#melarikan diri dari kenyataan - 1

19 4 0
                                    

"Ada sebuah momen dalam kehidupan semua orang, dimana kita ingin melarikan diri dari dunia tempat kita tinggal dan dunia yang sangat kita kenal, hingga semua itu mulai membuat kita menderita. Aku sering terbangun dengan perasaan itu setiap pagi. Seiring waktu berlalu, suasana hatiku akan berubah dan aku akan tertidur,merasa tenang, dan mensyukuri apa yang kumiliki saat itu. Matahari akan terbit lagi. Namun, bukannya sinar matahari yang hangat dan suasana hati yang baik.awan awan kecurigaan akan menghatui kepalaku, membuatku merasa takut akan ketidakpastian, dan membuatku merasa tidak saharusnya berada disana."

Ingatan itu seperti mimpi...
Ingatan memudar seiring berjalannya waktu, dan batas antar ingatan berubah menjadi benang tipis yang mudah putus. Dalam kisahku, tak ada ingatan tentang masa lalu dan tak ada mimpi hanya ada suara didalam hati yang memberitahuku untuk lari.

Beberapa minggu sebelumnya...

Sinar matahari menembus puncak pepohonnan yang rimbun dan menghangatkan wajahku, aku membuka mata dan melihat kepingan kepingan salju besar jatuh perlahan lahan diatasku, aku mencoba berdiri tapi rasa sakit yang tajam dikepala menghentikanku.

"Arghh..... Sakit! "

Beberapa menit kemudian, aku mengamati sekelilingku, ditempat aku terbangun.

"kenapa aku bisa ada disini? " bisikku.

"aku tidak boleh panik,aku harus ingat kenapa aku bisa ada dalam situasi ini."

Aku memeriksa pakaian dan kantungku, mencari apapun yang bisa mengembalikan ingatanku, tapi tidak ada apa pun.

"apa aku dirampok? Tidak... Kenapa aku tidak bisa ingat apa pun? " bisikku

Aku mencekeram pohon didekatku dan berdiri. Tapi,gerakan yang tiba tiba membuatku sangat pusing, dan aku secara spontan menutup mata.

"aku harus...aku tidak boleh tetap disini,aku harus mencari bantuan." bisikku

Aku perlahan lahan berjalan dari satu pohon kepohon lainnya, berusaha mencari petunjuk apapun yang bisa membantuku keluar dari hutan.

"apa yang sudah aku lakukan? Bagaimana kalau aku masuk semakin dan semakin dalam kehutan? Bagaimana kalau tidak seorang pun menemukan aku?" bisikku

"TOLONG!!!" teriakku

Aku mendengarkn dengan baik,tapi tidak ada jawaban,satu satinya suara yang kudengar adalah detak jantungku yang keras. Aku tahu ketakutan adalah musuh terbesarku dalam situasi seperti ini. Jadi, aku memberikan diriku waktu untuk tenang.

"aku akan baik baik saja... "

Aku berharap akan mendengar seseorang memanggil namaku dan mencariku, tapi lalu aku sadar...

"namaku.... Siapa namaku? "

"namaku... Siapa aku?! " bisikku.

"aku tidak ingat namaku! Ugh sialan! Ini pasti mimpi! "

Aku merasa putus asa karena tidak berdaya. Aku sangat marah hingga mengepalkan tanganku dan meninju sebuah pohon. Gelang yang ku pakai patah dan terjatuh ke tanah. Aku mengambil dan mengamatinya dengan baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang