Part 2

11 6 2
                                    

Ngiiiiinngggg.

Suara bising memenuhi telingaku. Mulut ku tidak dapat bergerak. Dan mata ku tidak bisa melihat.

Setelah beberapa menit itu ku rasakan. Keadaan ku normal kembali, tapi tidak dengan penglihatan ku.

"Ehh?? Suara apa itu tadi? Apa yang terjadi dengan ku tadi? Mengapa ini gelap sekali, dimana aku?" Ucap ku ketakutan.

-

Tap tap tap. Suara langkahan kaki seseorang. Suara Itu terdengar bergema, apa mungkin aku sedang berada di dalam gua.

"Siapa k-kau!! Kau penculikya! Mengapa kamu bawa aku ke dalam gua?!!. " Teriak ku.

Orang itu tidak menjawab sepatah katapun.

"Siapa kau?!" Teriak ku sekali lagi.

Orang itu masih saja tidak menjawab pertanyaan ku.

Tiba-tiba lengan ku di pegang lalu dia membawaku, seperti hal nya Orang buta yang sedang di tunjukan jalan oleh seseorang.

-

Dua menit kemudian, aku sudah bisa melihat. Namun penglihatanku seperti ruangan yang di sinari lampu berwarna ungu.

"Terus ikuti aku" ucap orang itu, pelan dengan nada bergetar.

Aku yang masih linglung langsung tersadar. Aku mendengar suaranya, dan aku juga melihat sosok orang itu.

Pria besar penuh bulu. Tidak aku rasa itu akar. Tanpa menggunakan benang sehelai pun. Dia tidak telanjang, karna seluruh tubuhnya di penuhi oleh akar setipis bulu.

Aneh nya, aku tidak merasa takut sedikitpun. Mungkin karna keadaan ku yang masih sedikit linglung.

"Anu, maaf kau siapa?" Ucapku pelan.

"Aku Bigroot. Penjaga gerbang Underground" ucapnya tanpa menoleh.

"Kau ingin membawa ku kemana?"

"Ke tempat dimana kamu yang memutuskan"

"Apa maksud mu?" Ucapku terheran.

"Tempat dimana kamu akan Ber- reinkarnasi. Jika kamu berhasil melewati sehelai rambut"

Kami berbincang-bincang sambil terus berjalan Lurus.

"Hah...Bereinkarnasi?
Emang aku s-s..".

"Iyah, kamu sudah Wafat beberapa puluh tahun yang lalu" ucapnya memotong ucapanku tadi.

"Hah beberapa tahun.padahal aku tadi baru beberapa menit berada di sini." Ucapku dalam hati.

"Itu kalkulasi waktu di dunia mu. Waktu disini terasa lebih cepat di banding di dunia mu." Perjelasnya.

Lohh kok dia bisa baca pikiranku.

"K-kamu kok bisa baca pikiranku?, kenapa tadi kamu tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan ku sewaktu di gua?"

"Aku menjawabnya, tapi di tempat itu kamu tidak bisa mendengar apapun, melainkan hanya suara bising. Dan ketahuilah bahwa kamu tidak benar-benar berbicara disana. Kamu hanya berteriak di dalam hati."

Aku pun membisu. Karna hal aneh seperti ini tiba-tiba aku rasakan. Aku merasa gila, tapi aku sadar.

Dia pun berhenti.

"Baiklah, di depan jembatanya. ingat pesan ku ini jika kamu sudah menginjak sehelai rambut itu, kamu jangan melihat kebelakang.

"Kenapa" tanya ku.

"Jika kamu melanggar. Jembatan ini akan putus. Lalu kamu akan jatuh dan perjalanan mu bereinkarnasi semakin jauh. Akan butuh berjuta-juta tahun untuk kembali ke dunia mu."

"Ok aku ingat, baiklah terimakasih telah mengantar ku ke sini" ucap ku.

Akupun melangkah untuk mendekati jembatan itu. Tetapi ketika aku tepat di sebelah kirinya. Aku melirik ke arah wajahnya.

Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Pria itu tidak memiliki wajah. Ku arahkan langsung mata ku ke depan. Karna rasa takut ku mulai kembali.

-

Sebelum aku melangkahkan kaki ku di atas rambut itu. Aku melihat kebawah, hanya kegelapan yang aku lihat.

Tanpa pikir panjang lagi. Aku mulai melangkah.

"Baiklah" ucapku sambil menghembuskan nafas.

Srkk..

Kaki ku menyentuh rambut itu. Aku teringat kematianku. Tubuh ku hancur karna mobil terbang ku menabrak gedung dan meledak. Perasaan ku terasa sangat tidak enak.

Rasanya aku ingin menangis.

Tak lama kemudian, suara-suara pun mulai terdengar keras.

Aku mendengar suara Sirine, Kucing peliharaan ku kimi, teman-teman dan saudara ku memanggil-manggil ku dari belakang.

Tapi aku teringat oleh pesan pria tadi.

Aku pun terus berjalan tanpa, memperdulikan suara-suara itu. Walau langkah ini terasa berat sekali.

-

Perjalanan ku tinggal sebentar lagi.

"Aku harus sampai!" Ucap ku dalam hati.

"Kaori, mari pulang"

"Iya nak, mari kita pulang"

Langkah ku terhenti. Ketika aku mendengar suara yang tidak asing bagiku. Suara yang selama ini aku ingin mendengarnya kembali.

Akupun langsung menoleh ke belakang, sambil berbicara dengan senang"Ayah! Ibu!"

Namun yang kulihat hanya pria berbulu tadi. Dia yang melihat ku dari jauhan, mulai melangkahkan kakinya mendekati jembatan tersebut.

Srrkkk.

Pria itu memutuskan rambut yang ku lintasi ini.

Aku pun terjatuh kedalam kegelapan.

"Aaaaaaaaaaaaaaa...."

-ZamNils-

Tolong vote & comment ya teman-teman.

Maaf kalau aku masih amatiran membuat cerita ini. *membungkuk*

Oh yah hari ini aku masih EHB, jadi aku sedikit sibuk.

Untuk part selanjutnya,
Aku bakal ngurangi kesalahan-kesalahan ketikan ku.

Jumpa lagi :)






UnderWorld : Kaori ShokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang