.
-Hyung. Istirahatlah, kau tampak begitu mengerikan dengan kantung mata yang begitu kontras dengan kulitmu itu. Besok saja kita lanjutkan pembicara-
ah kita bahkan belum memulai pembicaraan PENTINGmu itu sejak sejam yang lalu."
Pria bersurai hitam pekat itu benar benar merasa dongkol setelah diabaikan dan berakhir dengan meninggalkan pria kulit pucat yang masih setia berada di balkon kamarnya.
"Pabo" gumam pria kulit pucat itu sambil menatap sang ratu malam yang masih betah berada di singgasananya dengan tatapan sendu.
-3910
Clek~
"Sampai kapan dia akan terus seperti itu? Hah~ Sampai kapan kau akan terus seperti itu Min yoongi ?!"
Sang pria bersurai hitam pekat mulai merebahkan diri di atas kasur empuk yang ia tinggalkan-secara tak rela!- sejam yang lalu demi Min Yoongi dengan catatan ada hal penting yang ingin dibicarakan namun pada akhirnya dia hanya diabaikan oleh pria pucat itu.
Pria bersurai hitam pekat itu lambat laun terlelap dengan damai dan tercetak jelas di wajahnya bahwa dia begitu kelelahan. Bukan hanya tubuhnya saja yang lelah tapi pikiran dan hatinya pun sama lelahnya.
-3909
08.48 AM
"engg...."
erang Min Yoongi-sang pria pucat- yang merasa terganggu akan sinar pagi yang dengan tidak tahu dirinya mengenai wajah bak porselennya.
"Hyung. Bangunlah ini sudah pagi. Mau sampai kapan kau akan bergulung seperti beruang yang sedang hibernasi. "
Seakan meluapkan kekesalannya semalam sang pria bersurai hitam pekat itu menarik selimut tebal nan nyaman milik Min Yoongi dengan tidak elitnya.
"Tak Bisakah kau tak mengganggu tidur ku Hoseok-ah? Aku bahkan baru terlelap beberapa jam yang lalu."
Bukan Yoongi namanya jika tidak merenggut selimut tebal miliknya dari tangan Hoseok sebagai bentuk perlawanan.
"Omo benarkah? "
Hoseok memutar matanya malas dan tak minat akan alasan lawan bicaranya .
"Yaak! Hyung bangulah ! Aku tak peduli! Itu salahmu sendiri. Pagi ini, tepatnya satu jam dari sekarang kau ada rapat dengan kolegamu. Jika kau tak ingin kolega-kolega berhargamu itu murka, bergegaslah."
Yoongi pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan juga hitung hitung kembali menapaki alam bawah sadar seraya berendam di bathup kesayangannya.
YOU ARE READING
[ ENOZ RUO ]
FanfictionI knew I was such a fool, following my way of thinking without even hearing my heart. I should have turned to look at you, hug you, and kiss you at the time of the incident. But, all the mistakes increased because of other mistakes. Even though I kn...