Di kediaman keluarga Tendou, pagi-pagi begini sang anak tunggal keluarga Tendou, Tendou Rizuki sudah bangun dan berada di dapur. Sang ibu, Tendou Nazuki menatap heran putrinya itu. Tumben sekali Rizuki mau bangun pagi-pagi hanya untuk ke dapur.
"Sudah, Okaa-chan urus dibagian kamar saja~" bujuk Rizuki pelan. Tatapan heran nan menusuk ibunya membuatnya sedikit takut sebenarnya.
Tapi, ia harus melakukannya hari ini. "Baiklah, masaklah yang benar..." pasrah Nazuki dan pergi berlalu menuju kamar tamu untuk membersihkannya.
Rizuki tersenyum simpul, "siap Okaa-chan~" Bukan, ia bukan ke dapur untuk membuatkan sarapan khusus di hari minggu untuk sebuah kejutan.
Tetapi, membuatkan kopi untuk ayahnya. Kopi khusus yang bukan diberikan gula, tapi diberikan micin olehnya. Ia ingin membalas perlakuan ayahnya kemaren-menceburkan sepatu kesayangannya yang baru kering ke air.
Dengan senyum bahagia ia segera membawa kopi yang baru saja selesai dibuat itu ke meja bar mini yang terletak di dapur. Mendengar suara langkah kaki yang mendekati dapur membuat Rizuki gelagapan. Dengan segera ia menggunakan apron berwarna ungu yang tergantung di pojok dekat kulkas.
Rizuki dengan santai mengambil beberapa bahan makanan mentah dari dalam kulkas. Sang ayah, Tendou Satori menguap pelan. Rasa kantuk yang masih tertinggal membuatnya menjadi tidak fokus dan menabrak meja bar mini.
Rizuki menahan tawanya. Ia kembali berpura-pura fokus kepada bahan makanan mentah di hadapannya. Hidung Satori bergerak mengendus begitu sekelebat aroma kopi tercium olehnya.
"Hee~ kopi siapa ini? Rizu-chan, milikmu kah?" tanyanya sembari menganggat secangkir kopi laknat itu.
Rizuki dengan cepat menggeleng, "bukan kok, itu punya Otou-chan." jawabnya dengan senyum lebar dalam artian lain.
Satori menatap heran putri semata wayangnya. Rizuki yang merasa ayahnya mencurigainya berusaha se alami mungkin untuk membuat gestur yang tidak mencurigakan. "Tumben sekali Rizu-chan membuatkan Otou-chan kopi... Otou-chan curiga..."
"Ih, Otou-chan kok curiga gitu sama aku. Aku berusaha berbuat baik sama Otou-chan..." bibirnya di kerucutkan tanda merajuk.
Satori tak bisa berkata apa-apa saat melihat wajah manis anaknya. Namun, hatinya juga merasa tak nyaman dengan kopi buatan anaknya ini.
Satori dilanda dilema.
"Yasudah, kalau Otou-chan tidak mau..." masib dalam mode merajuk. Satori menghela napas, "iya, iya, Otou-chan terima kok. Terima kasih, Rizu-chan~" ucapnya.
Rizuki tersenyum. Ia bergegas melepaskan apronnya dan berjalan perlahan menuju pintu dapur saat Satori melakukan ancang-ancang meminum kopi buatannya. Satori tanpa waspada lagi dan dengan senang hati meminum kopi buatan anaknya.
Bruushh!!
Rizuki segera berlari keruang tengah, "Ha! Rasakan pembalasanku Otou-chan!" teriaknya lantang.
"Rizu-chan!!" Satori berusaha mengejar Rizuki.
Nazuki keluar dan melihat cairan kopi bekas semburan Satori dilantai, "RIZUKI, SATORI!! APA-APAAN INI??!!"
"Bersihkan sekarang!!"
"Si-siap Okaa-chan/Nazu-chan.."
Tbc...
Mampus :v
The power of emak-emak!!
Special tag: Rawzra_16
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Oikawa
FanfictionCerita tentang Oikawa setelah menikah Warning: gaje, absurd, dan bisa jadi slow update Oikawa x Shiro Tendou x Rawzra Kita X Konami Yamagata X Karen Kasamatsu X Ayumi Akashi X Ayy Tsukishima X Ryuusei Akaashi X Ryoko Futakuchi X Touka Kuroo X Aya (...