Sepuluh : Makan Bibir, Hehehe.

6.5K 874 82
                                    

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim
.

Other Cast © Hankook-ie's
.

Terrae © Hankook-ie's
.
2018
.

Enjoy the story(:

.

»»●●««

Bagian Sepuluh.

Kalau saja Kinan sudah dewasa dan papanya tidak posesif, sudah dari awal dia memakan bibir Kinan. Tapi karena Jungkookie cowok baik-baik yang sayang sekali sama Kinan, jadi dia menahan diri. Lagi pula dia masih takut dengan Jimin Hyung. Walau Jungkookie lebih kuat, tapi tetap saja Jungkookie tidak sanggup melawan hyung-nya yang sangat ia sayangi.

Jungkookie good boy.

Anti bad-bad club.

Melihat Jungkook tidak merespon tawarannya, Kinan merengut. "Uki? Mau kan?"

Jungkook menghela napas. Dia menarik Kinan ke dalam pelukan. Si gembil tentu tenggelam dong. Tubuhnya mungil—-berbanding terbalik dengan Ukinya yang bertubuh besar. "Kinan jangan tega gini sama Uki dong," lirih Jungkook di telinga Kinan.

Kasihan Jungkookie.

"Ngg, wae? Kok tega? Kan Inan tawarin buat Uki," Kinan mendongak, menatap ke arah matenya yang terlihat frustasi.

"Uki gamau ah. Udah kamu diem. Tidur. Jangan ngomong macem-macem lagi." Jungkook memejamkan mata—-terlihat bersiap tidur padahal dia sedang susah payah mengenyahkan pikiran tentang bibir lembut milik vampir mungil di dekapannya.

Sesuai permintaan Jungkook, Kinan diam. Menunduk dan menenggelamkan wajah ke dada bidang Jungkook.

Kinan ditolak.

Dia sedih.

:(

Jungkook hampir saja tidur saat merasa dadanya basah. Napas Kinan terasa kian panas dan tidak normal. "Sayang?"

Oh. Kinan menangis.

"Sayangnya Uki kok nangis, sih?" Jungkook buru-buru menangkup wajah sang pacar. Diusapnya air mata Kinan yang mulai membasahi pipi penuh rona itu. Bibir Kinan membengkak—-mungkin karena menahan suara isakannya sejak tadi.

"Uki gak suka bibir Inan ya? Makanya nolak. Maaf, Inan pasti nggak enak."

Aduh, Jungkookie kan jadi galau :(

Kinan itu imut. Sumpah. Bisa mati diabetes Jungkook jika terus-terusan melihat tingkah menggemaskan pacarnya. Manis sekali. Tapi entah kenapa, merengek dengan linangan air mata begini membuat Kinan semakin menggemaskan. Apalagi merengeknya akibat pembahasan panas—-makan bibir.

"Sayang, aduh. Bukan—-bukan itu. Sumpah Uki mau kok, tapi Uki gak berani." Jungkook buru-buru member penjelasan. Tak ingin yang tersayang terus-terusan salah paham.

"Kenapaaa?"

Papa kamu kamu galak, sayang. Ya kan tidak mungkin Jungkook berbicara seperti itu. "Inan masih kecil. Nanti deh kalau Inan udah besar. Uki makan semuanya."

"Inan udah besar! Udah lulus dari akademi berarti udah besar." Kinan memeluk leher Jungkook. Si adek ngusel lagi deh. Manja begini mengaku sudah besar. Dasar bocah kamu dek :(

"Tapi di mata Uki, Papa, dan uncles Inan itu masih kecil. Jadinya Uki gak boleh macem-macem. Inan paham, kan?"

"Alasan. Bilang aja Uki gak suka. Uki lebih suka noona-noona yang kayak di majalah Uncle Joon." Duh, Kinan. Jangan cemberut seperti itu dong. Jungkookie kan jadi tidak tahan.

"Sayang, Uki gak mau kena amukan papa kamu." Jungkook mengacak rambut. Semua ini gara-gara Namjoon Hyung pokoknya!

Kinan diam. Menimbang sebentar. Selanjutnya si adek menatap dengan mata berbinar. "Inan nggak bilang-bilang ke papa, kok."

YHA.

Bodo amat lah sama Jimin Hyung.

Permintaan Kinan lebih penting—-halah padahal memang Ingin.

Jungkook menunduk, menyapu permukaan bibir Kinan yang lembab karena menangis. Membuat gadis itu terdiam, dan beberapa detik kemudian menampilkan cengiran senang.

"Lagi Uki, lagi," katanya sembari memberikan wajahnya begitu saja pada Jungkook.

Si cowok ya senang-senang saja dong. Jungkook kembali menunduk, menempelkan bibir mereka beberap detik, kemudian memberikan pergerakan disana. Jungkook mencium Kinan-—memakan bibir pacarnya dengan pelan. Menikmati dan mengecap dalam-dalam. Membuat rona wajah Kinan kian kentara, membuatnya sulit bernapas, dan membuat jantungnya berdetak keras.

Biarkanlah Jungkook bersenang-senang hari ini. Amukan Jiminie Hyung urusan belakangan. Yang penting senang!

TBC

Terrae .JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang