Di kediaman Oikawa, pagi-pagi buta sudah terdengar bunyi-bunyi. Sang anak tunggal keluarga Oikawa, Oikawa Renata sejak jam 5 pagi telah menyetel televisi dengan volume yang cukup membahana.
"Rena, tv-nya dimatiin!!" suara membahana sang ibu, Oikawa Shiro membuat Renata dengan cepat mengecilkan volume televisi di hadapannya.
Renata kembali menonton dengan tenang televisi yang tengah menayangkan si gembul berambut pendek yang kalo bicara bawaannya bikin kesel. "Apakah kau melihat gunungnya?" dengan polosnya Renata menunjuk gambar gunung yang berada di dalam televisi.
"Dimana?" kembali tokoh utama itu mengulang pertanyaan meminta kepasitian (kek aku yang meminta kepastian dari doi //slap). Dan kembali telunjuk diangkat mengarah ke gambar gunung yang berada di dalam televisi di depannya, "disana."
"Dima--" telivisi dalam sekejap mati, memotong ucapan si Dora. Renata melirik ke samping kanannya dan menemukan sang ayah, Oikawa Tooru dalam keadaan menggunakan celana bahan dan bertelanjang dada.
Renata meraba sampingnya tempat ia menaruh remote televisi dan tak menemukannya. Setelah diamati, remote itu telah berpindah ke dalam genggaman Tooru. Wajah pria yang sudah berkepala tiga itu terlihat masih mengantuk.
Remote di letakkan di atas meja panjang yang posisinya berada di depan sofa, "kalau nonton televisi itu cari channel yang bermanfaat." tegur Tooru
"Lah, suka-suka ku dong pa. Papa sendiri aja masih suka nonton acara gosip..." sahut Renata sembari menatap datar Tooru. Tooru tertohok. Ia berdehem pelan, berusaha mengembalikan image seorang ayah yang berwibawa.
Tooru dengan cepat menyentil dahi Renata, "enak aja, gosip lebih seru dari pada Dora tau!" sangkalnya.
"Kok papa suka sih nonton gosip? Kek ibu-ibu aja... Atau jangan-jangan papa itu transgender?" tebak Renata asal sembari mengelus dahinya yang terkena sentilan.
Tooru dengan kesal kembali menyentil dahi Renata, namun dengan sigap Renata menghindarinya. "Enak aja, papa yang pria gentle gini dibilang transgender!" suara Tooru sedikit melengking akibat tidak terima dengan tebakan asal Renata.
Sebuah sendal jepit melayang dari arah kamar Tooru dan mengenai wajah Renata dengan tepat. Induk keluarga Oikawa akhirnya muncul untuk melerai pertengkaran tak berujung ayah-anak di pagi buta. Tapi, ini tidak adil! Kenapa cuman Renata yang terkena lemparan sendal jepit itu? Kenapa Tooru tidak?
Sungguh ibu pilih kasih...
Tooru berkacak pinggang puas melihat Renata yang mengusap wajahnya yang sedikit memerah akibat lemparan sendal jepit maha dahsyat ibunya. Wajahnya tetap datar seperti biasa, namun matanya terlihat sedikit jengkel.
"Ini tidak adil, kok cuman aku--"
"Udah, jangan bahas lagi!" potong shiro cepat yang membuat Renata semakin dongkol.
"Tooru mandi sana, kamu ikut mama sini nyiapin sarapan!" titah sang induk mutlak.
Renata dengan ogah-ogahan mengikuti Shiro di belakang. Sedangkan, Tooru dengan santai melangkah kembali menuju ke kamar. Masih sempat saja ia melayangkan tatapan mengejek-yang dibalas tatapan datar Renata-sebelum menghilang dari pandangan Renata.
Tbc...
Awkwkwk, apa-apaan ini?!
Tag special: shirorein
Dasar ibu pilih kasih! //lol
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Oikawa
FanfictionCerita tentang Oikawa setelah menikah Warning: gaje, absurd, dan bisa jadi slow update Oikawa x Shiro Tendou x Rawzra Kita X Konami Yamagata X Karen Kasamatsu X Ayumi Akashi X Ayy Tsukishima X Ryuusei Akaashi X Ryoko Futakuchi X Touka Kuroo X Aya (...