My friends

168 42 61
                                    

Fiona P.O.V

Seperti di prolog tadi, hari ini adalah hari kembali ke sekolah. Oh ya, nama gue Fiona Arjuna Pratama. Kayak nama laki-laki ya, kan? Gue sekarang di kelas XII-3 IPA di SMA Nusa bakti Medan.

"Fin, bangun!!! Udah pagi!!" Kata seseorang di bawah. Itu adalah mama gue.

"Iya ma.. Fiona udah bangun!" Seru gue dan langsung pergi mandi dan turun kebawah untuk sarapan.

"Sarapannya hari ini apa ma? Nasi goreng?" Tanya gue.

"Karena hari ini hari pertama masuk, mama buatin Fiona Nasi goreng yang paling istimewa." jawab mama gue yang langsung menyuruh gue duduk di meja makan... Maksudnya kursi... Bodo amatlah.

"Apa bedanya sama nasi goreng biasa?" Tanya gue yang sedang mengambil piring.

"Rasain aja nasi gorengnya... mama juga buatin kamu puding coklat di kulkas. Mama pergi duluan ya sayang! Mwah..." kata mamaku sambil mengecup kening gue dan pergi ke kantor.

Mama gue memang super sibuk. Tak heran dia sudah pergi pagi dan pulang pada malam hari. Sementara ayah gue, jangan ditanya... dia tidak pernah pulang sejak 3 bulan yang lalu. Nasib gue sungguh miris T_T. Selesai sarapan, gue langsung ambil kunci mobil kebanggan gue dan langsung cabut ke sekolah. Tunggu... pudingnya lupa dimakan. Bodo amatlah nanti sore masih bisa dimakan. Tapi tadi, nasi gorengnya memang beda dengan hari-hari biasanya. Yang ini ada sensasi apa gitu... gak bisa di jelasin dengan kata-kata😅.

***

Gue langsung melesat pergi ke sekolah. Sesampainya gue di sekolah, gue disambut sama banyak cowok. Inilah hal membosankan pertama yang gue temuin.

"Pagi Fiona!"

"Fiona makin cantik aja"

"Kebanggaan sekolah muncul. Dah cantik pinter lagi"

Dan masih banyak kata-kata sakti yang membuat gue benci ke sekolah. Gue memang kebanggaan sekolah. Gue selalu menang dalam perlombaan KSM, Olimpiade, try out, dll. Semua piala juara satunya gue yang ambil. Dan gue juga cantik sih... gak heran banyak cowok yang suka sama gue. Eh.. bukan berarti gue sombong ya.. Gue cuma ngomong KENYATAAN. Tapi gak ada satu pun tembakan mereka yang gue terima. Kenapa? Cari tahu aja sendiri. Wkwk.

Gue hanya melewati para lelaki itu dan pergi ke kelas. Kelas gue ada di ujung jadi, gue harus terima kata-kata sakti laki-laki selama jalan kesana.

"Hey, Fin gue nyariin lo dari tadi!!" Kata seseorang sambil berlari kecil mengejar gue. Oh ya, yang ngomong itu sohib gue. Namanya Clara Putri Arissa. Dia dipanggil Clara, tapi gue manggilnya Rissa. Dia juga pintar dan cantik sama seperti gue. Banyak orang bilang kami adalah saingan. Tapi menurut kami, kami adalah combo yang paling sempurna.

"Apaan sih? Masih pagi lo... Lu mau bilang kalau guru killer bakal masuk ke sini, gitu?" Gue udah hafal bener sikap dia kalau pagi-pagi manggil.

"Bisa ae lo Fin. Tapi bukan itu. Ini lebih parah!!" Kata Rissa sambil mondar-mandir di depan gue.

"Ris, cukup. Pusing gue liat lu mondar-mandir kayak setrikaan!" Teriak gue. "Ada apaan sih??"

"Woi, ada apaan nih? Ikutan lah..." Ini juga sohib gue. Rafa Andrean. Dia itu yang tugasnya bikin koran mingguan di sekolah kami. Jadi, kalau ada sesuatu yang baru dia pasti bisa mendapatkan informasinya diluan dari kami. Dia anak kelas XII-5 IPS. Kenapa kami bisa berteman padahal beda kelas?? Yaa suka" authorlah😂😂.

"Mau tahu aja lu Urusan perempuan!!" Teriak Rissa. "Ada cowok ganteng yang katanya bakal masuk di kelas kita!!!" Jerit Rissa di telinga gue. Rasanya gue ingin menonjoknya.

It's About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang