Hoseok menarik tangan Nirae. Tanpa berkata apa-apa, Nirae langsung menghentikan ucapannya setelah menangkap tatapan Hoseok. Pria itu kemudian menatap gadis penguntit itu, "Apa kau masih menyimpan kartu memori yang lain?" tanyanya, berusaha untuk tetap ramah.
"Gak ada! Udah dicuri sama pacar kamu itu!" bentak gadis itu.
Nirae menepis tangan Hoseok yang masih mengenggamnya. "Aku bukan—"
"Rae, biar aku aja." Sela Hoseok. Ia maju selangkah, siap membentengi Nirae semampunya. "Dia adik kelasku sekaligus temanku SMA. Kita gak ada hubungan apa-apa, Nona. Hanya itu yang boleh kamu katakan pada orang-orang. Kalaupun kamu mau bikin skandal, kamu gak punya fotonya, kan? Jadi jangan harap para ARMY akan percaya." Jelasnya dengan tegas. Ia kemudian beranjak, "Nah, aku pergi dulu."
Nirae masih diam, hanya memandangi Hoseok yang tiba-tiba jadi keren di depannya. "Kamu gak ikut? Bukanya kalian temen?" Tanya gadis penguntit itu.
"Aku ini temannya, bukan penguntit. Ngapain pula aku ikut dia?" timpal Nirae. Tahu benar kalau pertanyaan sok ramah itu hanyalah jebakan. Lantas setelah Hoseok tidak terlihat di lorong lagi, ia beranjak. "Hei, apa kau tau namaku?" tanyanya sebelum pergi dari ruangan tangga darurat.
Gadis penguntit itu tertawa, "Tentu saja! Hoseok Oppa tadi memanggilmu Raeni, kan?"
"Baguslah!" Nirae tersenyum, ia menyalami gadis itu, "Salam kenal, ya!" tukasnya ramah, kemudian segera pergi dari ruangan sempit itu. Sejak dulu Hoseok selalu menyebut nama Nirae terbalik, dan Nirae selalu menolaknya—mulai sekarang, dia akan menerima panggilan khusus yang sudah menyelamatkannya dari skandal besar yang sebentar lagi akan terjadi.
Begitu pintu ruangan itu tertutup, Nirae berjalan ke tengah-tengah lorong, tepat di depan lift yang kedua-duanya tertutup. Ia menghela napas pelan, "Apa yang kau harapkan dari seorang artis dunia, Sekretaris Kim?" timpalnya pada diri sendiri seraya berjalan ke arah toilet wanita untuk membenahi rambut dan riasan wajahnya.
"Psh! Raeni-ya!"
Nirae menghentikan langkahnya di lorong hotel tersebut. Ia melihat sekeliling, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Pasti cuman halusinasi! Batinnya. Ada enam langkah untuk menuju ke toilet wanita, dan sepuluh langkah untuk berlari ke lift yang salah satunya terbuka dan sedang kosong. Yap. Dia harus memutuskan untuk mengabaikan halusinasinya dan tetap ke toilet atau menganggap suara itu sebagai hantu dan berlari pergi dari hotel itu.
"Rae!"
Suara bisikan itu terdengar jelas kali ini, membuat Nirae menggigit bibirnya.
"Hei, sebelah kanan!"
Meski ketakutan, Nirae tetap saja menoleh ke sebelah kanannya, menemukan kepala Hoseok yang muncul dari balik pintu masuk ruang pertemuan yang sedang tidak terpakai. "AAAHH!" jeritnya kencang. Ia kemudian ditarik masuk ke dalam ruangan tersebut, disambut dengan sosok Hoseok yang mengenggam tangan Nirae dan sebelah tangannya yang lain menahan pintu masuk, menjaganya agar tetap tertutup.
Nirae membulatkan matanya, "Sunbae masih di sini?"
"Sunbae?" ulang Hoseok. "Bukannya kamu tadi manggil aku Oppa di depan cewek penguntit itu, ya?" tanyanya.
Nirae menghiraukannya dan bertanya, "Kemana Jimin? Bukannya kamu harus pergi?"
"Aku menyelamatkanmu, Bodoh." Timpal Hoseok. "Cewek itu belum pergi dari hotel, aku menyuruh Jimin mengawasinya." Ucapnya seraya melepaskan tangannya dari daun pintu dan mengeluarkan handphone-nya. "Dia bilang cewek itu masih berdiri di dekat lift, seperti sedang menunggu." Ia membacakan pesan dari Jimin.
Nirae menghela napas berat.
"Maaf udah bikin kamu dalam bahaya."
Nirae menyunggingkan senyuman tipis pada Hoseok. Detik berikutnya, ia menarik kedua tangan Hoseok, membuatnya menurunkan bahunya, kemudian mencium bibirnya sekilas. Hoseok terpaku beberapa saat setelah Nirae menyentuhnya terlebih dahulu. Sedangkan Nirae menggigit bibir bawahnya, wajahnya terlihat memerah meski ruangan tidak begitu terang. Detik berikutnya ia baru berani berucap pelan, "Maaf, a-aku cuman mau bilang terima kasih, Sunbae."
"Setelah kamu menciumku, kamu masih memanggilku Sunbae?"
Nirae terdiam sambil menatap muka Hoseok yang tampak kesal dan senang—entahlah, cowok ini selalu tidak bisa dimengerti. Sulit dipahami.
"Kok diam?" Tanya Hoseok. Nirae mengerjapkan matanya, jantungnya jadi berdegub kebingungan. Ia benar-benar tidak ada maksud lain selain—"Rae?" Hoseok mengulurkan tangannya, meraih pundak dan tengkuk Nirae; menyisakan seonggok angin diantara keduanya. Tatapan mereka bertemu diiringi dengan suara detak jantung.
"Sunbae..."
"Hm?"
"Bu-bukankah kau harus segera pergi?"
Hoseok bisa merasakan napas Nirae dengan jarak sedekat ini, begitu pula dengan binar mata cokelatnya yang begitu memesona. Bagaimana ia bisa meninggalkan wanita seindah Nirae? Tidak bisa, Hoseok tidak mau meninggalkannya. "Aku ingin bersamamu, sebentar saja." Ucapnya lirih.
"Kenapa?" Tanya Nirae. Belum sempat Hoseok menyahut, Nirae sudah mengulurkan tangannya, menjatuhkan dirinya di atas meja sekaligus menarik tubuh Hoseok. Dalam kondisi panik, Hoseok segera menarik bahu Nirae kembali, mendudukkannya di atas meja. Pria itu membuka mulut, hendak bicara dan Nirae lebih cepat merengkuh tubuh Hoseok, memeluknya erat. "Kenapa cuman sebentar?" bisiknya pelan.
Hoseok terdiam, ia lantas menjelajahi tatapan Nirae yang penuh keteduhan. Sungguh, pria itu masih tidak bisa percaya kalau Nirae baru saja menggodanya. "Kalau aku tinggal lebih lama, apa itu artinya aku boleh memilikimu?" ia menyunggingkan senyuman, membuat Nirae tergelak, tersadar atas akalnya yang hilang tiba-tiba.
"Oh, itu..." Nirae menundukkan tatapannya, ia jadi salah tingkah.
"Aku tahu kamu bakal bilang enggak, tapi ini salahmu."
***BERSAMBUNG***
Catatan Kecil:
GIMANA UDAH MULAI PANAS BELUM HEHEH?
Tenang aja minggu depan akan aku publish lanjutannya~ hari ini demo dulu ya itungannya (beuh dikira lagu apa)
Selamat bermalam jumat~
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN (bisa berupa kritikan) DAN SEBARKAN KEPADA PARA ARMY YANG HAUS AKAN SOSOK JUNG HOSEOKDJHSFHIWUSJKDK
KAMU SEDANG MEMBACA
(18+) My Sexy Ex - BTS J-HOPE
FanfictionWARNING! Jika merasa belum mencukupi UMUR 18 TAHUN, dimohon untuk TIDAK MEMBACA karena fitur Private sudah tidak ada lagi, jadi bukan tanggung jawab penulis jika terjadi sesuatu! HIGHEST RANK #10 Indonesia; #26 Secretary; #305 btsfanfiction; #466 id...