Terlalu lama aku menunggu. Menanti dengan penuh harap kau akan sedikit mengerti. Berulang kali kau membuatku menunggu dengan semua hal yang olehmu pun tak pernah kau pastikan. Aku tetap siaga dan menyiapkan diri. Bahkan hingga rela menahan kantuk hanya demi menunggumu mengabari. Namun bagiku kini adalah tidak adil. Kau membuatku menunggu, tapi kau tak pernah menyadarkan diri bahwa kau sedang ditunggu. Lalu untuk apa?
Aku tak banyak meminta darimu. Tidak pula menuntut banyak. Apalagi hingga mengemis perhatian darimu yang katanya adalah pasanganku. Tapi apa kau tahu? Kau tidak bisa melihat cerminan dirimu sendiri. Ketika kau bilang aku berbeda, apakah kau tak berpikir bahwa perlakuanmu pun kini berbeda?
Aku tahu aku bukan wanita sempurna. Namun bukankah untuk melengkapi ketidaksempurnaan seorang wanita adalah dengan nasihat seorang pria yang menjadi pasangannya dengan penuh kelembutan?
Jika aku menjadi seorang yang perhitungan, Aku sudah cukup bertahan dengan semua sendu dan pilu. Aku sudah sering bersabar menunggu dengan penuh harap. Aku sudah banyak menanti walau akhirnya patah hati. Aku masih bersedia menjaga rasa walau akhirnya kecewa. Menunggu dan sendu itu sudah sering kurasakan. Kau tak pernah mengerti, apalagi memahami dan memperbaiki. Hingga batinku semakin menanah darah dalam harapan.
Namun kembali kukatakan, untukmu yang selalu membuatku menunggu dengan sendu. Seperti senja, jika malam akan segera tiba, jika mentari mulai tak sabar untuk menutup cakrawala, jingganya akan memudar. Begitu pun dengan rasaku, cahayanya akan semakin bias jika kau terus tutupi aku dengan semua kabut pekat yang menyakitkan.
Aku akan bersedia menunggu jika itu bukan pilu. Aku akan tetap menjaga, jika kau tak hadirkan kecewa. Bukankah cinta itu adalah kebaikan? Maka jika kau benar cinta, kau akan membuatku menunggu dengan bahagia dan kau tidak akan membiarkan rasa yang utuh berubah menjadi duka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes Rindu
Historia CortaMerindukanmu dalam diam memang menyakitkan, hanya bisa menunggu dalam diam.