Prolog

10 1 0
                                    

Hari itu cuaca sedang mendung, namun tak ada tanda-tanda dari gadis itu untuk beranjak di rooftop yang telah di design indah menjadi sebuah basecamp yang cukup kekinian untuk anak muda jaman sekarang.

Raganya diam di tempat namun pikirannya terpusat jauh saat-saat dimana selalu bahagia yang ia rasakan, selalu nyaman yang menghangatkan hatinya. Namun sekarang, dia tak merasakan itu lagi semenjak satu minggu yang lalu mereka dipisahkan oleh jarak yang tajam dan kejam itu.

"bolehkah aku merasakan kembali semua rasa itu?." ujarnya dalam hati.

Ya, saat ini seorang Rachel Martha Alterio mengenang seseorang. Tidak, tidak mengenang untuk seseorang yang meninggal hanya saja seseorang yang telah pergi dari hidupnya, dia ada namun tidak dalam hatinya.

Audrey kembali membuka memory saat-saat dimana hanya ada mereka berdua yang ada. Ya berdua, menciptakan kebahagiaan sederhana dari hal kecil, membuat puisi saat hari jadi, membuat cerita-cerita sederhana dalam buku khusus mereka berdua.

Tak terasa air hujan sedikit demi sedikit menyentuh kepala dan kulit putihnya, audrey tampak menikmati air hujan yang kini berjatuhan di sekitarnya seolah ia telah membiarkan kenangan manis yang selama ini nemenuhi pikirannya untuk terbawa dengan derasnya air hujan.

Di sisi lain, tampak sama seorang laki-laki sedang meminggirkan kendaraannya ke tempat teduh? Tidak ,tidak. Laki-laki itu hanya meminggirkan saja hanya untuk menikmati air hujan yang membuatnya tenang. Menikmati hujan adalah hobi barunya, hobi yang jarang orang sukai yang kini di sukai seorang laki-laki dingin, tegas dan minim ekspresi yaitu Aditya Keanu Mahaprana .

ADITYA'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang