Prolog

155 3 1
                                    

Sebelum kalian baca ini, saya ada sedikit informasi. Cerita ini saya revisi kembali untuk menyamankan pembaca yang membaca cerita ini. Jadi kalo ada yang berbeda sama ver1 ga bingung lagi. Terimakasih:)🙏

***

"MILKA! "

Seorang gadis dengan tubuh yang terkulai tak sadarkan diri, dan juga banyak sekali lumuran darah di sekujur tubuhnya membuat pria yang baru datang bersama beberapa polisi itu langsung menghampirinya.

Pria yang tadi berteriak-Maxton berlari dan bersimpuh pada lantai yang kotor dan juga lembab, dia tidak peduli. Yang sekarang dia pedulikan adalah adiknya, yang kini tengah terbaring dengan darah yang begitu banyak di bagian dada dan perut.

Baju sekolah putih biru juga masih melekat, lengkap dengan sepatu sekolah nya. Maxton mengangkat kepala adiknya dan menaruh di atas paha.

Dengan tangan yang gemetar hebat ia menyentuh kulit wajah adiknya yang sangat dingin dan juga pucat. Tubuh adiknya juga begitu kaku. Maxton tidak bisa menyangkal kalau adiknya telah meninggal dunia.

Maxton menangis sambil memeluk tubuh adiknya yang terasa kaku dan dingin, ia merasakan sedih yang luar biasa. Adik yang selama ini dia jaga, sekarang telah meninggal untuk selamanya. Dan meninggal dengan cara yang begitu sadis, Maxton tidak bisa percaya itu.

"Milka kakak sayang kamu. " suara lirih Maxton membuat kelima polisi yang berada di belakang kini menghampirinya.

"Maaf, boleh saya periksa? " salah satu polisi meminta izin, dan Maxton memperbolehkannya.

Polisi tadi mencoba memeriksa hembusan nafas dan denyut nadi adik Maxton, tapi tidak ada satu pun yang masih berfungsi. Tuhan telah memanggilnya.

"Kami turut berduka cita. " kata polisi itu

Tangisan Maxton semakin kencang, ini semua terasa mimpi yang sangat nyata. Kejadian itu seperti nemukul Maxton dengan kencang, sehingga semua pengorbanan Maxton selama ini telah sia-sia.

Maxton tidak tau bagaimana cerita dibalik pembunuhan Milka-adiknya yang sangat Maxton cinta selain ibunya.

Sebelum kepergian Milka, gadis itu sempat hilang semalaman. Maxton yang mendengar kabar sang adik yang hilang segera mencari Milka, dan paginya ia menemukan Milka terbaring tak sadarkan diri di tempat yang tidak asing bagi Maxton.
Yaitu, Sekolah Jaya Sakti.

***

TBC

Truth Or DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang