O2

1.5K 103 6
                                    



Bel istirahat kedua tepat pukul 12 siang, sudah berbunyi lagi di SMA Labschool Jakarta.
Semua murid kembali berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin, atau ke mushollah untuk beribadah.

Tak terkecuali Azka dan Adara yang terbiasa keluar paling terakhir setelah bel istirahat berbunyi.

"azka, kantin gak?" tanyamu ke Azka.

"nanti aja, mau sholat dzuhur dulu. Udah adzan kan." Azka menjawab pertanyaanmu sambil mengambil sarung dan peci di tasnya.

"ayo, gue ikut. Tapi abis itu ke kantin kan?" tanya mu yang dibales dengan anggukan oleh Azka.

Setibanya di mushollah,

"gue tunggu kursi itu ya." kamu berjalan pelan meninggalkan Azka yang hanya tersenyum.

"iya." kata Azka.



Sambil menunggu Azka selesai sholat, kamu sibuk mengutak - atik gadgetmu.

Tiba - tiba ada yang memukul pelan pundakmu,

"adara!?" kata orang itu pelan.

"eh faisal, kenapa?" tanyamu kepada Faisal.

"gak papa, nunggu siapa disini? Sendirian aja? Gak ke kantin?" Faisal menjawab pertanyaanmu dengan penuh tanya.

"nunggu Azka, lu udah sholat?"

"oh, azka belum selesai tuh. Gue sih udah, baru selesai. Mau ke kantin bareng?"

"gausah, gue bareng Azka aja."

"yaudah, gue duluan ya ra, assalammualaikum."

"shalloom sal."

Percakapan singkat antara Faisal dan kamu ternyata lumayan lama, sampai Azka keluar dari mushollah dan mengajak mu pergi ke kantin.

"ayo ra ke kantin, makan mie ayam enak nih." ucap Azka.

"ayo, cepet keburu masuk." kamu lalu berdiri dari kursi, dan langsung menarik Azka ke kantin.

"kebiasaan narik - narik, gue bukan kambing." Azka berteriak sedikit pelan kepada mu, yang hanya dibalas kekehan kecil olehmu.






















15.00,
Sudah waktunya SMA Labschool Jakarta membubarkan para muridnya untuk kembali ke sekolah.

"pulang sama siapa?" tanya Azka kepadamu.

"biasa, kalau gak naik ojol ya naik tj. Kenapa?" kata mu.

"yuk sama gue aja? Kan se arah." kata Azka.

"gak dijemput emang lu?" tanyamu yang dijawab gelengan kepada Azka.



Rumahmu dan Azka memang cukup berdekatan, tetapi kamu dan Azka belum pernah merasakan pulang bareng meskipun rumah kalian satu arah. Karena Azka biasanya dijemput oleh supirnya.







Sekarang kamu dan Azka sudah berdiri di halte tj untuk menunggu busnya datang.

Kamu terus memperhatikan Azka yang hanya tersenyum - senyum sendiri.

"gila lo ya?" katamu.

Lalu Azka hanya tersenyum merespon pertanyaanmu.

"bukan masalah apa - apa, cuma senyum lo manis banget ka, gak kuat gue liatnya" ucapmu dalam hati.

Setibanya bus tj di halte,

"yuk masuk." Azka menarik lengan untuk masuk ke bus tersebut, yang ternyata lumayan penuh. Tapi menurutmu tidak apa-apa, karena rumahmu pun tidak begitu jauh.

Azka yang melihatmu berdiri terdesak - desak, lalu menarikmu ke pojok dekat pintu lalu menghalangi tubuhmu dengan tubuhnya.

"disini aja, jangan disitu. Gak suka gue liat lo kesentuh - sentuh cowok lain." kata Azka, lalu kamu hanya mampu menundukan wajahmu yang sudah memerah dan juga karena jantungmu yang berdetak terlalu cepat karena posisi kalian yang begitu dekat.

💛
Verschillend,
©bloomingjae29

verschillend.| perbedaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang