Part 01

23.2K 1.2K 145
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!"

Baekhyun membuka pintu bercat coklat di depannya, setelah mendengar teriakan itu.

"Apa aku boleh masuk?" tanya Baekhyun memastikan.

Meski sudah hidup seatap selama kurang lebih hampir dua tahun, ada batasan yang dibuat pasangan hidupnya itu. Dia dilarang masuk sembarangan ke wilayah teritori pria gagah itu.

"Kau sudah masuk 'kan? Duduklah!" sahut pria tinggi yang saat ini tengah duduk sambil membaca.

"Maaf mengganggu waktu membacamu."

"Ehm. Ada apa?"

Baekhyun duduk di hadapan Chanyeol dengan raut wajah cemas. Dalam hati dia masih menimbang perlu tidaknya menyampaikan hal yang di pendamnya selama ini pada pria itu.

"Kalau kau diam saja, lebih baik kau pergi." ujar Chanyeol dingin.

Baekhyun menarik nafasnya perlahan, lalu memberi semangat untuk dirinya sendiri agar bisa menyampaikan maksudnya menemui Chanyeol malam ini.

"Sebentar lagi kita bercerai."

Ucapan Baekhyun mengalihkan perhatian Chanyeol, pria berkacamata itu menatap perempuan yang hampir dua tahun ini menemani hidupnya, perempuan yang lebih suka dia sebut teman hidup dibandingkan dengan sebutan istri.

"Bolehkah aku minta satu hal padamu?"

Chanyeol mengerutkan keningnya. Dia bukan tipe orang yang senang mengengkang orang lain. Dia selalu membebaskan Baekhyun melakukan apapun yang dia sukai. Baik dirumah ini maupun di luar rumah. Dia hanya melarang Baekhyun mengatakan pada semua orang kalau mereka sudah menikah, dia juga melarang Baekhyun masuk ke dalam kamarnya dan juga dia melarang Baekhyun masuk ke ruang bacanya ini tanpa seijinnya. Chanyeol juga tak pelit tentang berapa banyak uang yang dia masukkan ke rekening teman hidupnya itu. Karena dia cukup tahu tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Bahkan saat pernikahan mereka terjadi, Chanyeol memberikan kompensasi pada Baekhyun dalam jumlah tak sedikit.

Dari sekian banyak yang sudah dia berikan pada Baekhyun, apakah masih ada yang kurang hingga gadis itu meminta satu hal padanya?

"Uang yang ku berikan kurang?"

Baekhyun menggeleng. "Bukan masalah uang."

"Lalu?"

"Sesuai kontrak kita, pernikahan kita berakhir pertengahan bulan depan. Dari hari itu, aku hitung kita hanya memiliki waktu tak lebih dari tiga puluh hari hidup bersama."

Chanyeol semakin mengerutkan keningnya.

"Aku minta, selama tiga puluh hari itu, bisakah aku diperlakukan selayaknya seorang istri?"

Baekhyun menunggu reaksi Chanyeol, tapi selain mengerutkan keningnya, tak ada reaksi lain yang ditunjukkan pria itu padanya.

"Aku tahu ini berlebihan. Aku tahu kau mungkin berpikir aku sangat kurang ajar, tapi aku mohon. Tak lama, hanya tiga puluh hari, setelah itu kita berpisah."

"Dan kau berpikir aku akan menerima ide itu? Kita menikah saja bukan karena alasan ada perasaan lebih." Chanyeol terlihat kesal.

Sementara itu Baekhyun terlihat meremat ujung kaosnya. Dia sudah menduga jawaban ini yang akan dia terima. Sebuah penolakan. Tapi untuk kali ini, yang dia anggap terakhir kali, dia akan meminta dan memastikan Chanyeol mau melakukan apa yang dia minta.

30 days (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang