Kalau ditempat Akaashi, suasana minggu paginya tenang. Adem ayem. Gak ada yang bakalan ngerusuh. Soalnya ayah sama anak keluarga ini sifatnya sama-sama kalem. Buktinya saja, seperti sekarang.
Anak dan ayah itu tengah kumpul bersama di ruang tengah. Namun, tak ada interaksi yang berarti dari kedua manusia itu. Sang anak, Akaashi Rei lebih memilih tenggelam dalam gambar-gambar di komiknya. Sedangkan sang ayah, Akaashi Keiji memilih sibuk dengan rentetan kata di koran paginya.
Jangan tanyakan dimana sang induk berada. Sudah pasti masih berada di kamar berusaha membuat rumah keluarga Akaashi kebanjiran.
Sebagai anak yang baik, Rei berinisiatif membuat sarapan untuk ayah, ibu dan dirinya sendiri. Ia menaruh komiknya di sofa dan pergi menuju dapur. Tak merasa kehadiran anaknya membuat Keiji segera melipat korannya.
"Rei?" panggilnya pelan, takut membangunkan istrinya.
Kepala Rei muncul dari pintu dapur, "ya Otou-san? Ada apa?" tanya to the point. Keiji memilih berdiri dari posisi duduk tenangnya dan melangkah menuju dapur.
"Apa yang kau lakukan?" Keiji menelusuri tubuh anaknya yang sudah terbalut apron berwarna pink milik istrinya, Akaashi Ryoko. Rei kembali sibuk mengambil bahan-bahan untuk memasak, "aku ingin membuat sarapan untuk Okaa-san. Sebagai suprise."
Rei terlihat berjinjit berusaha mengambil teflon yang tergantung di dinding. Keiji tersenyum tipis pelan melihat anaknya yang berusaha keras mengambil teflon itu karena tubuhnya yang masih belum semampai. Melihat tekad kuat anaknya membuatnya tergugah juga.
Diambilnya teflon itu dan ditaruh ke atas kompor. Rei menatap bingung ayahnya. Mengabaikan tatapan anaknya, Keiji memilih segera mengambil apron baru dan memasangnya ke tubuh lumayan atletisnya.
"Ayo, Otou-san bantu." mendengar penuturan ayahnya membuat Rei mengembangkan senyumnya, "bagaimana kalau kita bikin telur gulung saja Otou-san? Katanya lebih mudah... Otou-san bisa kan?" tanyanya yang dibalas anggukan kecil Keiji.
Mereka mulai memasak dengan tenang diiringi senyum simpul masing-masing. Ah, keluarga bahagia.
"Otou-san, micinnya berapa sendok makan?"
"Dua."
"Otou-san, mericanya dibuat? Dihabisinkan satu bungkus ini?" Rei menatap teliti sebungkus merica yang dipegangnya
Keiji mengangguk kalem, "Iya."
Di kamar, Ryoko yang sedang bermimpi indah tiba-tiba berubah mimpinya menjadi mimpi ia di kejar sebuah telur gulung.
Siapa pun, tolong selamatkan Ryoko.
Tbc...
Ryoko, selamat datang di hell :v
Special tag: Ryokkk
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Oikawa
FanfictionCerita tentang Oikawa setelah menikah Warning: gaje, absurd, dan bisa jadi slow update Oikawa x Shiro Tendou x Rawzra Kita X Konami Yamagata X Karen Kasamatsu X Ayumi Akashi X Ayy Tsukishima X Ryuusei Akaashi X Ryoko Futakuchi X Touka Kuroo X Aya (...